Chapter 15 (Beautiful)

5.3K 662 137
                                    

"Sialan, jangan bawa-bawa Jimin. Karena.. dia adalah milikku."

Itu Min Yoongi, yang memeluk Jimin dalam kungkungan lengannya disela bahu si manis yang bergetar dan isak tangis yang terdengar samar.

"A-apa ? sejak kapan Jimin jadi milikmu, hyung ?!." Taehyung langsung bersuara, dahi berkerut dalam rasa campur aduk memenuhi perasaannya, tak mempedulikan Jungkook yang baru saja ia tolak mentah-mentah atau member lain yang kini dalam keadaan cengo saat melihat adegan maknae line mereka dengan satu hyung line berkulit pucat yang masih mengelus bahu Jimin untuk menenangkan si mungil meski tatapan tajamnya membalas kedua mata Taehyung yang memandangnya penuh selidik, nyaris seperti akan melubangi kepalanya.

Yoongi menampilkan senyum miring seakan ia ingin mengatakan bahwa sudah cukup semua kejadian menyebalkan ini yang bahkan sudah membuat adik tersayangnya menangis seperti remaja perempuan putus cinta, "Sejak kapan ? pertanyaan bagus Kim Taehyung-" Yoongi menjeda sebentar, menjauhkan jaraknya dengan Jimin sedikit untuk menangkup wajah si mungil yang basah dengan mata memerah, hati Yoongi rasa tercubit begitu keras, ngilu hingga sampai ke dalam tulangnya. Ah, ia pernah berkata kan, sekali saja Jungkook membuat Jimin menangis, maka ia tidak akan tinggal diam lagi.

Kembali Yoongi menatap Taehyung yang sudah mengepalkan tangannya kuat dengan pancaran menakutkan dari hazelnya dan garis rahangnya yang mengetat begitu saja.

"Jimin sudah menjadi milikku sejak hari ini Jungkook membuangnya dan menyia-nyiakan malaikat manis sepertinya." Yoongi berujar datar, tangan kembali tergerak untuk mengusap pipi Jimin dan menghapus air mata yang ada di sana, wajahnya mendekat perlahan sebelum dengan cepat bibir tipis itu hinggap di atas bibir tebal Jimin yang menggoda. Menempelkannya dalam keadaan mendebarkan, si manis yang terbelalak lebar, Yoongi yang memejamkan matanya, Taehyung yang hampir saja memekik, Jungkook yang menganga tak percaya dan pekikkan kaget dari member lainnya. Tak pernah menduga bahwa Yoongi senekat ini, dan juga.. pria pucat itu tidak pernah tertebak aksi nya.

.

.

Benar-benar dalam keadaan canggung luar biasa setelahnya. Tak ada lagi Jungkook yang akan menempel pada Taehyung disela ada kesempatan atau Jimin yang akan mencoba mencuri perhatian Jungkook saat mereka ada di depan kamera, dan tidak ada lagi Jungkook yang akan mengumpat pada Jimin yang terus mendekatinya. Mereka berada dalam keadaan kerenggangan yang benar-benar parah, lebih miris daripada sebelum debut, lebih menyesakkan dari pertengkaran sepele yang biasanya terjadi. Jungkook memang masih dekat dengan Taehyung, tapi mereka hanya sekedar bercanda biasa saja untuk menyembunyikan sakit hati di diri masing-masing, penolakkan cinta yang diterima oleh orang yang berbeda tak mudah dilupakan begitu saja. Tapi yang paling tampak harmonis selain pasangan Namjoon dan Jin adalah Yoongi dan Jimin, dua member terpendek itu semakin dekat setiap harinya, terkadang saat malam tiba, Jimin akan membawa satu gulingnya dan pergi keluar untuk menuju kamar Yoongi dan Taehyung, ia akan membaringkan tubuhnya disebelah yang lebih tua dan memeluknya sepanjang malam dengan rengsekkan kepala ke dada kurus itu. Terkadang ia akan mendengar Taehyung yang memanggil namanya dengan parau disela keheningan malam yang begitu sunyi, suara Taehyung yang selalu ceria dan penuh semangat berubah parau dalam sekejap, seakan ia sudah kehilangan semuanya sejak kejadian seminggu lalu itu.

Tapi Jimin akan tetap sama, melongokkan kepala dari bahu Yoongi yang tidur menyamping untuk menatap langsung pada Taehyung yang tidur di kasur sebelahnya. Menampilkan senyum tipis seakan-akan tak ada apapun yang terjadi sebelumnya, meski rasa sesak itu masih tetap menguasi paru-parunya. Jimin hanya tidak menyangka, Taehyung sang sahabat ternyata menyukainya, dan Jimin pikir ia terlalu bingung menghadapi semua ini. Begitu banyak jalan bercabang yang timbul di otaknya, mengeluarkan berbagai pertanyaan 'bagaimana' dengan jawaban yang berbeda yang Jimin tidak tau harus mengambil cara apa. Ia hanya takut salah dan semakin membuat suasana ini tak terkendali.

Forever Young (KookMin / Jimin Always Uke) (#WATTYS2018)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang