Jungkook benar-benar kesal sekarang, bibirnya cemberut dengan kerlingan mata tajam yang sesekali ia lemparkan pada pria mungilnya yang baru saja selesai didandani dan sekarang sedang sibuk berbincang dengan Tony yang sudah seenak jidat mengambil tempat di samping Jimin –harusnya Jungkook yang duduk di sana-. Pria itu bahkan mengusap kepala Jimin saat si manis berceloteh dengan suaranya yang lucu –Jimin sesekali mencampur bahasa inggrisya dengan bahasa korea yang membuat Tony gemas-, terkadang mengatakan betapa ia rindu pada pria berkulit gelap itu, bernostalgia tentang mereka beberapa tahun lalu –sumpah, itu sebenarnya hanya pembicaraan biasa saja tentang pertemanan diantara keduanya, tapi Jungkook tidak bisa toleransi saat ia tau mungkin saja dulu Jimin pernah menyukai Tony setengah mampus-
"Aku senang kalian bisa kembali ke US." Tony mengucapkan topic baru saat tau bahwa Jimin terlihat diam beberapa saat –berpikir ingin bercerita apa lagi ketika ia sudah mengatakan banyak hal- Jungkook jadi gemas sendiri saat Jimin menggembungkan pipinya dengan dengungan lucu dari bibir ketika ia terlihat berpikir. Ah, bukankah Jimin memang selalu tampak menggemaskan ?
Jimin menoleh cepat pada Tony yang tersenyum lebar –tampak manis sekali dipadu dengan kulit gelapnya- tanpa sadar si mungil memerah malu, pandangannya tidak sengaja turun pada otot-otot yang terbentuk di badan tinggi itu. Ah, Jungkook juga punya otot-otot kekar seperti itu sih, tapi jika Tony.... Itu terlihat lebih seksi.
"I-iya, aku juga senang, apalagi-" Jimin menunduk malu-malu, rona merahnya semakin menjalar jelas di dua pipi nya yang kini mengembang, ia mengulum bibir sebelum berucap dengan bahasa inggris nya yang tidak terlalu mumpuni, "-Apalagi bertemu Tony. Aku senang sekali."
Sumpah, Jungkook bahkan mendengar nada Jimin yang mendayu saat ia menyebut nama Tony dan apa-apaan dengan ekspresi yang seharusnya hanya Jungkook yang boleh melihatnya itu ?!
"Ekhem." Jungkook yang semula berada sedikit jauh dari mereka kini mendekat dengan langkahnya yang ia buat begitu pongah, penuh aura dominasi tepat saat ia tiba di depan kedua orang beda tinggi tubuh yang kini menatapnya dengan bingung. Jimin yang mengerjap dan Tony yang mengangkat sebelah alisnya sebelum ikut berdiri dan menepuk pundak Jungkook dua kali.
"Hai, bro. Kau sudah jauh lebih tinggi sekarang-" Tony mengukur dengan tangan lebarnya yang kini berada di atas kepala Jungkook, mengangguk beberapa kali, "-Dan kau tidak terlihat seperti bayi lagi." Tony terkekeh dengan pemikirannya sendiri. Meski bahasa Inggris Jungkook dan Jimin tidak sebagus RM, tapi mereka sedikit paham dengan maksud Tony, jadi Jungkook berusaha menjaga sikap dengan memberikan sedikit senyuman. Satu tangannya terjulur untuk menarik Jimin agar berdiri tepat di sampingnya –ia bahkan melingkarkan tangannya di pundak mungil itu yang membuat Tony sedikit melebarkan mata tidak mengerti, Jungkook terlihat begitu posesif pada Jimin. Seperti... memperlakukan pacar perempuannya.
Ah, salahnya Jimin memang pacar Jungkook. Tapi, dia bukan perempuan.
"I want to talk with Jimin hyung without you here." Jungkook tetap menunjukkan senyumnya, ia melirik pada Tony yang sedikit terperanjat sebelum ia mengangguk dan menyetujui permintaan Jungkook. Pria itu langsung izin keluar dan mengatakan pada mereka bahwa nanti mereka bisa bicara lagi setelah acara.
"Tony hyung, Jimin hanya milikku, jadi jangan pernah dekati dia walau satu centi pun. Aku ini seorang dominan sejati jadi jangan pernah lagi mengusak rambutku atau mengatakanku seperti bayi." Jungkook berucap saat Tony berniat membuka pintu, pria itu menoleh dengan kernyitan di dahi, Jungkook berbicara dengan bahasa korea yang membuatnya tidak paham satu pun kalimat pemuda itu selain kata 'hyung', tapi Tony mengerti bahwa perkataan pemuda itu bukan pertanda baik. Jadi, ia segera keluar dari ruang tunggu artist yang disiapkan BBMA untuk BTS tersebut.
Jungkook senang saat Tony benar-benar hilang dari pandangannya –tidak peduli meski Jimin memandangnya sinis dengan alis menukik dan dahi berlipat, bahkan pemuda itu mencubit pinggang Jungkook dengan keras yang membuat si dominan memekik tertahan. Cubitan Jimin tidak main-main, bung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Young (KookMin / Jimin Always Uke) (#WATTYS2018)
FanfictionPS: Yang ingin chapter lengkapnya bisa beli pdf nya ke aku ya..thanks^^ PRIVATE ACAK! Perjuangan meraih mimpi, persahabatan, percintaan dan takdir yang menjerat mereka dalam pusaran yang tak dimengerti. Jalan cerita hidup yang rumit. Antara memilih...