Hati Yang Telah Nyaman (Bagian 6)

1.1K 67 7
                                    

* Dian pov *

Sudah beberapa hari ini aku mulai menjalankan puasa. Aku mencoba untuk berdamai dengan keadaan yang Allah berikan padaku.

Shalat pun telah aku jalankan dengan baik. Aku sudah tak pernah lagi meninggalkan shalat.

Hari ini aku menyempatkan diri untuk berjalan-jalan di Mall. Tadinya aku hanya ingin sekedar berjalan-jalan, namun tanpa sengaja aku melewati stand busana muslim dan aku melihat hijab yang sederhana namun terlihat cantik. Tanpa ragu-ragu mengambilnya dan membayarnya ke kasir. Lalu aku pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, aku langsung mencoba hijab itu. Aku berkaca dan menutupi rambutku dengan hijab itu lalu memasangnya dengan jarum pentul.

"Apa aku terlihat bagus ya mengenakan ini?" pikirku. Aku menyukai diriku yang terpantul dalam kaca tersebut. Aku mencoba untuk menghilangkan keraguanku dan meyakinkan diri sendiri.

"Baiklah. Kalau begitu besok aku akan menggunakannya. Semoga Ricky suka," aku tersenyum. Dan malam itu, aku tidur dengan nyenyak.

Esoknya, aku menggunakan hijab itu. Semua orang terlihat begitu pangling, bahkan hampir tak mengenaliku. Termasuk Ricky. Aku pun berjalan menuju meja Ricky.

"Assalamu'alaikum," sapa Ricky.

"Wa'alaikumsalam," jawabku dengan senyum. Lalu Ricky mengamatiku dari atas hingga bawah.

"Dian? Ya ampun, jadi ini kau?" Ricky pun geleng-geleng kepala sambil memutari diriku.

"Ckckck... kau benar-benar membuatku hampir tak mengenalimu," kata Ricky, masih dengan reaksinya yang sama.

"Siapa yang membuatmu sadar begini Dian?" tanyanya.

"Tidak ada, aku sadar dengan sendirinya kok," jawabku. Aku harus membuat Ricky terkesan.

"Wah bagus kalau begitu. Aku melihat akhir-akhir ini kau selalu shalat dan menjalankan ibadah puasa. Kau benar-benar hebat. Dengan begini, kau pasti bisa mendapatkan apapun yang kau minta kepada Tuhan," kata Ricky.

"Apapun?" aku sedikit terbelalak mendengar perkataannya.

"Yup. Apapun," sahut Ricky. Aku pun tersenyum.

"Katakan padaku, apa aku terlihat cantik?" tanyaku. Ricky menjawab.

"Tentu saja, kau terlihat sangat cantik. Kau lebih cantik mengenakan hijab daripada sebelumnya," jawab Ricky. Aku pun senyum tersipu malu.

"Thanks," jawabku. Ricky menjawab dengan senyuman dan anggukan. Itu artinya aku telah berhasil membuatnya terkesan dengan sikap dan penampilanku yang sekarang. Sepertinya tinggal selangkah lagi untukku agar bisa membuatnya jatuh cinta padaku...

*Ricky pov *

Saat pulang kerja, aku menyempatkan diri membeli makanan untuk sahurku nanti. Hari ini aku ingin membeli makanan khas Indonesia, yaitu rendang. Kebetulan ada yang menjual makanan itu dan tak jauh dari kantorku.

Disaat aku tengah menunggu pelayan menyiapkan pesananku, aku pun melihat sebuah kejadian yang menggugah hati nuraniku. Seorang gadis kecil tengah meminta-minta tepat di tempatku memesan makanan saat ini.

Namun sayang, pemilik tempat ini justru mengusir anak tersebut. Kejadian ini sungguh membuat hatiku teriris. Aku sangat iba melihat anak itu.

Pesananku pun datang dan aku segera membayar pesanan itu. Aku berlari mengejar anak itu.

"Semoga ia tak jauh dari sini," pikirku. Beberapa saat kemudian aku bertemu dengan anak itu.

"Kau lapar kan dik? Ini kakak punya rezeki untukmu. Makanlah di tempat kakak. Kebetulan di tempat kakak ada kelebihan nasi," kataku. Gadis kecil itu pun terlihat senang, ia menyetujui ajakanku.

The Most Beautiful MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang