Jimin berjengit kaget akibat pertanyaan Jungkook, apalagi saat ia merasakan jemari Taehyung yang semakin erat memerangkap tangannya.
"A-aku ketiduran di kamar Jin dan Namjoon hyung, Kook." Jimin berbisik, berharap tak ada yang mendengar ucapannya selain Jungkook. Sebab Jimin berbohong. Perasaan Jungkook lebih penting dan Jimin tak ingin menyakiti bocah bergigi kelinci itu.
.
.
.
.
Mereka sudah berlatih koreografi banyak kali ketika Bang PD datang ke ruang latihan untuk memberikan pengumuman debut mereka yang akan digelar tak lama lagi, lantas mereka menjalankan rekaman yang tak mudah setelah beberapa kali pengulangan sebab Jin yang tak berhenti gugup hingga suaranya terdengar kurang stabil, Jimin yang kurang percaya diri untuk menjalankan rekaman, mendapat pelukkan penenang dari Taehyung dan kata-kata semangat yang Jungkook ucapkan. Tapi, pada akhirnya semua akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan, rekaman berjalan lancar karena mereka menjalankannya secara bersama-sama dan saling menguatkan.
Setelah itu mereka datang ke lokasi shooting pembuatan MV dengan satu mobil yang membuat mereka duduk berdesak-desakkan, lalu ada mobil staf yang mengikuti mereka dari belakang. Tak ada shooting MV yang mewah, hanya bermodalkan satu bus sekolah yang disewa untuk sehari dan beberapa properti lainnya. Tapi, setidaknya mereka bersyukur bahwa mimpi mereka untuk debut akhirnya menjadi kenyataan.
Beberapa kali terdengar kata 'cut' yang diucapkan saat Jin dan Namjoon selalu membuat kesalahan dalam shooting bagian dance, hanya terdengar helaan napas lelah dan keringat yang membasahi dahi saat mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak. Jin duduk di pojok, rautnya terlihat begitu merasa bersalah, ia bahkan tak mengangkat wajah sedikitpun meski yang lain tak pernah menyalahkannya. Mereka semua mengerti, ini adalah salah satu tantangan menuju kesuksesan, jadi seharusnya Jin tak perlu merasa tidak enak hati.
"Jin hyung, kau sudah melakukan yang terbaik. Tenang saja." Satu ungkapan dengan nada yang begitu polos menenangkan, Jin mengangkat wajahnya tepat ketika tangan mungil itu mengusap bahunya lembut. Park Jimin, bocah itu duduk di sampingnya, menatapnya dengan senyuman manis meski Jin bisa melihat raut lelah di wajahnya yang kuyu.
"Tapi, aku selalu membuat kesalahan, Jim. Dalam rekaman atau saat shooting, aku tidak pernah melakukannya dengan benar." Jin menghela napas, kembali tertunduk sebelum Jimin menangkup wajahnya hingga membuatnya mendongak mantap. Jimin menggeleng, menyatakan ia tak setuju dengan pernyataan Jin barusan.
"Hey, kenapa kau jadi pesimis begini, Jin hyung. Kau adalah Kim Seokjin, hyung tertua, visual grup, dan pusat perhatian semua orang-" Jimin memperlebar senyumnya, kali ini kedua tangannya ikut serta mengusap pipi Jin yang gembil.
"-Tanpa adanya Kim Seokjin di Bangtan. Maka Bangtan Seonyeondan bukanlah apa-apa."
Jin mendengus pelan sebelum bibirnya terangkat naik membentuk kurva manis, "Kau ini selalu bisa membuat semua orang tersenyum. Ah, kelihatannya kau sudah bisa menerima nama grup kita ya ?." Jin menggoda Jimin dengan kerlingan main-main sebab teringat saat Bang PD yang memberikan mereka nama Bangtan Seonyeondan dan diam-diam mereka semua -terkhususnya maknae line- menolak usulan itu meski tak ada yang berani berucap pada Bang PD.
Jimin merengut sedikit, melipat kedua tangan di depan dada, "Yah, mau bagaimana lagi, Bang PD bisa mengamuk kalau kita protes dan mengatakan bahwa nama grup yang diberinya itu sangaaatt.. sangaaatt aneh." Jimin memajukan bibirnya lucu, dan hal itu sontak membuat Jin tertawa heboh. Jimin dengan segala kepolosan yang tanpa sadar ia lakukan benar-benar membuat Jin melupakan kesedihannya untuk sementara waktu.
.
Setelah shooting pembuatan MV yang berakhir tengah malam, akhirnya mereka semua memutuskan untuk kembali ke dorm, setidaknya di sana mereka bisa beristirahat. Mereka menggunakan van kecil yang biasanya mereka pakai untuk pergi latihan dengan manager mereka yang mengemudi, lalu Namjoon yang duduk di jok samping pengemudi, kemudian di barisan nomor dua ada Taehyung, Jimin dan Jungkook, dan barisan terakhir adalah Jin, Hoseok, lalu Yoongi yang duduk di pojok dekat jendela, remaja berkulit putih pucat itu sudah terlelap ke alam mimpi bahkan saat bokongnya baru saja mendudukki jok mobil, membuat Hoseok dan Jin menggeleng maklum.
![](https://img.wattpad.com/cover/107858038-288-k600462.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Young (KookMin / Jimin Always Uke) (#WATTYS2018)
FanfictionPS: Yang ingin chapter lengkapnya bisa beli pdf nya ke aku ya..thanks^^ PRIVATE ACAK! Perjuangan meraih mimpi, persahabatan, percintaan dan takdir yang menjerat mereka dalam pusaran yang tak dimengerti. Jalan cerita hidup yang rumit. Antara memilih...