Di pagi yang mulai mendung itu, Sarang dan Wonwoo berjalan santai menuju gedung. Sudah jam 6.08 dimana seventeen biasanya akan bangun sekitar 50 menit lagi. Mereka tertawa, bercerita, terlihat dekat seakan mereka sudah menjalin hubungan mereka yang masih buffering itu. Sebentar lagi mereka akan sampai. Tapi gerimis sudah mulai turun. Mereka mempercepat jalan mereka.
Vernon yang sadar akan gerimis itu menutup case handphonenya dan memasukkan ke kantong celananya. Dia mulai membereskan gelasnya hingga dia mendengar suara hentakan kaki. Dia menyempatkan diri menoleh.
Ya, itu mereka. Sarang dan Wonwoo. Di depan gerbang di bawah pohon rindang itu belum di jatuhi hujan karna kerindangannya. Vernon yang kaget itu terdiam melihat mereka. Wonwoo memegang kedua tangan Sarang.
"Sarang-ah, Gomawo!" Kata Wonwoo seketika memeluk Sarang erat. Vernon terdiam diterpa hujan yang semakin deras di lantai paling atas itu.
"Ah, oppa ayo masuk ke dalam. Hujannya semakin deras." Kata Sarang melepaskan pelukan wonwoo.
Vernon patah hati. Kenapa mereka harus begitu bahagia semalam kalau sekarang dia harus patah hati? Vernon mulai melemas dan duduk di kursi lagi di tengah hujan itu. Dia lalu teringat kata orang orang 'Hidup itu seperti roda. Jangan terlalu bahagia karna mungkin kesedihan sedang menunggumu.' Begitulah yang dialami Vernon.
Vernon duduk di kursi dengan ribuan tetes air itu. Gelas yang tadinya berisi teh berwarna merah kekuningan itu kini berubah menjadi bening tergantikan dengan air hujan. Seakan akan dia Goblin ahjussi, cuaca yabg ada sama dengan perasaannya.
Sarang dan Wonwoo yang baru selesai jogging itu pun mulai bersih bersih bergiliran. Bahkan Saat Sarang dan Wonwoo sudah bersih bersih dan sedang berada di ruang tv, Vernon baru turun dari tempatnya. Dengan keadaan basah itu dia melihat Wonwoo dan Sarang sedang menonton tv.
"Hansol-ah! Wae gullae?" Tanya Sarang pada Vernon. Wonwoo juga kaget dengan kedaan vernon. Vernon hanya diam dan terus berjalan ke kamar. Vernon langsung masuk ke kamar mandi membersihkan dirinya.
...
"Hey ayo nonton flim yang kemarin belum kita tonton! Masih ada berapa film lagi?" Tanya Jun.
"Gak tau juga sih.. Seingat aku kita baru nonton 2 film kemarin." Jawab Minghao.
"Waktu itu kita beli 5. Jadi masih ada 3 film lagi." Tambah hoshi.
"Ya! Kalian sedang apa?" Tanya Seungcheol dengan jeonghan di sebelahnya.
"Mau nonton film lagi."
"Harusnya kalian ajak kami." Kata Jeonghan.
"Tapi yang lain kemana?" Tanya hoshi.
"Mungkin main game dengan Woozi." Jawab Minghao♡.
...
Mingyu yang baru kembali dari ruang staff itu langsung ke kamar. Dia ingin chatting dengan abangnya. Tapi dia melihat Vernon yang dilapisi jaket dan selimut itu terlihat sangat kedinginan.
"Vernon. Kau kenapa?" Tanya Sarang khawatir. Dia menyentuh dahi Vernon. Panas ! Itu yang dia rasakan. Vernon terlihat pucat dengan bibirnya yang mulai mengering.
Tanpa pikir panjang Sarang langsung mengambil syal, es, handuk, minuman, obat dan barang barang lain yang diperlukan. Sarang mengankat pelan kepala vernon, mengalungkan syal itu di lehernya. Sarang bahkan melapisi lagi vernon dengan selimut Sarang.
"Vernon-ah, jangan sakit. Apalagi kalau kau sakit lama. Aku tidak akan bisa tenang. Kau adalah orang yang membuatku nyaman." Kata Sarang di saat tidurnya Vernon.
'Jangan berbohong Sarang-ah... Kau hanya nyaman dengan Wonwoo. Bukan aku.' Batin Vernon yang diam-diam mendengarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembar ✔
FantasyAku harus nyamar jadi Mingyu, kembaranku! Gimana bisa gadis kampung nyamar jadi member Boyband?! Hanya kisah cinta segi 4 di antara saudara dan sahabat Gimana bisa lanjutin hubungan kalo abang sendiri dan sahabat saling suka? Padahal Sa Rang sam...