Diversion
15. Perombakan Rencana
[•••]
Alvan Pranata: Ada yang mau nemenin gue ke Fluorence?
Dave: Ayo terus.
Bryan Baskoro: Karena besok masih libur, ayo.
Kelvin P: Gila ya lo semua?
Bagas Adji: Ayo! Kapan?
Alvan tersenyum senang ketika melihat balasan positif teman-temannya mengenai idenya untuk pergi ke Fluorence. Ia tidak terlalu memperdulikan balasan dari Kelvin. Toh, nantinya lelaki itu akan tetap ikut menemani mereka semua ke Fluorence berdasarkan pengalaman mereka selama ini.
Alvan Pranata: Jam 5 sore aja.
Dave: Masih sore itu, Van.
Kelvin P: Kalian bener-bener nggak ngebaca balasan gue, ya?
Bryan Baskoro: Siap.
Bagas Adji: Jemput, dong.
Bryan Baskoro: Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang menyulitkan orang lain.
Dave: Naik Grow, lah. Susah banget.
Bagas Adji: Pada pelit-pelit banget, sih!
Alvan hanya membaca serentetan pesan baru yang terus bermunculan di percakapan grup mereka. Lelaki itu kemudian mengunci ponselnya dan menyambar handuknya. Sekarang sudah jam 4, dan perjalanan menuju Fluorence memakan waktu sekitar 30 menit dari rumahnya sehingga ia harus mulai bersiap-siap sekarang.
Setelah selesai, Alvan turun ke lantai bawah. Ia mencari Lusi—Ibunya—dan menemukannya sedang menonton televisi di ruang keluarga.
"Alvan bawa mobil, ya," ujarnya seraya mencium tangan Lusi.
"Kamu mau ke mana?" tanya Lusi.
"Ada, deh," jawab Alvan, beralih mencium pipi Lusi. "Jam 8 palingan udah pulang. Paling lama jam 9, deh."
Lusi mengerutkan dahinya. "Kamu nggak kasian sama Mama, ya? Masa Mama ditinggal sendirian di rumah? Nanti kalo Mama kenapa-napa, gimana?"
"Papa sebentar lagi pulang. Tadi Alvan udah tanya ke Papa," jelas Alvan. Laki-laki itu berjongkok di hadapan Lusi, kemudian tersenyum kecil. "Kalo Mama udah kangen Alvan, telepon aja. Alvan pasti langsung pulang."
"Buruan berangkat sana! Dan Mama titip salam buat temen-temen kamu--kamu pergi sama Dave, Bryan, Kelvin, dan Bagas 'kan?"
"Iya, Mama," balas Alvan, kemudian mengucapkan salam kepada Lusi.
Ketika ia sedang memanaskan mesin mobil, Alvan mengecek percakapan di grupnya dan teman-temannya. Bagas ternyata sudah sampai di Fluorence. Bryan dan Dave sedang dalam perjalanan, sementara Kelvin masih sibuk mengirimkan balasan berupa protes keras atas tindakan mereka sore ini—meskipun Alvan yakin seratus persen bahwa lelaki itu akan tetap datang nanti.
Sesampainya Alvan di Fluorence, ia langsung naik ke lantai dua dan pergi ke area balkon. Di sana, ia mendapati sosok Bagas dan Dave yang duduk mengelilingi sebuah meja kaca bundar di pinggiran balkon. Lelaki itu pun segera menghampiri mereka dan duduk di sebelah Dave.
"Bryan udah di mana?" tanya Alvan seraya meminum soft drink milik Bagas.
"Dasar kurang ajar! Gue doain semoga Alyssa makin menjauh dari lo!" cerca Bagas kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Diversion (ON HOLD)
Teen FictionHanya ada satu masalah besar dalam hidup Alyssa; yakni seorang Alvan nampak membencinya, dan sialnya hal itu justru memancing rasa penasarannya akan lelaki pintar yang cenderung pendiam tersebut. Alyssa ingin tahu kenapa Alvan bersikap lebih dingin...