Chapter 20.

105 1 0
                                    

**

Matahari mulai turun perlahan menuju tempat nya kembali. angin yang sejuk di tambah kicauan burung membuat sore itu semakin damai.

Vanno membanting tubuhnya disebuah sofa yang empuk di ruang tamu rumahnya. hari ini hari yang cukup menyenangkan baginya. tepatnya hari pertama ia masuk sekolah baru. ia menatap yang ada di sekelilingnya. suasana yang beda dengan rumah lamanya yang di Bogor. ia menatap langit-langit rumahnya yang baru ini. terbayang apa saja yang hari ini ia lalui bersama Viona.

"lucu juga tuh cewek" ia menggeleng pelan sambil tersenyum karna terlintas wajah Viona.

"pokonya gue harus dapetin tuh cewek" sambungnya lagi kemudian beranjak dari sofa menuju kamarnya yang di lantai 2.

**

Sebuah benda yang disimpan di atas nakas itu bergetar lama menandakan ada sebuah Panggilan telepon yang masuk. wanita yang sedang berbaring di kasur ternyaman nya itu bangkit dan mengambil benda itu. benar saja ada telpon. dari Irvan.

"Hallo vi? lo dimana?"

"Rumah"

"Lo pulang sama siapa? naek ojeg? angkot? apa abang lo ngejemput?"

"sama Vanno"

"Siapa tuh? baru denger gue"

"Anak baru dikelas gue"

"Ohhhh gue kira siapa. soalnya gue nungguin lo di warung deket sekolah. takutnya lo belum pulang"

"Udahh"

"Yaudah kalo gitu"

tuuut...tuuut..tuuut...

telpon itu mati. Viona hanya menatap layar ponselnya. Aneh sekali Irvan, tak biasanya seperti ini. Entahlah. Ia menyimpan ponselnya dan melanjutkan aktivitasnya disore hari. Mandi dan akan menonton film kartun kesukaannya hingga larut malam.

Sementara disebrang sana, Irvan hanya diam setelah menerima kabar bahwa Viona sudah pulang di antar oleh anak baru. Seharusnya ia biasa-biasa saja tak usah seperti orang cemburu. Lagian kan Viona bukan pacarnnya juga. Entahlah, ia jadi memikirkan Viona. Dan memutuskan untuk pulang saja.

**

"Vioooooo" sahut seseorang yang baru saja masuk dari pintu depan. Ya, itu Nathan. Yang baru saja pulang sehabis main dengan pacarnya.

"Apaaann"

"Nih gue bawain eskrim coklat kesukaan lo"

Dengan semangat 45, Viona langsung menyambar kantung kresek yang berisikan 2 eskrim kesukaannya dan langsung menyantapnya. Moodnya kala itu bagus kembali.

"Baca doa dulu Viii"

"Eh iya hehee maap"

"Nah gitu dong lo senyum lagii, murung mulu tiap gue liat"

"Abis nya lo kalo pulang suka gabawa apa-apa bang"

"Yauda deh tar gue kasih tau doi lo kalo lo lagi bete suruh beliin eskrim ya"

"Doi siapa lagi"

"Si Irvan"

"Sahabat bangg"

"Serah lo ah gue mau mandi terus bobo ganteng. Dadahhhh"

Nathan pun pergi meningalkan Viona yang sedang asyik menyantap eskrim coklat nya. Viona hanya acuh saja kakak nya mau berbuat apa, yang penting sekarang ia sedang menikmati makanan yang ia mau dari 2 hari yang lalu.

**

Tok tok tok..

Suara pintu terdengar, Viona yang masih saja duduk di sofa malas sekali berjalan untuk membuka kan pintu. Lagian siapa juga yang bertamu malam-malam ini.

VIONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang