Sedari tadi Lila hanya membolak balikan badannya,gelisah.tidak nyaman melanda dirinya,sungguh ia ingin sekali dielus punggungnya oleh Dava,sesorang yang masih sah menjadi suaminya sampai saat ini.
"Maafin aku ya Bi,Bibi jadi nggak tidur gara gara aku" kata Lila sedikit menyesal karena akibat ngidamnya yang kelewat tidak bisa dituruti,ia meminta Sri,Asisten rumah tangga yang Abi carikan untuk membantu Lila sementara.Wanita paruh baya yang memang sudah tidak memiliki tanggungan Anak karena ia sebatang kara membuat nya memutuskan untuk tinggal saja dirumah yang Lila sewa itu."Hitung hitung nemenin juga La" kata Abi saat itu.
"Nggak papa Mbak,Bibi seneng bisa ngerawat Mbak La,berasa ngerawat anak sendiri" katanya sambil tersenyum.
"Emang kalo orang ngidam tuh kayak gini ya Bi? Nggak nyaman mau ngapa ngapain kalo belum diturutin"
"Iya,kalo orang jaman dulu percaya Mbak kalo ngidam nggak diturutin nanti bayi nya bisa ileran,tapi ya jaman dulu itu orang ngidam nggak aneh aneh Mbak,palingan mau makan apa gitu aja sih" jelas Wanita yang sudah hampir 50 an itu.
"Hah seriusan Bi,jadi menurut Bibi aku harus berusaha nurutin maunya Baby" kata Lila sedikit shock dan takut ketika mendengar tentang ileran.
Sri tersenyum hangat "kalo menurut Bibi sih,mending diturutin Mbak daripada Mbak nanti nyesel sendiri suatu saat" setelah mengucapkan itu Lila bangkit mengambil iphone nya yang ada di nakas.
Hampir pukul 11 apa Dava masih terjaga? Lila menimbang nimbang apa ia harus menelfonnya atau tidak."Demi Baby aku harus turunin ego Aku" gumam Lila sedikit memberi semangat untuk dirinya sendiri.
"Iya selamat malam,dengan siapa saya bicara?"
"Dava......"
"Sayang"
***
"Kenapa baru bilang?" sudah keberapa kalinya Dava bertanya pada Lila dengan pertanyaan yang sama.
"Sayang"
Bukannya menjawab Lila justru semakin menelusup ke pelukan Dava yang sudah 45menit yang lalu datang karena telfon nya tadi.
Sebenarnya Dava kaget sekaligus senang begitu tau yang menelfon nya adalah Lila,setelah beberapa hari tanpa kabar tadi Lila menelfon nya.Permintaan sederhana yang sekaligus membuat Dava terbelalak kaget ketika Lila bilang kalau di rahimnya sekarang sedang tumbuh Calon Anaknya,Calon keturunan Erlangga.
"Sebelah sini" kata Lila sambil menunjuk punggungnya sedikit keatas membuat Dava tersenyum.
"As you wish Nyonya" bisiknya ke telinga Lila.
"Aku kangen banget sama kamu,beberapa hari nggak ada kabar dan tadi kamu nelfon aku sumpah aku kaget sekaligus senang,nggak nyangka begadang kali ini bikin aku sesenang ini" kata Dava antusias.kebalikannya Lila yang mendengar itu justru bangkit dari tidurnya menatap Dava tidak suka.
"Jadi kamu begadang?" selidik Lila.entah kenapa mendengar kata 'begadang' membuat Lila sedikir tidak suka.kenapa? Karena ia tau kebiasaan Dava ketika begadang pasti akan minum kopi hitam untuk menemaninya,dan Lila tidak suka karena pagi nya Dava akan sakit perut,Lalu butuh 2 hari untuk Dava sembuh dari sakitnya itu.
"Iya,kenapa?" tanya Dava polos seakan lupa kalau Lila sangat tidak suka mendengar bahkan melihatnya begadang selain urusan pekerjaan.
Tanpa menjawab Lila bangkit dari ranjangnya dan pergi ke dapur.Dava yang sadar ketika mengatakan begadang pun langsung mengejar Lila yang sepertinya sudah sampai di dapur.
Lila tampak sexy di mata Dava ketika ia berdiri di depan pantry sedang membuatkan sesuatu.pernyataan yang pernah Dava dengar tentang ibu hamil itu lebih sexy ternyata benar adanya.Lila yang malam ini mengenakan gaun tidur berbahan tipis sangat menggoda dimata Dava,bahkan ia yang tidak memakai bra membuat Dava ingin sekali menyentuhnya.darimana Dava tau? Jawabannya karena Lila sudah terbiasa tidur tanpa bra yang membuatnya sesak ketika bangun di pagi harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESIF HUSBAND *season_2
Fiksi Umum#rate1for story My Posesif Husband at 03/11/2017... #rate 1 504 fanfiction,my posesif husband at 06/11/2017 Kembali lagi sama dava dan khaylila guys,semoga di season 2 semakin sukses....jangan lupa vote and commend,plus kritik maupun saran yah,yang...