"Terima kasih" ucap Saejin dengan suara yang masih serak.☺
"Apa kau yakin tidak mau pulang?" tanya Yoongi lagi sambil menjalan mobilnya.
Sejujurnya, ia tidak mau membawa Saejin menginap di rumahnya. Status wanita itu membuat perasaan Yoongi tidak tenang, ia tidak mau nanti ada yang salah paham.
Namun, melihat Saejin yang menjawab pertanyaannya hanya dengan anggukan lesu sambil menyembunyikan mata sembabnya di balik boneka yang kini sedang di peluknya itu. Membuat rasa kasihan Yoongi kembali memenangkan pertarungan hatinya.😔
"Suamimu pasti sedang mencarimu sekarang, paling tidak beritahulah tentang keadaanmu padanya! Supaya dia tidak terlalu khawatir padamu" ucap Yoongi menasehati. Tidak ada jawaban.
Yoongi pun menoleh, wanita yang sedang ia ajak mengobrol kini sudah tidur. 😴💤Mungkin, karena Yoongi masih belum yakin. Menurutnya itu adalah salah satu cara Saejin menghindari pertanyaannya.
__***__
3 Minggu kemudian... 🐾
Seokjin berjalan dengan lesu keluar dari ruangannya menuju kantin. 😧Ia hanya sekedar ingin membeli segelas minuman.
Perutnya memang terasa lapar, cacing di dalam sana juga sedang berdemo menuntut jatah makanan untuk hari ini. Namun, ia sedang tidak nafsu makan.🙁
Tiga minggu setelah kepergian Saejin tanpa kabar sama sekali sampai hari ini telah berhasil membuat ia kehilangan hampir tiga kilo berat badannya. Seokjin merasa kebahagiannya sudah benar-benar menghilang dan rasa bersalah karena terus berbohong pada orang tua Saejin dan orang tuanya membuat ia kehilangan banyak waktu istirahatnya. Ia tidak bisa tidur dengan nyenyak.😣
Saat orang tuanya berkunjung ke rumahnya, Seokjin berkata Saejin sedang menginap di rumah orang tuanya dan saat orang tua Saejin yang datang berkunjung, ia berkata Saejin belum pulang kerja ataupun sedang mengikuti kelas memasak.
Seokjin tidak mau membuat mereka khawatir, ini kesalahannya jadi biarkan ia saja yang menyelesaikan dan memperbaikinya.
"Seokjin-ssi" panggil seseorang dari arah belakangnya.
Seokjin sangat kenal dengan suara itu, ia tidak peduli. 😐Pria itu terus melanjutkan langkahnya bahkan menambah kecepatan.
"Seokjin-ssi"
Suara panggilan itu lagi. Namun, kini terdengar lebih dekat. Seokjin berhenti dan menoleh. Soobin, wanita itu sekarang berdiri di hadapannya dengan senyuman lebar yang mempertunjukkan deretan gigi putihnya yang tersusun rapi.😁
"Apa kau masih marah padaku? Mianata, aku akan terus mengucapkan kata itu, sampai kau benar-benar memaafkanku. Seokjin-ssi aku tid_"
"Aku sudah memaafkanmu"
"Tapi aku ma_"
"Mulai hari ini bersikaplah hanya sebatas rekan kerja!" 🙂tegas Seokjin kembali memotong kalimat Soobin.
Tanpa menunggu jawaban dari Soobin. Seokjin berbalik dan berjalan kembali ke ruangannya. Rasa hausnya tiba-tiba langsung menghilang.
Sedangkan Soobin masih terdiam di tempat sambil mengibas-ngibaskan tangan di depan wajah dan mengatur nafasnya,💨 berusaha menahan agar air matanya tidak kembali terjatuh.😢
Sudah cukup menagisi pria yang sudah tidak mencintainya lagi, semua sudah berakhir, tidak ada harapan lagi. Pria itu sudah menutup pintu hati untuk dirinya.
'Aku rasa Jungkook benar, aku sama seperti minuman kaleng yang ku tolak waktu itu dan mungkin lebih parah' batin Soobin.😔
__***__
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me!
Hayran KurguSalahkan jika ku terlalu mudah jatuh cinta? Salahkah jika ku terlalu berharap padanya? Mereka berkata lukamu akan benar-benar sembuh jika kau sudah menemukan cinta yang baru, apa itu benar? Dimana cinta itu? Aku hanya tidak ingin terlalu terlarut da...