tekan vote diujung kiri bawah.
mau tetep lanjut? komen yang banyak.
and,
happy reading.
Tiga hari berlalu, sedikit-banyak Gama sudah mengerti bagaimana kisah Lima Romeo Satu Juliet ini. Dan Gama juga tahu bahwa ciuman pertama Calya diambil oleh Romeo keempat, yaitu Darel Wijaya.
Sudah tiga hari pula Bara tidak mengangkat telefon ataupun membalas pesannya, pesan Garin, pesan Keenan bahkan pesan Calya sekalipun.
Kini Apartement Gama menjadi tempat persinggahan sembilan orang sekaligus. Hanya ada Avery dan Calya yang menjabat sebagai seorang perempuan disana, sisanya hanya Lima Romeo, 2G, dan Keenan.
Perlu Gama akui, bahwa yang menyukai Calya bukanlah lelaki sembarangan. Tampang kelima Romeo bisa dibilang diatas rata-rata dengan sikap mejikuhibiniu yang membuat mereka saling kompak dan melengkapi, sudah tampan, kaya raya pula. Gama tidak melihat satu orang pun diantara mereka yang memberikan garis wajah sebagai calon seorang pengangguran, seolah tertulis jelas di kening mereka saya calon orang mapan.
Gama bisa menebak, diantara kelima Romeo, ia bisa nelihat Ario yang paling tengil dan tidak mau diam. Calya beberapa kali mengejek Ario hingga lelaki itu diam, namun Calya akan tersenyum malu ketika berhadapan dengan seorang Darel, Calya akan bermanja-manja ketika sedang bersama Axell, kemudian Calya akan sangat serius bila bersama Ethan. Terakhir, Calya terlihat santai dan lebih dewasa bila bersama dengan Elang.
"Ini kalian semua serius mau pulang lusa!?" protes Calya.
Seluruh aktivitas terhenti yaitu bermain kartu uno, dan semua orang fokus terhadap Calya.
"Iya, paling nanti pulang kalau liburan musim dingin" jawab Elang.
Calya mendengus, "Mau balik lagi ke masa SMA"
"Naudzubillah ogah gue ketemu lima nenek lampir lagi, amit-amit" sungut Avery berapi-api.
"Gue juga ogah, gak mau inget masa lalu waktu di tolak Calya" tambah Ario.
"Tapi disana kita sering kumpul bareng" lirih Calya.
"Pindah universitas aja ya? Biar nanti aku yang ngomong sama tante Allisa" ujar Axell.
"Gak bisa gak bisa! Gila aja masa gue sendiri di kampus!?" protes Avery
"Loh? Terus aku apa?" Garin menunjuk dirinya sendiri.
"Kamu, Kak Gama sama Kak Keenan 'kan tinggal beberapa bulan lagi buat wisuda. Aku sama Calya masih punya enam semester buat diperjuangin bareng" jelas Avery.
"Ver, Gama mau jadi mahasiswa abadi gak usah takut" kata Keenan yang spontan dibalas pukulan oleh Gama.
Semua orang tertawa disana, tapi Gama menangkap sosok Calya yang kini tengah kaget ketika melihat kearah ponselnya. Calya kemudian menarik baju Avery pelan, dan menunjukan ponselnya pada Avery.
"WAH BANGS-" ucapan Avery terpotong ketika Calya mengenggam tangan Avery kuat, Avery sepertinya paham terhadap kode Calya kini menahan umpatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABC
Romance[beberapa chapter di privat] A (story of) Bara Calya - Sequel 5R1J "kamu itu susah dimengerti, kaya tulisan thailand" kata Bara waktu Calya ngerajuk terus sama dia. "Bukan rindu aja yang berat, bunda juga berat Cal" kata Bara waktu Calya suruh gend...