16 *Special part

12.8K 380 31
                                    

Dava pov

Dika masih mengusap darah yang mengalir di hidung dan sekitar bibirnya akibat pukulanku.

"Lo tau kan apa yang udah lo lakuin itu udah bikin gue hancur,gagal jadi suami,apa lo pernah mikir gimana perasaan gue,apa motivasi lo ngelakuin semua ini ha,jawab bajingan!!!"

Bug...

Satu pukulan mendarat di pipi kiri Dika.bukannya membalas Dika hanya tersenyum remeh mendapati ku yang kalap memukulnya.

Tubuh ku merosot ke lantai,kuremas rambutku kuat kuat karena frustasi.sejak pernikahan sialan kemarin Aku sama sekali tidak bisa menghubungi Lila,ponselnya tidak aktif,aku sungguh khawatir dengannya.

"Maksud lo apa Dik,lo tau sekarang gue kehilangan Lila" ucap gue pada Dika.

"Lo tau kenapa Lila minta gue buat hubungin lo waktu itu,apa lo tau ha? tanya sama Mama lo,kenapa sampe Lila mau berkorban banyak buat lo,tanya sama Mama lo,kenapa dia mau melepas lo,lo bahkan nggak tau kan,yang lo pikirin karena rasa sesal lo aja,harusnya lo tegas kalo lo nggak mau nikah sama Amel kalo lo emang nggak cinta sama dia"

"Maksud lo apa? Maksud lo apa bawa bawa Mama" kataku nggak terima.

Dika tertawa remeh "harusnya dari awal lo tuh peka,yang nyuruh lo nikah sama Amel itu kan Mama lo sendiri,harusnya lo instrospeksi mikir kenapa Lila sampai ambil keputusan sebesar ini,kalo aja lo peka lo pasti tau"

"Untuk pertama kalinya gue nyesel punya sahabat bego kayak lo,jangan salahin takdir kalo pada akhirnya kalian cerai karena kebegoan elo yang nggak bisa nolak permintaan Mama lo" kata Dika kemudian berlalu dari hadapanku.

"Aaaaghhh brengsek" umpatku kemudian memukul keras meja kaca yang ada diruanganku,sampai darah segar menetes diruas jariku.aku tidak menperdulikannya,yang aku pikirkan hanya Lila,satu satunya orang yang aku khawatirkan saat ini.

"Kemana kamu sayang,kenapa kamu pergi dari aku"

"Ya ampun Dava,kenapa bisa kayak gini sih,kenaapa nggak diobatin nanti bisa infeksi"

Aku hanya memandang dingin kemudian menghempaskan tanganku kuat kuat.

"Gausah sok peduli,gue tau gimana lo,dan busuknya lo" kata ku kemudian  pergi berlalu darinya.

***

"Dav,makan dulu yuk,kakak udah bikinin sup jagung kesukaan kamu" untuk kesekian kalinya kak Naya membujukku untuk makan dan untuk kesekian kali juga aku menolak.pikiranku masih kacau yang aku pikirkan saat ini hanya Lila,dimana dia,apa dia sudah makan,tidur dimana dia.

Sejak pernikahan sialan itu aku sama sekali tidak pernah masuk ke kamarku kecuali untuk mengambil pakaian.kamar yang dulu kutinggali dengan Lila sekarang sudah ditempati Amel sebagai istri baruku.mengingat itu rasanya aku benci,aku ingin mati ketika kenyataan itu benar benar nyata.awalnya aku tidak setuju Amel menggunakan kamarku dan Lila entah apa yang ia bilang pada Mama sehingga Mama membujukku untuk mengiyakannya.dan bodohnya aku,aku menyetujuinya.

"Dari kemarin kamu belum kemasukan makan Dav,nanti kamu sakit" kata kak Naya dengan lembut.memang sejak malam pengantin itu aku memutuskan untuk tidur di ruang kerja.semalaman aku habiskan hanya untuk merenung memikirkan Lila.

Kak Naya mendekati ku menarikku pelan kemudian mengajakku duduk di sofa yang ada diruang kerjaku."kakak ngerti gimana perasaan kamu,cuma kamu nggak boleh larut sama kesedihan kamu,kalo kamu masih mau sama Lila kamu perjuangin dia,kakak yakin kamu pasti bisa"

"Tapi aku nggak tau lagi bikin dia percaya sama aku kak,ini udah kesalahan keberapa kali aku buat,gimana lagi aku nyeyakinin dia kak" air mata yang sudah aku tahan sejak tadi akhirnya runtuh juga.

MY POSESIF HUSBAND *season_2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang