(3) Red Velvet

893 68 0
                                    

Kring... Kring...

Alarm jam weker digital berbunyi nyaring diatas nakas, segera kulempar bantal yang sepertinya tepas sasaran.

Tyarrr!

Yah pecah lagi, rutuk ku dalam hati dengan mata yang masih tertutup.

Satu.
Dua.
Tiga.

"Dara!!! Sudah berapa banyak kamu pecahin jam weker? Memes akan potong uang jajan kamu!" omel Memes dari lantai bawah.

Sekarang adalah hari Minggu, jadi gue gak mau berdebat dipagi hari dengan memes, hanya karena jam weker digital sialan ini.

Huh mengganggu saja!

Hening.

Akhirnya gue bisa tidur nyenyak di pagi hari Minggu ini, batinku bersorak ria.

Brakkk!

Aku terjengkit kaget hingga terduduk.

"Astaga! Mes, Dara masih ngantuk. Please deh" ucapku dengan mengucek mata dan mengumpulkan kembali nyawaku.

Hening.

Gue lirik sumber pengganggu tadi.

"Hahahahahaha" tawa menggelegar milik Rafael memenuhi kamarku.

"Setan!" umpatku kesal, dan langsung menenggelamkan tubuhku ke dalam selimut yang hangat.

"Ckckck! Lo itu cewek tapi pemalas banget sih! Dan apa ini? Lo pecahin lagi jam weker nya? Gile lo! Gue tau lo kaya tap--" omelnya beserta ejekannya yang langsung gue potong.

"Berisik babi, keluar lo!" teriakku didalam selimut.

Tak ada jawaban darinya, gue pun menghela nafas lega karena akhirnya si pengganggu itu keluar juga.

Sretttt.

"Kya!!!" teriakku kaget karena seseorang yang menarik kaki ku dengan menyibakkan selimut yang tadi kukenakan.

"Rafa bodoh! Lepasin kaki gue" teriakku lagi, ia hanya tersenyum evil.

Astaga kurang ajar nih onta! Awas aja lo. Batinku.

Dengan sekali hentakan, Rafa membopongku layaknya membawa karung beras menuju kamar mandi. Alhasil kepala gue berada di belakang pundahnya dan ini adalah posisi yang paling menyebalkan sebab gue jadi terbalik.

"Eh babi! Turunin gue!" teriak gue lagi dengan memukul-mukul pundaknya.

Sepertinya tidak ada efeknya meski gue pukul 100kali, nih babi kan punya badan gatotkaca. Batinku.

Setelah sampai di bathroom, ia menurunkan ku dengan hati-hati.

Untungnya lah, gue gak dilempar layaknya karung beras, dalam hati.

"Cepat mandi!" perintahnya.

"Gak bisa!" jawabku cepat.

"Ohh, minta di mandikan, hem?" tanyanya dengan ekspresi mesumnya.

"Gak bisa mandi kalo masih ada lo disini bego! Keluar lo!" sahutku dengan sedikit teriakan.

"Oh iya, gue kira lo minta di mandiin" katanya dengan cengiran khasnya, sedangkan gue hanya memutar bola jengah.

Red Velvet #Wattys 2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang