Kecewa,Marah,Putus asa,mungkin itu yang ada pada pikiran Dava saat ini,tapi yang bisa Dava lakukan hanyalah diam memikirkan apapun keputusan yang ia ambil,untuk kelangsungan masa depannya.menuruti Mamanya atau tetap bertahan pada pendiriannya.Sejak pulang dari rumah Mamanya 2 hari lalu,yang Dava lakukan hanyalah berdiam diri,memikirkan baik baik keputusan yang harus ia ambil.
Berkali kali ia menghela nafas,mendesah frustasi.apa yang harus ia lakukan.ia tidak ingin mengecewakan Mama nya,tapi hatinya juga berontak,apakah ia harus menyakiti istrinya.bahkan ia pikir luka yang kemarin ia torehkan pada Lila masih belum kering,tega kah ia menyiramnya dengan air garam? Suami macam apa kalau gitu.Ceklek...
"Dari pagi,kamu betah banget ngerem disini,lagi bertelur ya?" gurau Lila.Dava tersenyum tipis melihat istri nya yang masuk dengan membawa nampan berisi makan siang dan minum untuknya.ia memberi kode agar Lila mendekatinya.
"Kenapa sih,ada masalah di kantor?" tanya Lila setelah meletakkan makanan dan Dava menariknya agar duduk di pangkuannya.Dava memeluk erat Lila karna menurutnya ia adalah tempat ternyaman.
Mendapat perlakuan itu Lila hanya diam.seolah memberikan waktu Dava bercerita.
"Makan dulu ya,dari pagi belum makan nanti sakit" kata Lila mengelus rahang kokoh milik suaminya.Dava mendesah malas,ia memejamkan matanya sedang menikmati sentuhan Lila.
"Aku nggak nafsu?"
"Kenapa sih,cerita dong sama aku,siapa tau aku bisa bantu" kata Lila.
"Aku bisa selesein sendiri kok" katanya singkat.
Lila mengangguk kemudian mengambil makanan itu lalu menyendokkan untuk Dava."makan dulu,aku suapin nih" Dava memandang Lila yang tampak memohon untuk menerima suapannya.
Tak butuh waktu lama untuk menghabiskan makanan itu membuat Lila sedikit bergurau "prasaan tadi ada yang bilang nggak nafsu deh,tapi kenapa habis,heran aku nya" Dava terkekeh mendengar sindiran itu.ia mencium singkat ujung bibir istrinya gemas dengan tingkahnya.
"Jangan tinggalin aku" kata Dava sambil memeluk erat tubuh Lila.ia menyembunyikan wajahnya di pundak istrinya.
"Aku disini,nggak kemana mana" kata Lila heran.
"Apapun yang terjadi,kamu jangan tinggalin aku"
"Nggak bisa" sahut Lila cepat membuat Dava langsung menegakkan badannya.
"Maksudnya?"
"Aku nggak bisa Dav,aku harus pergi"
"Please jangan tinggalin aku,aku butuh kamu" kata Dava dan kini matanya sudah berkaca menatap Lila.
"Aku mau pergi Dav,tolong lepasin aku" Lila mencoba melepaskan pelukan Dava yang membuatnya sesak.
"Nggak ,aku nggak bakal lepasin kamu sayang" kata Dava keuhkeuh.
Lila menghela nafas pelan."aku emang mau pergi ninggalin kamu Dav,tapi cuma bentar,mau ketemu sama mbak Della,gimana sih kamu" kata Lila agak kesal karena Dava melupakan jadwalnya hari ini.
"Jadi...jadi maksud kamu ?"
"Iya aku mau pergi,ninggalin kamu kan berarti" kata Lila polos,membuat Dava gemas dan menggigit hidung mancung istrinya membuat Lila terpekik.
"Sakittt" rengek Lila mengelus hidungnya yang merah karena gigitan Dava.
"Maaf,habis aku gemes sama kamu,aku lagi ngomong serius malah ditanggepin kayak gitu"
Dahi Lila berkerut "lah,aku gimana emang? Aku juga serius kan?"
"Udah ah aku nggak mau debat sama kamu,kamu ngeselin,aku ada janji sama mbak Della,aku pergi ya bye" kata Lila berlalu setelah mencium kening dan bibir Dava singkat.
![](https://img.wattpad.com/cover/110716376-288-k753250.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESIF HUSBAND *season_2
General Fiction#rate1for story My Posesif Husband at 03/11/2017... #rate 1 504 fanfiction,my posesif husband at 06/11/2017 Kembali lagi sama dava dan khaylila guys,semoga di season 2 semakin sukses....jangan lupa vote and commend,plus kritik maupun saran yah,yang...