Chapter 2.

237 18 0
                                    

**

Setelah keluar dari Ruang BK, tujuan Irvan saat ini adalah mencari keberadaan Viona.
Mencari ke setiap kelas tapi hasilnya tidak ada, akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan, bukan untuk membaca tapi untuk mencari ketenangan dan bisa saja tertidur.

Irvan mengayunkan kakinya dengan kecepatan sedang, entah mengapa bayangan Viona selalu ada dalam pikirannya akhir-akhir ini. Apa mungkin Irvan menyukai Viona? Ah mana mungkin, baru saja kenal sehari. Irvan menggelengkan kepala nya agar pikiran itu hilang namun tetap saja tidak bisa.

"Kenapa gue jadi mikirin cewe dingin itu?" batin Irvan yang sedang membuka pintu Perpustakaan, baru saja menutup kembali Irvan melihat sinis ke arah gadis yang sedang merokok dan melamun itu, dia beeusaha mendekat dan ternyata orang yang merokok itu adalah Viona,orang yang dia cari.

"Lo ngerokok?" tanya Irvan yang sangat ingin tahu.

"Hm"

"Sejak kapan?"

"SMP" jawab Viona santai sambil menghembuskan asap ke atas.

"Lo itu cewe, gabaik buat kesehatan lo" ucap Irvan yang berusaha agar Viona tidak lagi meneruskan merokoknya itu.

"Bukan urusan lo" Viona menghirup asap nya dalam dalam hingga membuat mata Irvan hampir saja keluar karna melihat kejadian itu, baru pertama kali dia melihat yang merokok hingga menghirup asapnya sampai seperti itu.

"Uhukk..uhukk..uhukk" beberapa kali Viona batuk karna tidak kuat lagi dengan asap rokok tapi dia tidak ingin kelihatan lemah di hadapan semua orang apalagi di hadapan cowo.

"Vio lo jangan maksain kek, sayang dong sama kesehatan lo!" bentak Irvan sambil membuang Rokok yang sudah kecil itu lalu menginjaknya, rupanya Viona sudah menghabiskan tiga batang dalam waktu yang singkat. Dengan panik Irvan langsung membopong tubuh mungil Viona yang mulai lemas itu dan membawanya ke ruang UKS.

*

"Dia ga kenapa-napa Van, dia cuma butuh istirahat aja. Lo jagain disini ya gue mau ke kelas lagi masih banyak tugas, kalo butuh apa-apa ada si Qila anak XI-MIPA1 yang deket buat lo panggil,soalnya kelas gue jauh kan sama ini ruangan" sahut Kiela Senior PMR dan langsung pergi meninggalkan Irvan

"Oke thanks kei" jawab Irvan yang hanya di balas anggukan oleh Keila.

Hening..

Hening..

Hening..

Pandangan Irvan tertuju pada wajah cantik milik Viona, terlihat wajah yang penuh dengan masalah namun Viona selalu saja menyembunyikan nya, ponsel milik Viona bergetar dari saku rok nya, tertanda bahwa ada pesan masuk. Dengan penasaran Irvan langsung menyambar handphone Viona dan membuka nya, untung saja tidak di kunci.

NathanAzreo : Abang gabisa jemput masi ada acara di rumah temen, lo pulang nebeng aja sama temen lo. Bye love

Irvan bingung apakah harus membalas apa, jika memberitahu Viona pingsan dan masih belum bangun rasanya kasihan juga pada kakanya itu.

Vionasbl : Iya bang tenang aja.

Langsung saja Irvan menaruh kembali benda itu ke saku Rok Viona dan gerak gerik Viona mulai terlihat sepertinya dia sudah sadar.

"Lo jangan banyak gerak dulu, udah istirahat aja"

"Gue dimana?" ucap Viona yang memegangi kepalanya, ia merasakan pusing yang sangat berat.

"Lo di UKS, lo tadi pingsan abis ngerokok"

Ketika mendengar penjelasan Irvan, Viona langsung kembali teringat mengapa ia sampai pingsan seperti ini, masa lalu nya lah yang menjadikan Viona seperti ini.

"Bantuin gue kabur" sekerejap Irvan langsung menyodorkan wajah tampan nya pada Viona yang tak menyangka akan mengatakan hal tersebut.

"Lo izin aja pulang jangan kabur-kaburan, gue yang anterin lo pulang"

"Gue di jemput"

"Abang lo gabakal dateng" Viona menaikan alisnya sebelah "Sorry tadi gue buka ponsel lo terus baca chat dari abang lo katanya dia gabisa jemput lo karna masih ada urusan di rumah temennya" jelas Irvan yang membuat Viona mengangguk.

Akhirnya Viona pun mendapat izin dari guru piket dan bisa pulang dengan tenang, Irvan lah yang mengantarkan Viona sampai ke depan gerbang rumah Mewah itu dan memperhatikan nya sampai masuk ke dalam rumah. Lalu Irvan pun melajukan motornya kembali membelah jalan jakarta yang ramai itu.

**

VIONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang