Lila masih asik dengan laptop ditemani dengan segelas susu putih dan juga beberapa cemilan kesukaannya.sore ini ia tidak ada kegiatan sama sekali jadi ia memutuskan untuk merevisi novel perdananya.
"asik sendiri,lagi ngapain sih?" sebuah suara membuayarkan konsentrasi Lila yang sedang asik menulis.ia menoleh dan mendapati Azka yang sudah duduk di sampingnya.memang sudah 2 hari ini ia menginap di tempat rumah Lila dan juga Dava.
Lila tersenyum manis membuat Azka juga ikut tersenyum menatap Lila."udah bangun,udah enakan belum,mau aku buatin sesuatu?" tanya Lila.memang tadi pagi harusnya Azka pergi ke kentor bersama Dava tapi mendadak ia sakit jadi ia harus ijin.
"udah mendingan kok,kan ada kamu" kalimat abstrak yang Azka lontarkan.entah pujian atau memang hanya kalimat godaan.Lila sendiri tidak mau ambil pusing karena nya.ia lebih memilih untuk fokus menatap macbook di depannya.
'kalau sudah kecewa,yang baik juga terasa buruk' gumam Azka membuat Lila menoleh.
"kamu baca naskah aku ya,ihhh kok ngeselin" Azka hanya tertawa pelan mendapati Lila yang merengek seperti anak kecil.
'ya tuhan kenapa denganku' kata Azka dalam hati ketika melihat senyum Lila yang sangat menggemaskan.
"udah lama nulis kayak gini la?" tanya Azka setelah tawanya berhenti.
"baru kok,lagian aku cuma iseng aja nulis soalnya aku dulu juga suka baca novel picisan gitu" kata Lila membuat Azka mencibir pelan.
"huuu dasar anak cinta cintaan,sekolah tuh yang bener keleus"
Lila menepuk lengen Azka marah,bukannya kesakitan Azka justru tertawa karenanya."dasar si bapak alay juga ya" katanya.
"yeee si ibuk nih nakal nepuk nepuk sakit kali"
"tadi pagi aja sok sakit,sok lemes ehh ternyata si bapak ngeselin juga ya"
"ya kan sekarang udah aada dokter cantikku jadi cepet deh sembuhnya" Lila mencibir pelan.
"gombal lu"
Setelah itu keheningan menghinggapi keduanya,Lila sibuk dengan macbooknya dan Azka sibuk memeperhatikan Lila yang tampak cantik jika dilihat dari samping,ralat jika dilihat dari sudut manapun.hari ini Lila juga tmpak santai dengan pakaian simple nya.beruntungnya Azka bisa melihat Lila dengan penampilannya itu.
Entah Lila merasa tidak nyaman dengan pandangan Azka,bukannya tidak tau jika sedari tadi Azka memperhatikannya intens membuat Lila semakin tidak nyaman dengan situasi ini,ditambah hanya keheningan diantara keduanya.
"kenapa sih liatin aku gitu banget,jangan gitu entar cinta" kata Lila tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptopnya.
"emang udah cinta" ucap Azka tanpa sadar membuat Lila langsung menoleh.
"mak..maksud aku..maksud aku" Azka tidak bisa menjawab karena memang sebenarnya memang secara tidak langsung ia sudah mengakui bahwa ia mencinta Lila.entah sejak kapan mungkin sejak pertama bertemu.love at the first sight.Azka sendiri bukan tipe orang yang suka dengan wanita hanya dengan sekali melihat.ia lebih cermat dalam mencari pasangan.jelas antara bibit,bebet,bobotnya.
tidak lama Lila tertawa sambil memukul lengan Azka seolah ada yang lucu."lucu deh bercandanya." Azka hanya menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.salah tingkah karena sudah keceplosan.
"udah hampir malem nih aku masak dulu ya" kata Lila sambil mengemasi barangnya,sedangkan Azka hanya mengangguk sambil merutuki kebodohannya karena keceplosan.pasti membuat lila tidak nyaman dengannya."goblok banget sih gue,bisa sampe keceplosan gini"
***
Lila masih asik memasak tapi sebuah tangan melingkar di perutnya membuat ia sedikit kaget.siapa lagi kalau bukan Dava.
"tumben jam segini udah pulang?" tanya Lila sambil mengaduk sup jagung kesukaan Dava.
Bukannya menjawab Dava justru semakin merapatkan tubuhnya dengan tubuh Lila,menghirup aroma tubuh Lila yang selalu menjadi candu.
"nggak di jawab?" tanya Lila
"bentar deh yang aku lagi PW nih,kamu jangan gangguin aku deh" Lila tampak mencibir pelan.
"dih yang ganggu juga kamu tuh,bentaran ah kamu mah ganggu aja ini entar nggak siap dav,lepasin dulu,lagian kamu nih belum ganti baju udah nemplok aja macam koala" Dava tampak cemberut mendengar ucapan Lila yang meledeknya.memang dava belum sempat mengganti bajunya malah langsung pergi ke dapur karena hidungnya menghirup aroma masakan dan Dava yakin itu pasti istrinya.
"kamu mandi dulu deh nanti aku panggil kalo udah selese,sekalian kamu istirahat dulu" kata Lila perhatian.
Dava mengangguk pelan,dengan cepat ia membalikkan tubuh lila kemudian mencium bibir tipis itu dengan lembut,Lila yang awalnya kaget akhirnya mengalungkan tangannya ke leher Dava.menikmati setiap sentuhan yang suaminya berikan.
"dav,jangan disini" kata Lila setengah mendesah karena Dava yang tiba tiba menurunkan ciumannya ke lehernya.titik paling sensitif untuk Lila.
"maaf yang hehe" kata dava sambil cengengesan seperti biasanya.
"udah sana cepetan,entar masakan aku gosong"
Dava sudah berjalan sampai ujung pintu dapur kemudian balik lagi "si Azka udah sembuh yang?" tanya Dava membuat Lila tertegun teringat dengan percakapan tadi sore dengan Azka.
"sayang" panggil Dava karena Lila melamun.
"eh...eh.. udah kok tadi udah keluar dari kamarnya" kata Lila sedikit gugup.Dava mengangguk kemudian melanjutkan perjalanannya menuju kamar.
Tanpa mereka sadari sepasang mata menatap mereka tajam sejak Dava memasuki dapur.tatapan tajam yang kentara sekali jika ia sedang marah membuat siapa saja pasti akan takut jika melihatnya. 'tenang Azka,ini nggak akan lama' bisik orang itu.ya,sedari tadi Azka berdiri di belakang lemari kaca yang sedikit menutupi tubuhnya.bahkan ia melihat adegan ciuman Dava dengan Lila.membuatnya semakin marah.
Halooooooooo...
akhirnya aku bisa next,maaf kalau typo nggak sempet ngedit hehe,nanti next nya aku coba cepet..makasih udah mau baca....maaf kalau gaje....
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESIF HUSBAND *season_2
General Fiction#rate1for story My Posesif Husband at 03/11/2017... #rate 1 504 fanfiction,my posesif husband at 06/11/2017 Kembali lagi sama dava dan khaylila guys,semoga di season 2 semakin sukses....jangan lupa vote and commend,plus kritik maupun saran yah,yang...