PROLOG.

3.4K 250 5
                                    

Calya melangkahkan kakinya di kampus barunya, hari ini adalah hari pertamanya mengikuti ospek sebagai calon maba di universitas ternama di Bandung.

Langkahnya menyusuri koridor-koridor kampus sebelum ia menuju aula utama berkumpulnya para calon maba.

"Lo anak fakultas mana?" tanya seorang senior laki-laki berjas almamater khusus kakak tingkat disana, dan berkalung nametag sebagai salah satu panitia ospek.

Calya menghentikan langkahnya tepat didepan pintu aula, dan menoleh pada senior laki-laki yang bertanya padanya, "Fakultas Kedokteran Kak" jawab Calya

Senior lelaki itu menatap Calya dari ujung kepala sampe ujung kaki, "Tanda pengenal lo mana?"

Calya melihat para calon maba lain yang memakai tanda pengenal, yaitu berupa nama dan fakultas tujuan.

Calya meringis dalam hati ketika ia melupakan tanda pengenalnya tertinggal dalam mobil yang kini sudah di pastikan bahwa Pak Catur telah di jalan menuju rumah.

"Kayaknya ketinggalan di mobil Kak, aku ambil dulu boleh nggak?"

Senior lelaki itu masih memasang ekspresi datarnya, "Lihat sekarang jam berapa?"

Calya melihat jam dipergelangan tangan kirinya, "Jam delapan kurang lima menit Kak"

"Lo tau enggak jarak parkiran kampus sampe ke aula ini seberapa jauh? Yakin bisa bolak-balik aula-parkir-aula dalam waktu lima menit?" tanya senior lelaki itu, ada penekanan di setiap katanya yang membuat Calya ingin memberengut sebal.

"Enggak Kak" jawab Calya

"Nah, itu tau. Sekarang, lo baris disana" senior lelaki itu menunjuk barisan para calon maba di ujung paling kiri.

"Itu barisan buat calon maba FK Kak?" tanya Calya

"Bukan, itu barisan anak teknik" senior lelaki itu menjawab Calya sebal, "Lo anak FK tapi masih nanya hal ginian?"

Calya mulai memberengut sebal, "Yaudah, maaf"

"Gak butuh maaf dari lo, gue suruh lo baris disana" ujar senior itu galak.

Calya tidak merespon, ia langsung melangkahkan kakinya menuju barisan para calon maba yang ditunjuk tadi.

"Lo lakuin kesalahan apa?" tanya calon maba disamping Calya.

Calya menolehkan wajahnya pada perempuan yang bertanya barusan, "Kesalahan?" tanya Calya bingung.

Perempuan di samping Calya itu mengangguk, "Iya. Gue enggak pake tanda pengenal, makanya disuruh baris disini"

"Ini bukan barisan buat maba FK ya?" tanya Calya

"Bukanlah, ini barisan khusus maba yang enggak ngikutin aturan"

Calya menolehkan wajahnya ke pintu aula, lalu menatap senior lelaki tadi dengan tatapan sengit.

Senior lelaki tadi melihat kearah Calya, lalu hanya tersenyum kemenangan.

"BUAT SEMUA CALON MABA YANG BARIS PALING POJOK KIRI, SEKARANG DIPERSILAHKAN KELUAR MENUJU LAPANGAN, IKUTI INSTRUKSI YANG DISURUH SENIOR DISANA. TERIMAKASIH" suara panitia ospek lain menggema di aula, tanpa disuruh untuk kedua kalinya, seluruh calon maba yang melanggar peraturan mulai menuju lapangan.

Calya melangkahkan kakinya keluar aula, lalu ketika ia sedang berkumpul di lapangan, matanya menangkap sesosok lelaki yang selalu membuatnya tersenyum setahun belakangan ini, "Kak Baraaaaa" panggil Calya, seluruh mata kini tertuju pada Calya, termasuk mata milik Gaizzka Bara.

"Ini barisan apa?" tanya Bara menghentikkan sejenak pembicaraannya ketika ia melihat para maba yang berkumpul di lapangan, bukan di aula.

"Maba liar, enggak ngikutin aturan" jawab Gama, senior lelaki yang menipu Calya tadi.

"Cewek itu ngelanggar apa?" tanya Bara lagi melihat kearah Calya yang kini sedang memasang wajah memelas.

"Gak pake tanda pengenal" jawab Gama, mengikuti arah mata Bara pada Calya

"Oh, lanjutin aja Gam" perintah Bara, selaku Ketua BEM dikampus itu.

Calya melotot, ia melihat Bara yang memasuki ruangan aula diikuti panitia lain yang mengekor di belakangnya, tidak lupa salah satu panitia perempuan yang selalu berada di samping Bara membuat kekesalan Calya pagi ini makin bertambah.

"Heh, ngapain ngelamun? Cepet kumpulin daun kering kesini. Harus penuh" perintah Gama memberikan kantung kresek berwarna hitam berukuran jumbo pada Calya.

Calya mengambil kresek hitam itu dengan galak, lalu menghentakkan kakinya kesal meninggalkan Gama yang sempat tersenyum melihat tingkah Calya.

Terus aja cuekin aku, bukannya dibela pacar kena hukuman malah jalan bareng senior lain, ih nyebelinnnnn!!!!! gerutu Calya dalam hati, ketika mengingat kembali saat Gaizzka Bara bersikap seolah tak mengenalnya.







***

maba : mahasiswa baru
BEM : badan Eksekutif Mahasiswa
FK : Fakultas Kedokteran

***

a/n.

prolog udah di update, buat chapter selanjutnya itu di privat ya.

btw, gegara 'teguran' aku kemarin di 5R1J jadi banyak yg follow, and then ketauan deh siapa yang silent reader hahahaha.

kalau kalian gamau repot repot komen, kalian tinggal klik vote.

sekali lagi, tolong kasih feedback.

terimakasih.

ABCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang