9

12.9K 474 35
                                        


"Sahhh"

Semua orang yang berada di gedung itu tampak menggumamkan kata tersebut dengan serentak.

Seorang pengantin wanita cantik dengan kebaya putih panjang menjuntai berjalan ke arah orang yang sekarang sudah menjadi suaminya.ia tersenyum melihat para tamu yang tampak tersenyum melihat pasangan pengantin baru itu.dengan anggunnya ia mengambil tangan pria yang sudah menjadi imamnya untuk ia cium,tidak ada senyum,bahkan binar bahagia di sana,tidak ada acara cium kening seperti kebanyakan orang setelah mengucapkan ijab qabul.

Di bangku paling belakang sepasang mata yang sedari tadi menatapnya,entah apa artinya yang ia tau dia kecewa.ia menangis,ditemani Mamanya yang duduk di sampingnya sambil terus menggumamkan kata maaf.

"Maafin Mama sayang" dengan wajah sok tegarnya ia hanya tersenyum kemudian membelai punggung mamanya,dan Dava benci melihat wajah Lila yang sok tegar itu.ia tau istrinya itu sangat  sangat sedih,kecewa,marah.

Yah pria itu adalah Dava,dan ini adalah pernikahannya dengan Kamelia larasati atas permintaan Mama dan Tante Nia yang sekarang sudah jadi mertuanya juga.

"Berhenti menangis,hapus air mata kamu,aku nggak mau liat kamu nangis" kata Dava saat ia menghampiri Lila yang sedang duduk di teras dengan minuman yang ia pegang.

Lila tersenyum "hey,kok disini,emm selamat ya,semoga kamu bisa jadi suami yang adil" kata Lila tanpa memeperdulikan ucapan Dava tadi.

Stop.Dava sudah tidak tahan,ia merengkuh tubuh Lila dengan erat.tangis Lila pecah saat itu juga dan itu membuat Dava semakin erat memeluk Lila."stop,berhenti nangis,aku nggak kuat liat kamu gini,maafin aku"

Bukannya menjawab Lila semakin terisak."aku tau kamu sakit,kenapa kamu seolah olah merasa tegar sama semua ini,pukul aku kalo itu bisa bikin kamu tenang,please jangan bunuh aku dengan kamu ngeluarin air mata kek gini" kata Dava

"Kamu masuk deh,tamu nya pada mau salaman sama kamu,masa pengantinnya disini sih" usir Lila saat tangisnya sudah reda.ia tertegun melihat pipi Dava yang sudah basah juga karena air mata.dengan tangan gemetar ia menghapus air mata itu.

"Jangan nangis" gumam Lila lirih.Demi tuhan untuk ke-3 kalinya Lila melihat Dava menangis.bukan tangis bahagia saat ia menerima lamarannya dulu.bukan tangis bahagia saat mereka resmi menikah dan memutuskan untuk pindah rumah.tapi ini adalah tangis ke-3 kalinya.tangis sedih yang membuat Lila pilu melihatnya.ia pernah melihat Dava menangis saat ia masuk rumah sakit waktu itu,saat masalah yang sampai membuat Lila keguguran,dan saat Dava menemani Lila saat oma nya meninggal,karena tidak tahan melihat Lila sampai pingsan 3x.

"Masuk sana" setelah Lila paksa akhirnya Dava masuk menuruti kemauannya.Lila tersenyum getir melihat puunggung Dava yang semakin menjauh.ia menghapus air matanya kemudian bangkit berdiri.ia butuh tempat sepi.

Dengan langkah anggun ia berjalan menuju mobilnya yang ia parkir di seberang jalan.entah karena tidak hati hati atau karena pikirannya yang buyar membuat ia tidak memperhatikan jalan,sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi langsung menghantam tubuh Lila,tubuh mungil itu terhempas sampai trotoar.dengan sisa kesadarannya ia berkata "aku sayang kamu Dav,"

"KHAYLILA" teriak Dava dengan terengah engah.keringatnya mengucur dari dahi sampai ke lehernya,baju yang ia kenakan juga sudah basah karena keringat.ia menoleh ke samping baru sadar kalau Lila sudah tidak ada di ranjang,bukannya tadi ia tidur dengan Lila.ia bangkit menuju dapur untuk mengambil minum.

"Lila mana bi?" tanya Dava saat tidak menemukan Lila.bi Ju yang sedang memasak menoleh,dahi nya mengernyit melihat Dava yang seperti habis lari maraton.

"Lila mana bi?" ulang Dava karena bi Ju tidak menjawab pertanyaannya.

"Em.emmm mbak Lila..mbak Lila lagi ke rumah sakit mas" kata bi Ju dengan sedikit gemetar.

MY POSESIF HUSBAND *season_2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang