1

89.9K 1.4K 101
                                    

'Kalau sudah kecewa,sebaik apapun itu terasa buruk juga'

Mungkin kalimat itu cocok untuk lila dan dava saat ini.setelah kejadian kemarin semua tampak kembali pada semula.dava yang posesif,dan lila yang selalu menuruti kemauan dava.tudak hanya itu perlakuan dava pada lila juga berubah,ia semakin posesif,semakin manis dan semakin romantis.tapi semua itu terasa hambar untuk lila,lila justru merasa biasa saja.apa rasa cinta itu sudah tidak ada? Batin lila selalu bertanya,ia sendiri bingung pada perasannya.

Sudah hampir 1 bulan sejak kejadian itu,lila mencoba untuk ikhlas tapi rasanya sulit.bagaimana tidak selama ini ia yang merasa dirugikan.ia kehilangan bayi yang sangat ditunggu,diselingkuhi pula,ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula,gimana nggak sakit.

"Sayang kok ngelamun sih itu ayamnya emtat gosong loh" lila tersentak kagetendengar suara dibelakangnya,entah terlalu kaget atau apa spatula yang ia pegang jatuh ke lantai tak sengaja tangannya terkena minyak goreng yang sedang digunakan untuk menggoreng ayam.

"Awwwww..." pekiknya sambil mengibaskan tangannya yang terkena minyak.dengan panik dava menghampiri lila,memastikan kondisi lila.dengan cekatan dava mengemut tangan lila yang terkena minyak agar tidak terlalu sakit.lila sendiri masih speechlees dengan perlakuan dava yang tiba tiba.

"Kamu sih kenapa bisa kena minyak sih,untung kena sedikit kalAu banyak tangan kamu melepuh entar" omel dava.lila menghela nafas pelan,selalu seperti ini jika dava sudah mengomel.

"lagian kamu apaan sih pake acara ngaget ngagetin aku segala udah tau aku lagi masak" kata lila sambil menarik tangannya yang masih digenggam dava.dava mendesah pelan ketika lila membalikkan tubuhnya,fokus pada masakan yang tadi sempat tertunda.dava merasa sikap lila sedikit berubah,sedikit cuek,pernah suatu kali dava memberikan perhatiannya tapi dengan terang terangan pula lila menolak bahkan menghindari dava.dava sedih melihat perubahan sikap lila,tapi yang ia lakukan hanya berusaha agar lila yang dulu kembali.

"Kamu emang lagi masak tapi kamu masaknya sambil ngelamun,kalo masakan kamu gosong mah mending kalo kompornya meledak kamu nggak sadar gimana,kan kamu sendiri yang celaka" ucap dava lembut.

Lila hanya diam mendengarkan ucapan dava.memang masuk akal sih masih untuk cuma gosong ayamnya coba kalo sampai meledak kompornya kan banyak pihak yang rugi juga.
Merasa di diamkan dava mencoba mengajak ngobrol lila.sudah menjadi kebiasaan sejak 1 bulan lalu,dava selalu mengajak ngobrol agar lila sedikit banyak omong,walaupun kadang lila agak sedikit ketus tapi dava bersyukur lila mau kembali kepelukannya.setidaknya perjuangan dava dimulai untuk mengembalikan lila seperti yang dulu.

"Hari ini kamu nggak ada acara kan yang?" tanya dava yang sedanh bersandar di meja makan sambil melihat lila yang masih asik dengan kegiatannya.memasak.lila menoleh sebentar.

"Enggak,aku cuma mau revisi buku di rumah,kenapa?" memang akhir akhir ini lila menjadi senang menulis,ia sudah mengajukan naskah nya ke penerbit untuk diterbitkan dan sekarang sedang proses revisi.dava yang mendengar itu tersenyum,istrinya mempunyai kesibukan lain yang positif selain mengurus butiknya.

"Enggak kok,cuma nanya aja,seenggaknya kita punya waktu berduaan"

Dahi lila mengerut pertanda heran "emang kamu nggak ngantor?"

Dava menggeleng "enggak,aku capek,hari ini mau berduaan sama kamu dirumah aja" lila hanya menganggukkan kepalanya.akhir akhir ini memang dava sedikit sibuk urusan oekerjaan sehingga tak jarang mereka tidak memiliki waktu berduaan.

"Yaudah sekarang kamu mandi terus makan yah"

"Loh kamu enggak makan juga?"

"Aku nanti aja,belum lapar" jawab lila singkat.selalu seperti ini,pikir dava.lila selalu menghindar dari dava membuat dava semakin tersiksa.memang dava sudah mendapatkan lila kembali tapi belum untuk hati lila.

MY POSESIF HUSBAND *season_2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang