Seokjin berjalan keluar ruangannya menuju parkiran.
"Seokjin-ah, apa kau langsung pulang?" tanya Jimin yang berjalan di belakangnya bersama Hoseok dan Jungkook.
"Tentu saja" jawab Seokjin bersemangat.😁
"Ingin cepat-cepat bertemu istri,eoh?" goda Hoseok. Seokjin hanya tersenyum.
"Ayo, makan bersama! Kita sudah lama tidak melakukannya" ajak Jungkook.
"Dan kau yang membayarnya" sambung Jimin.
"Aku tidak pernah berkata seperti itu"😒
"Hm, boleh juga. Ayo pergi sekarang!" balas Seokjin sambil membuka pintu mobilnya.
"Seokjin-ssi, tunggu dulu!" suara panggilan seseorang menghentikan pergerakan Seokjin yang ingin masuk ke dalam mobil. Ia menoleh, begitu juga dengan Jimin, Jungkook dan Hoseok.
Seorang wanita, lebih tepatnya Soobin kini sedang berlari kearah Seokjin.
"Ya! Apa hyung sudah memberitahunya kalau hyung sudah menikah?" bisik Jungkook.
"Tentu saja"
"Seokjin-ssi, bisakah hari ini kau memberikan aku tumpangan? Mobilku sedang rusak" pinta Soobin dengan nafas yang masih terengah-engah.
"Tapi kami ingin pergi ke tempat makan"
"Tidak masalah, aku juga tidak terlalu terburu-buru ingin sampai di rumah. Jadi bolehkan aku ikut?"😁
"Bukankah disini ada banyak taksi yang lewat? Tapi, kalau kau tidak mau, terminal bus ada di seberang jalan" ucap Jungkook dengan nada tidak suka.😬
Soobin menoleh dan Jungkook langsung memalingkan wajahnya.
"Ayo kita berangkat sekarang! Aku yang akan menentukan tempatnya"☺ ucap Jimin sambil merangkul leher Jungkook dan menarik lengan Hoseok. Membawa kedua pria itu ikut bersamanya meninggalkan Seokjin dan Soobin.
Ia berusaha menghilangkan suasana yang mulai tidak bersahabat itu.
"Masuklah!" pinta Seokjin yang kini sudah merangkah masuk lebih dulu.
Setelah Soobin masuk, Seokjin pun menjalankan mobilnya mengikuti mobil Jimin yang melaju lebih dulu di depannya.
"Seokjin-ssi" panggil Soobin.
Seokjin menoleh sekilas dan kembali lagi fokus menyetir.
"Apa waktu itu kau berbohong?"
"Kau sedang bertanya tentang apa?"😕
"Kau bilang kau sudah menikah, kau pasti berbohong. Benar bukan?" tanya Soobin. Ia berharap apa yang dipikirkannya itu benar.
"Aku memang sudah menikah. Seminggu setelah aku menyatakan perasaanku padamu"
Mata Soomin membulat sempurna, wajahnya memanas dan dadanya terasa sesak. 💔Pria itu melukai hatinya.
"Jadi waktu itu, kau hanya mempermainkanku saja,eoh?" 😠bentak Soobin yang tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
"Mianhae, Soobin-ah. Aku dijodohkan, aku tidak mau mengecewakan kedua orang tuaku. Bukankah orang tua selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya dan karena alasan itu aku menerimanya"😔 jelas Seokjin tanpa menatap lawan bicaranya.
"Dijodohkan? Berarti kau tidak menyukai wanita itu. Ayo kita mulai dari awal sebagai pasangan!"
Sreetttt🚘
Seokjin tiba-tiba mengerem mendadak. Kalimat terakhir yang di ucapkan Soobin membuyarkan konsentasinya. Ia hampir saja menabrak mobil Jimin yang berhenti karena lampu merah.
![](https://img.wattpad.com/cover/108594488-288-k254930.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me!
FanfictionSalahkan jika ku terlalu mudah jatuh cinta? Salahkah jika ku terlalu berharap padanya? Mereka berkata lukamu akan benar-benar sembuh jika kau sudah menemukan cinta yang baru, apa itu benar? Dimana cinta itu? Aku hanya tidak ingin terlalu terlarut da...