14

13K 455 129
                                    


Mobil Dava membelah kemacetan yang ada.memang orang tua Dava tinggal di daerah jakarta pusat sedangakn Dava di jakarta selatan.cukup jauh juga sih apalagi mereka yang belum pulang ke rumah,langsung dari bandara.

"Rame amat rumah mama,ada apa ya?" gumam Dava heran melihat banyak mobil dan orang orang di rumah mamanya.

"Nah ini dia mempelai pria nya sudah datang" ucap seseorang membuat Dava langsung tegang.

Hold me when i sad,
Kiss me when i cry,
Make me laugh when i fall with our problem 😞😞

Abi menghela nafas pelan.dilihatnya Lila masih duduk dipinggir kolam renang miliknya.penampilannya yang berantakan,serta mata nya yang terlihat bengkak karena kebanyakan menangis.

Sedih,pastilah ya,siapa sih yang nggak sedih pada akhirnya seorang istri dimadu.Abi paham bagaimana perasaan wanita yang rapuh seperti Lila.walaupun di luar dia terlihat baik baik saja tapi Abi yakin Lila hancur sehancur hancurnya.

'Hubungan kamu sama Dava itu udah kayak telur yang pecah,tinggal bagaimana kalian nambahin bumbu di telur itu,nggak cuma enak dilihat tapi enak juga dinikmati'

Kalimat Abi saat Lila curhat kala itu terus terngiang.pada akhirnya telur pecah itu tetap nggak enak diliat,dipandang rasanya nggak ada daya tariknya,apalagi rasanya jangan ditanya karena sudah ada rasa asin yang banyak dimasukin.

Lila tersentak ketika ada sebuah selimut yang hinggap di bahunya.ia menunduk lagi ketika tau Abi yang menyelimutinya.tak lama ia melihat dari ekor matanya Abi duduk di sampingnya.

"Kenapa kamu jadi sok strong gini sih? Aku tau kamu sakit,kamu nggak mungkin bicara segitu kerasnya tadi,kamu masih cinta sama dia,kenapa kamu mengingkarinya" ucapan Abi hanya didengarkan oleh Lila tanpa dijawab.

"Aku nggak tau kenapa kamu milih ambil keputusan ini,karena kamu juga nggak mau cerita,aku yakin apapun keputusan kamu itu pasti yang terbaik,aku selalu dukung kamu,maaf aku ganggu kamu,mungkin kamu butuh waktu sendiri" Abi bangkit dari duduknya.belum sepenuhnya bangkit tangan mungil Lila sudah menahan tangan Abi membuat Abi mengurungkan niatnya untuk pergi.

"Aku nggak punya pilihan lain,aku terpaksa buat bilang aku nggak cinta sama Dava,aku sengaja ungkit ungkit masalah yang dulu,padahal demi allah aku udah maafin semua kesalahan dia"

"Menurut kamu,kamu harus pilih mana disaat ibu mertua memohon sama kita sampai dia sujud sama aku cuma minta restu buat Dava nikah lagi,dan lagi keputusan yang harus diambil dalam waktu kurang dari sehari"

"Aku emang munafik tapi aku nggak tau caranya bilang 'enggak' sama mama,aku emang bodoh" Abi menahan tangan Lila yang memukuli kepalanya sendiri.ia memeluk erat tubuh mungil itu.

"Kamu nggak bodoh,kamu cuma berkorban buat orang banyak aja La" kata Abi bijak sambil mencoba menenangkan Lila dengan mengusap punggungnya lembut.

"Aku udah bikin kecewa ayah sama bunda bi,"

"Mereka pasti paham kok,kamu tenang aja aku disini ada buat kamu" bisik Abi ditelinga Lila.

Senyum samar terlihat di wajah Reni,mama Abi yang sedari tadi berdiri di depan pintu menatap Abi yang berusaha menangkan Lila.

Beliau sudah tau semua,tadi sehabis pulang dari rumah Dian,Abi pulang membawa Lila yang masih tenang dan tersenyum kala melihat suaminya membaca ijab qabul untuk orang lain.dan tangis itu pecah ketika Lila sampai di rumah Abi membuat siapapun yang melihatnya miris.

Awalnya Rena heran kenapa tiba tiba Abi membawa Lila ke rumahnya,karena yang mereka lihat tadi Lila datang dengan Dava,mempelai pria dari pengantinnya.ia baru paham ketika Abi menjelaskan padanya.rasa kasihan menjalar di hati Reni ketika mendengar cerita Abi tadi.

MY POSESIF HUSBAND *season_2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang