Chapter 29 (Sh*t)

3K 361 84
                                    


Jimin masih bergelayut di lengan kekar Jungkook yang berlapiskan bathrobe, terkadang menyenderkan kepalanya di bahu itu atau terkadang ia mendusel dengan manjanya yang membuat Jungkook mengangkat alis heran. Pasalnya mereka baru saja tiba di hotel tempat menginar 20 menit yang lalu dan Jimin tidak terlihat ingin beranjak untuk tidur di kasur, ia malah menempeli Jungkook yang dari tadi sibuk mengeluarkan beberapa pakaian mereka.

"Ada apa, hyung ?." Tapi Jungkook tidak akan marah hanya karena Jimin terkadang membuat pegerakkannya menjadi susah, ia malah mengusak pelan kepala si mungil yang membuatnya semakin nyaman dengan posisi itu.

"Kalau di luar kita tidak bisa seperti ini, Kook. Aku hanya ingin seperti pasangan lainnya, berpegangan tangan saat jalan bersama, saling membagi tawa di depan orang banyak atau.. berciuman di bawah lampu taman. Bukankah itu menyenangkan ?." Jimin mengangkat kepalanya dan mengerjap beberapa kali, rambut merah mudanya hanya menambah kesan manis yang hampir membuat Jungkook diabetes, si termuda terkekeh sebentar sebelum memegang bahu Jimin lembut.

"Iya, itu semua menyenangkan. Kau hanya perlu bersabar, saat ini kita sedang berada di puncak dan tidak mungkin untuk kita menunjukkan hubungan ini di depan orang banyak." Jungkook tau bahwa Jimin hanya ingin seperti pasangan kekasih yang lain, yang bisa melakukan hal apapun tanpa takut orang-orang merasa jijik dan mulai menjauhi mereka. Jungkook paham karena ia juga merasakan hal yang sama, hanya saja dalam grup ini bukan hanya ada mereka berdua, ada 5 orang lainnya yang tergabung; jika Bangtan hancur hanya karena mereka berdua, Jungkook pikir ia tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri.

Jimin mematung sebentar sebelum bahunya merosot jatuh, ia mengangguk paham dengan wajah sedikit cemberut yang terlihat lucu, "Iya, aku paham." Dan Jungkook tersenyum senang mendapati Jimin yang mau mengerti keadaan mereka, jadi tangannya terangkat lagi untuk mengacak rambut pink itu dan meninggalkan satu cubitan di pipi Jimin yang perlahan memerah.

"JUNGKOOK, AKU SEDANG MENGADAKAN VLIVE DENGAN PARA ARMY !! AYO BUKA PINTU KAMARMU ! SAPA PACAR-PACAR KITA INI !."

Jungkook yang awalnya ingin mencium Jimin pun menjadi terhenti, ia mendengar suara berat Taehyung yang berteriak heboh sambil menggedor pintu kamarnya. Membuat Jimin dan Jungkook sadar bahwa ini pertanda buruk.

"Taehyung sialan." Jungkook mengumpat sebentar, ia melirik Jimin yang sama paniknya. "Hyung bersembunyi di kamar mandi, oke ?." Sebenarnya tidak masalah jika ARMY tau bahwa Jimin dan Jungkook berada dalam satu kamar, namun instingnya yang seakan takut ketahuan membuat mereka panik sendiri, Jimin mengangguk sebelum berlari ke arah kamar mandi -masih dengan bathrobe nya- begitu pun Jungkook yang kini memperbaiki tali bathrobe nya yang hampir lepas.

"Masuklah." Jungkook membereskan beberapa baju saat Taehyung masuk dengan kamera dan senyum lebarnya, sesekali ia merutuk perihal Jungkook yang lama sekali membukakan pintu.

"Sapalah para ARMY, Jungkookie." Taehyung mengarahkan kamera pada Jungkook, si maknae yang masih merasakan euphoria kegugupan kini malah mengusap lehernya, senyumnya terbentuk canggung sebelum ia melambai kikuk pada layar kamera yang mengarah.

Taehyung kemudian berceloteh tentang banyak hal; tentang billboard yang akan mereka hadiri dan meminta para ARMY untuk terus mendukung mereka, sesekali ia akan menghadapkan kameranya pada Jungkook yang hanya mengucapkan beerapa patah kata sebab hell, pikirannya kini hanya tertuju pada jimin yang berada di kamar mandi. Terpikir bahwa JImin mungkin sedang kedinginan di sana.

30 menit terlewati, Taehyung sudah berhenti dengan celotehannya, ia terlihat bosan berada di kamar hotel Jungkook dan berniat pergi dari sana dengan meminta izin pada Jungkook yang langsung sumringah, mempersilahkan Taehyung untuk segera beranjak dari sini sebab ia benar-benar mengkhawatirkan Jimin.

Forever Young (KookMin / Jimin Always Uke) (#WATTYS2018)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang