"Badan kamu udah enakan yang?" tanya Dava pada Lila yang sedang duduk santai di balkon.tadi malam setelah demam Lila turun Mbak Nar sudah memijitnya,setelah minum obat Lila tidur karena badannya yang masih agak ngilu.
Lila menoleh mendapati Dava yang sudah duduk di sampingnya.tak lupa ia membawa segelas jus apel kesukaan Lila.
"Ditanya malah diem aja" kata Dava menoel hidung mancung Lila membuat Lila terpejam untuk sesaat.
"Udah mendingan kok,cuma masih agak ngilu aja,but its okay everything will be alright baby" jawab Lila dengan senyum hangatnya.
Dava menarik Lila ke dalam pangkuannya.ia memeluk Lila dari belakang,dagu nya ia letakkan di bahu Lila,sesekali ia mengecup bahu polos itu.Lila sendiri tampak menikmatinya,nyaman.
"Kenapa pakai baju kayak gini sih,masih pagi gini,nanti dingin,kamu baru aja demam loh,aku ambilin selimut ya" memang Lila hanya mengenakan baju berbahan kaos model sabrina dengan celana jeans pendek sepaha.mempertontonkan kulit mulus Lila yang putih tanpa cela,untungnya ini di balkon kamar mereka jika diluar pasti Dava akan ngambek berat.
"Aku ambilin ya" Lila menahan Dava dengan mengelus tangan kokoh itu yang bertengger di perutnya,seolah mengatakan bahwa ia baik baik aja.
"Nggak papa,gini aja,aku nggak dingin kok" kata Lila.akhirnya Dava mengalah seperti biasa.ia memeluk Lila semakin erat,sesekali menghirup aroma tubuh Lila yang sangat menenangkan.sebenarnya ia khawatir setengah mati karena udara pagi ini sangat dingin tapi Lila bilang ia baik baik saja.
"Kamu nggak ke kantor Dav?" tanya Lila.
"Enggak,biar Dika yang handle,aku gamau ninggalin istri aku sendiri"
Lila mengelus lengan Dava lagi."jangan gitu ah Dav,kamu punya tanggung jawab yang harus kamu selesein,lagian aku udah nggak papa,masih ada bunda kan di bawah,kenapa kamu masih khawatir?"
"Kamu tau aku kan yang,please kali ini aku mau sama kamu,aku kangen"
Luluh.
Lila paling tidak bisa menolak ketika Dava mengatakan 'kangen'.pernah dulu saat masih kuliah,Lila sedang ada acra di puncak sedangkan Dava sedang ada tugas dari opa nya,dengan berbekal nekat Dava pergi ke puncak jam 1 dini hari,padahal posisi dia di jakarta.walhasil dia kecelakaan menabrak tiang karena ngantuk,Lila yang mendapat kabar itu langsung pergi ke rumah sakit,ia mengomel panjang lebar dan hanya ditanggapi dengan kata 'kangen' membuat Lila melting.sejak saat itu Lila tidak pernah membantah ucapan Dava jika Dava sudah berkata 'kangen' karena Lila tau kangen yang Dava maksud adalah kangen yang nekat,apapun akan Dava lakukan.Lila membalikan tubuh ke samping,menatap Dava yang sedang memejamkan matanya karena ia mengusap rahang kokoh miliknya.ia mendekat mencium singkat rahang itu membuat Dava tersenyum.
"Aku juga kangen" kata Lila.
Dava memeluk Lila erat.bahagia rasanya,tentram,rasanya beban terlepas sudah.
"Dav?"
"Hmmm"
"Aku mau jalan jalan deh"
"Jalan jalan kemana?"
"Pengen ke singapur"
Dahi Dava mengernyit heran."nggak mau ke jepang,yunani,atau china yang lebih bagus..atau ke paris katanya kamu suka"
"Pengen ke singapur aja,nggak mau jauh jauh,aku pengen refresh otak aku,rasanya beban aku banyak banget akhir akhir"
"Beban apa? Kan kamu bisa sharing sama aku,apa guna nya aku dong buat kamu" kata Dava memeluk Lila.tangan Lila terjulur mengelus rahang kokoh Dava 'masalahnya pikiran aku tentang kamu,aku nggak mau ngomong sebelum kamu sendiri yang cerita sama aku' kata Lila dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESIF HUSBAND *season_2
General Fiction#rate1for story My Posesif Husband at 03/11/2017... #rate 1 504 fanfiction,my posesif husband at 06/11/2017 Kembali lagi sama dava dan khaylila guys,semoga di season 2 semakin sukses....jangan lupa vote and commend,plus kritik maupun saran yah,yang...