(7) Red Velvet

523 38 1
                                    

Malam ini, gue dirumah sendirian.

Sepi.
Sunyi.
Hampa.

Layaknya hati ini.

Jdyaarr.

Gue baper sendiri, jadi laper, makan wafer, salah makan lemper.

Segera kuraih ponsel yang terletak di kasur.

Line.

_AdaraFUlani0 : Raf, bisa kesini gak?

Tak lama dering ponsel gue berbunyi keras.

_RafaelAA1 : Mager!

_AdaraFUlani0 : please 😳 *puppy eyes

_RafaelAA1 : Mager!

_AdaraFUlani0 : gue belikan ikan hias deh, biar Regand sama Leonard ada temennya

_RafaelAA1 : OTW

Baseng! Umpatku.

Giliran ada imbalannya baru mau deh, gerutu gue.

Sempat menyesal sih, harus menguras sebagian uang tabunganku, sebab dulu gue juga pernah berjanjiin mengganti ikan-ikan milik Rafael yang pernah mati akibat ulah gue.

Sejak saat itu juga gue baru melihat Rafael dengan makhluk lain, dia begitu marah hingga gue pun tidak mengenalinya.

Gue bergidik ngeri jika mengingat hal itu.

Terdengar suara motor Rafael memasuki kawasan rumah, tak mala kemudian terdengar suara bel rumah.

Bergegas turun ke bawah, keluar dari kamar dan menuju pintu utama untuk membukakan pintu.

"Lama banget sih buka pintunya!" gerutunya.

"Ya sabar kali" sahutku dengan menutup kembali pintu.

"Yang lain pada kemana?" tanyanya yang dimaksud adalah Arlangga, Memes, dan Daddy.

"Memes sama Daddy ke Aussie" jawabku singkat.

"Arlangga?" tanyanya lagi.

"Piknik sama temennya" balasku.

"Yah padahal, gue mau tantang dia main video game" sahutnya lesu.

"Dasar bocah!" ejekku.

"Biarin yang penting macho" belanya.

"Serah lo dah!" balasku dengan bergegas ke dapur untuk mengambil air minum.

"Raf, kalo lo laper atau haus ambil sendiri di dapur" teriak ku dari dalam dapur.

Sunyi, ia tak membalas teriakan ku.

Mungkin dia lagi sibuk dengan gitar.

Mainan setiap harinya adalah gitar, ikan hias, dan bola.

Gue juga heran, baru kali ini ada cowok yang tampangnya keren tapi hobbynya mengkoleksi ikan hias.

Wait.
Apakah gue barusan menyatakan bahwa Rafael keren? Lupakan, itu merupakan typo mulut gue. Bukan dari hati gue.

Gue mengambil segelas air mineral dan berjalan mendekati Rafael.

"Raf lo mau dibuatin apa?" tanya gue, sedangkan si empu masih sibuk bergeming dengan gitarnya.

"Gak ada" sahutnya singkat.

"Yaudah" balasku dengan mengecek ponsel.

Ting.

Bersamaan dengan itu, muncul sebuah pesan line dari seseorang yang selalu nemenin gue akhir-akhir ini.

_RavidR8 : malem cantik, lagi apa nih?

Red Velvet #Wattys 2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang