16

1.6K 182 23
                                    

tekan vote diujung kiri bawah.

and,

happy reading.

(tau ga? sebenernya aku agak males update, karena gaada komentar dari kalian yang bikin mood aku naik buat lanjutin cerita ini)







Calya menghentak-hentakan kakinya ke rumput taman kampus berkali-kali dengan emosi dan kesal yang memuncak. Satu minggu berlalu semenjak insiden Bara yang mengirim voicenote 'melantur' pada Calya, sejak saat itu Bara benar-benar berubah seratus delapan puluh derajat.

Cukup.

Kesabaran Calya sudah diambang batas saat ini. Calya menekan nomor Bara, kemudian menempelkan ponselnya pada telinga kanan hingga suara diseberang sana terdengar oleh Calya.

"Apa?"

Bolehkah Calya menyumpah? Apa itu adalah cara terbaru untuk menyapa seorang kekasih lewat telefon?

"Kamu kenapa sih!?" amarah Calya memuncak, nada bicaranya meninggi.

"Gak apa-apa"

"Gausah sok gak apa-apa, kalau ada masalah itu bilang, jelasin!" marah Calya lagi.

Gama yang tadi berniat mengejutkan Calya, memilih berhenti melangkah dan diam dibelakang kursi yang Calya tempati, katakan saja Gama lancang karena saat ini ia sedang mendengarkan pembicaraan antara Calya dan Bara.

"Gak ada masalah"

"Terus mau kamu apa!?" pekik Calya dan membuat Gama sedikit terkejut.

"Mau tidur"

Calya menghela nafas, mencoba menstabilkan emosinya tapi dia tidak bisa. "Kalau bosen bilang, kalau mau putus bilang!"

Tidak ada jawaban.

"Bara!" panggil Calya.

Masih tidak ada jawaban.

"Barㅡ"

"Gue udah bosen, mau putus"

Jantung Calya berpacu dengan cepat, lidahnya kelu, tenggorokannya terasa kering, raut wajah Calya langsung memucat.

"K-kamu b-bercanda 'kan?" tanya Calya memastikan.

"Gak, gue serius. Gue udah bosen, mau putus"

Calya merasakan matanya memanas, nafasnya terasa sesak karena mencoba menahan isakan tangis yang sebentar lagi muncul dari bibirnya.

"O-oh, g-gitu. O-oke, makasih buat waktu kamu selama ini" ujar Calya.

"Ya, sama-sama"

Tut.

Bara memutuskan sambungan telefon secara sepihak, Calya mencoba memutar otaknya apakah hari ini adalah tanggal menuju hari ulang tahunnya atau hari jadinya sehingga Bara bisa melakukannya seperti ini.

ABCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang