"YA ! MIN YOONGI !."
Itu Jeon Jungkook yang sudah berdiri dari duduknya dengan pandangan berapi-api.
Tawa heboh yang semula terdengar itu menjadi terhenti, memusatkan atensi pada maknae yang kini berdiri dengan tangan terkepal kuat, sangat jelas jika ada sesuatu yang mengusiknya hingga naik pitam. Sedangkan si pelaku yang diteriakkan namanya hanya mengangkat sebelah alis dengan senyum miring yang tidak kentara. Paham, bahwa Jeon Jungkook memiliki rasa pada si mungil tanpa disadari, membuat hatinya terbakar cemburu.
Entah kenapa perlahan membuat rasa takut Yoongi semakin membesar.
Jungkook tersadar dari kelakuan anehnya, tepat saat ia melepas pandangan dari Yoongi dan melihat sekitar, memperhatikan Jimin yang mengerjap polos dan beberapa pandangan bingung yang tampak begitu jelas. Jungkook perlahan jadi malu sendiri, memasang cengiran canggung dan mengusap lehernya kikuk –kebiasaannya saat ia gugup-, mengatakan kata maaf sebelum duduk kembali di kursinya, bertindak seolah-olah apa yang ia lakukan tadi adalah hal wajar yang tidak perlu dibesar-besarkan.
.
.
Jungkook suka saat Namjoon memperlakukannya seperti maknae kesayangannya, mengusak rambutnya lembut dan memberikannya senyuman manis sebagai penenang saat ia sedang kalut. Tapi, kali ini, di ruangan ini, hanya ada diirinya dengan Namjoon yang memijit kepalanya dengan hembusan napas berat yang keluar dari celah bibir tebal itu, membuat Jungkook gugup bukan main, terpikir apakah ia melakukan suatu kesalahan yang fatal ?.
"H-hyung ?." Panggil Jungkook takut-takut, meremas ujung kaosnya dan memusatkan atensi pada Namjoon yang kini menghembuskan napas seolah-olah sedang berusaha menahan kesabarannya yang sudah diambang batas.
"Kau tau apa salahmu, Jeon ?." Dan ini bukan pertanda baik saat Namjoon hanya memanggil marga nya.
Jungkook mengerinyit, berakhir dengan menggeleng lemah dan berharap dalam hati agar Namjoon tidak membentaknya setelah ini.
Ada desisan yang terdengar samar bersamaan dengan kedua tangan Namjoon yang terangkat di atas meja, saling mengepalkan kedua tangan di depan bibirnya, pandangan mata tertuju tepat membidik Jungkook hingga rasanya si yang lebih muda menjadi gugup bukan main.
"Pertama, kau melakukan kesalahan dengan menunjukkan kemarahanmu di acara tadi."
Dan sekarang sepertinya Jungkook sudah tau apa yang membuat Namjoon jadi begitu terlihat marah. Karena acara tadi, disaat Jungkook lepas kendali dan Jungkook tau bahwa kelakuannya akan menyebarkan rumor di kalangan netizen. Ya, siapa yang tidak akan curiga dengan kemarahan Jungkook akibat bibir Yoongi yang tidak sengaja hinggap di atas bibir tebal Jimin ?.
Jungkook tertunduk, menatap kakinya yang beralaskan sendal rumah biasa, menggigit bibir bawah dan bergumam 'maaf, hyung' yang hanya di respond Namjoon dengan dengusan pelan sembari menjatuhkan punggungnya di sandaran kursi.
"Aku tau kalau kau menyukai Jimin. Tapi, aku mohon jangan memperlihatkannya di depan publik, Jeon. Itu akan mengancam grup kita." Namjoon berusaha menahan suaraya agar sedikit lebih lembut, ia sadar bahwa Jungkook masih sensitif seperti saat pertama kali ia memijakkan kaki di ruang latihan mereka beberapa tahun lalu.
"A-aku tidak." Jungkook mengelak, mengangkat kepalanya dan memberikan Namjoon gelengan untuk memperkuat bahwa apa yang Namjoon katakan tadi tidak benar.
Pria dengan dimple itu tersenyum getir, Jungkook menyangkal sesuatu yang bahkan sudah terlihat sangat jelas. Tapi, Namjoon tau bahwa ini bukanlah urusannya sama sekali. Ini masalah hati dan Namjoon tidak berhak ikut campur terlalu jauh, tugasnya hanyalah menjaga nama baik grupnya dan member yang ada di bawah pengawasannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/107858038-288-k600462.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever Young (KookMin / Jimin Always Uke) (#WATTYS2018)
FanfictionPS: Yang ingin chapter lengkapnya bisa beli pdf nya ke aku ya..thanks^^ PRIVATE ACAK! Perjuangan meraih mimpi, persahabatan, percintaan dan takdir yang menjerat mereka dalam pusaran yang tak dimengerti. Jalan cerita hidup yang rumit. Antara memilih...