#16: Cerita dari Sisi Lain

29 3 0
                                    

Diversion

16. Cerita dari Sisi Lain

[•••]

"Gue pikir, lo kemarin cuma bercanda nanggepin ajakan gue," tukas Alvan pada Bryan, tanpa melepaskan lirikannya pada Sarah.

Bryan memasang senyum tengilnya. "Thanks to you, Sarah akhirnya mau ngomong dan pergi sama gue lagi. Yah, meskipun dia belum mau ngomong penyebab dia marah sama gue, sih."

Alvan dengan senang hati mengarahkan pandangannya sepenuhnya kepada Sarah ketika Bryan mulai mengangkat topik mengenai hubungannya dan perempuan yang ia sukai tersebut. Perempuan itu tersenyum kecil kepadanya. Ketika melihat senyuman itu, Alvan sudah bisa merasa tenang karena setidaknya ia tidak mengambil keputusan yang salah untuk merelakan Bryan mendapatkan Sarah. Meskipun ia harus mengorbankan perasaannya juga, sih.

"Sarah!" seru Alyssa, menghampiri Sarah dan memeluk erat tubuh sahabatnya itu. "Gue seneng banget bisa ketemu lo di sini."

Sarah balas memeluk Alyssa. "Maafin gue. Kayaknya, emang gue yang salah karena tiba-tiba aja menjauh dari lo hanya karena itu."

Alyssa menggelengkan kepalanya pelan, kemudian melepaskan pelukannya pada tubuh Sarah. Ia benar-benar lega karena setidaknya sahabatnya masih kembali kepadanya. Diam-diam, ia melirik Alvan yang sedang mengobrol dengan Bryan. Ia tidak mengerti apa yang direncanakan oleh Alvan, tetapi yang pasti Alyssa tahu bahwa ia bisa mempercayai Alvan kali ini.

"Lyss!" panggil Alvan, membuat Alyssa sedikit terkejut. Entah kenapa, rasanya hubungannya dan Alvan sudah berstatus sangat dekat.

"Kenapa?"

Tanpa diduga, Alvan menarik tubuhnya dan merangkulnya dengan santai. "Lo nggak bisa deket-deket saman Sarah dulu. Lo harus biarin dia berduaan sama Bryan."

Alyssa menatap Alvan dengan pandangan tidak mengerti. "Kenapa gue harus ngelakuin itu?"

"Karena itu adalah bagian dari rencananya, Alyssa," balas Alvan dingin. "Lo mau berusaha untuk ngelupain Bryan 'kan?"

Alyssa terdiam selama beberapa saat, kemudian mendecih pelan. Alvan tersenyum puas melihat reaksi Alyssa. Setidaknya, perempuan itu masih menjunjung harga dirinya sehingga mau bertindak sesuai dengan rencana yang sudah ia susun.

Bukan tanpa alasan Alvan mengajak Bryan dan Sarah untuk ikut bersama mereka hari ini. Pertama, ia mendengar dari Bryan bahwa ia dan Sarah sedang bertengkar. Jadi, acara mereka hari ini tentu bisa dimanfaatkan untuk mengembalikan keadaan mereka. Kedua, jika Bryan dan Sarah benar-benar bisa berbaikan, maka ia dan Alyssa tentu saja bisa melihat kenyataan jika mereka berdua memang harus segera melupakan orang yang mereka sukai. Ketiga, bila Alyssa akhirnya bisa melupakan Bryan dan berpaling padanya, ini jelas akan menjadi kemenangan telak untuk Alvan. Ia tetap tidak mau kalah dalam permainannya, tentu saja.

"Sarah, Bryan," ucap Alvan. "Kayaknya, kita pisah di sini aja. Kalau nanti mau ngumpul, tinggal hubungin salah satu dari kita aja. Oke?"

Bryan tertawa pelan. "You finally make a move, huh?"

Alvan membalasnya dengan senyuman semanis mungkin. "Good luck, Bryan. Lo tau gue nggak akan mau kalah dari siapapun."

Bryan tersenyum miring. Dengan cepat, ia menggandeng lengan Sarah dan membawanya menuju tempat lain yang tidak akan ada Alvan di sana. Namun baru beberapa langkah ia melangkah, Alvan menahan bahunya dan berbisik dengan begitu pelan di telinganya.

"Apalagi, ketika gue udah mengorbankan Sarah."

Dan setelah lelaki itu mengucapkan kalimat tersebut, Alvan melepaskan tangannya dari bahu Bryan dan kembali merangkul Alyssa.

Diversion (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang