Part VII

166 11 0
                                    

"Apa kau berencana mengecilkan ukuran pahamu?"😲

Saejin memotar bola matanya jengah,😒 pria itu benar-benar memancing emosinya. Ia memutar posisi duduknya yang awalnya menyamping menjadi menghadap Seokjin.

"Op_"

Kalimat Saejin terputus karena Seokjin yang tiba-tiba menarik pinggangnya. Membuat ia terjatuh di atas pangkuan pria itu.😲

"Ya! Seokjin-ssi" bentak Saejin.

Seokjin mengerutkan alisnya. Ia mengerti sekarang, wanita itu hanya akan memanggilnya oppa jika sedang ada maunya.

"Kalau kau mau menggodaku kenapa tidak saat kita sedang berada di rumah saja,eoh?"😈

Tubuh Saejin menegang saat ia merasakan tangan Seokjin menariknya lebih dekat. Ia membelalakkan matanya mencoba memasang wajah horor. Namun bukannya takut, Seokjin malah terkekeh bahkan salah satu tangan pria itu terangkat dan dengan beraninya mengelus pipi kiri Saejin.

Ini berbahaya. Saejin menangkap sinyal bahaya.

"Aku rasa ini sudah cukup" ucap Saejin sambil berusaha melepaskan diri.

"Tapi aku belum"

Seokjin menahan pergerakan tubuh Saejin. Tangan kanannya bergerak menekan tengkuk gadis itu.

Cup💏

Seokjin mencium bibir Saejin? Bukan, bukan ciuman hanya sekedar kecupan saja karena seorang penggangu tiba-tiba membuka pintu ruangan tersebut.

Saejin refleks menjauhkan wajahnya kemudian berdiri. Begitupun dengan Seokjin yang juga ikut berdiri dan membenarkan barang-barang di atas mejanya dengan tergesa-gesa. Seokjin juga baru ingat kalau ia belum mengganti jaketnya.

Sedangkan pasien dan perawat yang awalnya terkejut masih belum mengubah ekspresi wajah mereka.

"Seokjin-ssi, apa itu kekasihmu?" tanya sang perawat yang tidak lain adalah Soobin.

"Teman"

Seokjin langsung menutup mulutnya yang telah mengeluarkan jawaban di luar kendalinya itu. Ia menoleh ke arah Saejin yang terlihat terkejut mendengar jawabannya. Beberapa detik kemudian raut wajah Saejin berubah.☺🙁

Walaupun kali ini Saejin tidak berteriak histeris namun ekspresi wajahnya sama seperti malam itu dan Seokjin menyadari hal itu.

"Saejin-ah, mi-mianhae"

"Jangan sentuh aku!"😠 bentak Saejin sambil menepis tangan Seokjin yang ingin menyentuhnya kemudian berlari keluar.

"Ya! Jangan pergi!"

Seokjin mengejar Saejin. Namun, saat ingin membuka pintu, Soobin menahan tangannya. Wanita itu menggelengkan kepala dan menoleh ke arah seorang wanita yang sedang berdiri di sampingnya. Memberi kode pada Seokjin bahwa ia sedang ada pasien sekarang.

__***__

Cletek 🚪

Setelah membuka pintu rumah, Saejin langsung berlari ke arah dapur. Ia mengambil salah satu gelas di atas pantry kemudian membanting gelas tersebut.

Tubuhnya terasa lemas. Iapun terjatuh di lantai. Sekarang ia tidak bisa berfikir dengan jernih, semua terasa menyakitkan untuknya. Luka itu kembali muncul kepermukaan. Ia ingin semua ini segera berakhir.😢

Tangan kanan Saejin terulur mengambil salah satu pecahan gelas yang ada di hadapannnya, menatap pecahan itu dan menggenggamnya erat. Membuat telapak tangannya tergores dan berdarah.

Stay With Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang