Chapter 6.

166 14 0
                                    

**

"Baru balik lo?" tanya seseorang yang baru keluar dari dapur sambil membawa minuman dingin.

"Iye bang gue cape pengen tidur"

"Cuci muka dulu baru tidur ya,Good night" ucap Nathan yang mengacak rambut Viona dan langsung menuju Sofa untuk menonton kartun kesukaan nya.

Di kamar Viona belum bisa tidur, entah kenapa bayangan Irvan melintas di pikiran nya. Apa yang terjadi akhir-akhir ini pada Viona? Dia selalu membayangkan Irvan ketika sedang bersama nya.

Ponsel Viona nampak bergetar tertanda adanya pesan masuk

Irvanobgs: Thx ya malem ini gue bahagia

Vionasbl: Sama2

Irvanobgs: Ternyata ga cuma di kenyataan aja ya lo itu ngomong singkat, di chat juga masi singkat

Irvanobgs: Besok gue jemput lagi ya, gue jadi ketagian jemput lo hehe

Read

Viona kembali meletakan ponselnya dan kembali memejamkan matanya lalu terlelap kealam bawah sadarnya.

.

"Viona sayanggg" ucap laki paruh baya yang baru saja turun dari mobil dan nampak membawa beberapa mainan dalam kantong plastik putih besar.

"Papaaa.. Udah pulang paa" teriak anak kecil itu yang sedang duduk di sofa dan bangkit menghampiri lelaki itu.

"Iya sayang, sesuai janji Papa, karna kamu udah dapet nilai tertinggi di kelas Papa belikan mainan baru untuk kamu" ucap lelaki itu lalu mengacak pelan rambut gadis kecilnya yang nampak bahagia itu. Ya, dia satu-satunya anak perempuan di keluarga nya karna itulah tak heran dia sangat dimanja dan disayang oleh kedua orang tuanya

"Wahhh bagus banget pah,makasih ya" hanya dibalas anggukan oleh papanya, gadis kecil itu langsung membawa mainan barunya hendak ke kamarnya,namun ketika menaiki tangga,

Brakk

"Seenaknya aja ya kamu pulang hah!" teriak wanita yang sedang duduk di meja makan itu lalu berdiri dan membanting gelas kaca hampir ke depan wajahnya lelaki itu

"Apaan sih kamu suami baru pulang malah di marahin! Ini nih yang bikin aku kesal diam di rumah!"

"Yasudah pergi saja kamu, aku sudah tidak membutuhkan mu lagi, lagian aku bisa menjaga Viona dan Nathan tanpa meminta bantuan siapa pun!"

"Terserah kamu" kemudian lelaki itu pergi kembali meninggalkan rumah nan mewah itu dan sesekali menutup pintu dengan kencang nya karna emosinya mulai kembali muncul setiap kali menginjakan kaki nya dirumah itu.

"Mama.." lirih seorang gadis yang sedari tadi masih di tengah-tengah anak tangga

"Masuk kamu ke kamar!" bentak mamanya dan gadis itu pun buru-buru menaiki tangga tanpa mempedulikan mainan nya yang sudah tergeletak dimana mana.

Di kamar..

"Mama sama Papa kenapa sih kok tiap ketemu ribut mulu" lirih gadis kecil yang sedang memeluk boneka panda kesayangnya itu. batin nya selalu bertanya

'kapan aku bisa liat lagi mereka akur',

ketika ada keributan antara papa dan mamanya ntah kenapa Viona selalu ada, tak heran mengapa bayangan kejadian itu selalu menghantuinya sampai-sampai membuat Viona tak sadarkan diri bahkan sakit.

"Vi kamu udah makan bel-" tanya anak laki-laki yang baru saja memasuki kamarnya dan melihat adik kecilnya itu sedang menggigil ditambah lagi wajahnya yang sangat pucat

"Vio kamu kenapa? Badan kamu panas banget Vi, bentar ya kaka panggil mama dulu" lalu anak laki-laki itu pergi dan dengan terburu-buru meneriaki kedua orang tuanya supaya cepat ke kamarnya Viona.

"MAMA..PAPA..VIONA MAA DIA PANAS LAGI..CEPETAN KESINI KALIAN JANGAN RIBUT MULU" papanya yang baru saja melangkahkan keluar rumah langsung sigap melangkahkan kakinya berlari menuju kamar anaknya karna mendengar jelas teriakan anak laki-lakinya itu. Begitu pun dengan Mama yang sejak tadi sibuk di dapur langsung menaiki anak tangga.

"Viona sayang bertahan ya papa akan bawa kamu ke rumah sakit.. Bertahan sayang" ucap papanya yang terlihat sangat khawatir, baru kali ini suhu tubuh Viona begitu panas, tanpa berdebat lagi mereka langsung membawanya ke rumah sakit terdekat.

.

"PAPAA.." teriak Viona yang tiba-tiba bangun dari dunia mimpinya dan karna teriakannya kencang berhasil membuat Nathan segera memasuki kamarnya Viona.

"Vio lo kenapa" sahut Nathan yang baru saja datang dengan terburu-buru dan langsung memeluk adiknya Viona.

"Gue mimpi itu lagi bang.." lirih Viona yang kini telah menjatuhkan cairan bening dari kelopak matanya dengan memeluk Nathan erat-erat.

"Lo tenang ya Vi, gue bakalan selalu ada buat lo" ucap Nathan yang berusaha menenangkan adiknya. Melihat keadaan Viona yang begitu rapuh & memprihatinkan membuat Nathan semakin dendam kepada kedua orang tuanya, pasalnya meraka lah yang membuat Viona menjadi seperti ini.

"Gue takut bang..gue takutt"

"Udah tenang ya, sekarang lo tidur lagi baca doa dulu, gue temenin lo sampe tidur ya"

Begitulah Nathan jika Viona terbayang-bayang lagi dengan masa lalunya, dia selalu ada untuk menenangkan Viona. Tanpa Viona tau, Nathan selalu mencari keberadaan papanya yang brengsek itu. Namun sampai saat ini belum ada informasi yang menyatakan keberadaan papanya.

Nathan bangkit dari tempat tidur Viona dan mengecup kening indah adiknya itu, menatap datar wajah Viona yang terlihat lesu. Nathan kagum kepada adiknya, dia kuat,kuat,dan kuat dalam menghadapi masalah yang selalu menerpa hidupnya, apalagi menyangkut dengan masa lalunya. Sejak kecil memang Viona selalu dekat dengan keluarga nya apalagi dengan Papanya. Ia ingin saat besar nanti ia selalu bersama papanya. Namun harapan itu hancur seiring papanya yang sering kerja pulang malam,pulang dengan keadaan mabuk,dan membuat mamanya berontak mengapa papanya seperti itu, mamanya yakin kalau papanya itu selingkuh, dan pada suatu hari tak sengaja ia mendapati papanya yang sedang berduaan dengan wanita lain.

"Gue bakalan selalu ada buat lo,gue yang bakal ngejaga lo,gue bakal ngelindungin lo Vi, gabakalan ada yang berani macem-macem sama lo sekarang, gue pengen ada seseorang yang buat lo bahagia lagi kaya dulu" Batin Nathan yang masih menatap datar Adiknya itu,dan mengayunkan kakinya ke ambang pintu lalu kembali ke kamarnya.

*

VIONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang