Telinga Mia masih berdenging, sementara kepalanya sakit karena suara lengkingan itu. Meskipun sudah berakhir semenjak aliran listrik yang mendadak putus secara keseluruhan, mengakibatkan ruangan serta seluruh gedung mejadi gelap gulita, tapi suara itu masih ada dan terngiang-ngiang sebelum digantikan suara gaduh dari luar kamar Jimmy.
"Apa yang terjadi di sini?"
Mia menoleh ke arah Jhonny, Carlos dan beberapa survivor lain yang baru saja membuka paksa pintu sambil memasang raut wajah bingung dan takut.
"Jimmy!" Jhonny menghampiri rekannya mengguncang pundak Jimmy yang masih tertunduk sambil menutupi kedua telinganya dengan tangan, dengan mata membelalak lebar. Carlos mengikuti dari belakang tapi lebih terkejut melihat kondisi Mia yang masih duduk dalam keadaan terikat, dia kemudian buru-buru melepaskannya.
"Jimmy, aku bertanya padamu. Apa yang kau lakukan? Kenapa semua aliran listrik terputus dan suara apa yang kita dengar tadi?"
"Kita benar-benar masuk ke dalam perangkap." Bisik Jimmy horor.
"Apa yang kau katakan?" Carlos terlihat bingung, yang akhirnya memancing Jimmy berteriak seperti orang yang kehilangan akal.
"Kita dijebak! Kita benar-benar masuk perangkap, seperti tikus kecil idiot yang terpancing dengan keju!" serunya, "Masih tidak mengerti juga?"
Jhonny terdiam.
"Aku yakin... aku yakin... AKU YAKIN pihak yang menyerang kita juga hasil kerja dari mereka. Mereka yang melakukan itu. Atau jangan-jangan kelompok dari Selatan yang di katakan si brengsek itu juga sebenarnya tidak pernah ada... semua armada itu, serangan sistematis, senjata, sistem yang di retas hingga tidak bisa memanggil bantuan, lalu ledakan. Kita sudah diincar dari lama." Jimmy terlihat seperti bicara sendiri namun dengan suara yang keras.
Semua orang hanya bisa menonton Jimmy si jenius membuat asumsi-asumsi logisnya dengan semua clue yang dia miliki. Berbeda dengan Mia yang tubuhnya serta merta berubah dingin begitu mendengar keberadaan kelompok dari Selatan hanyalah fiktif belaka.
"Alex." Bisiknya.
Ketiga lelaki di ruangan tersebut menoleh ke arahnya.
"Tidak... tidak mungkin." bisiknya lalu buru-buru melepaskan diri dari pegangan Carlos, dan berlari keluar ruangan. Menembus semua Survivor yang memperhatikannya dengan tatapan bingung.
Jhonny menatap Jimmy meminta penjelasan, "Dia benar, Alex akan jadi orang pertama yang merasakan jebakan ini."
Jhonny tidak mampu berkedip, dia kemudian mundur dan ikut berlari ke arah Mia memaksakan kakinya untuk bergerak. Menuju penjara bawah tanah, di mana Tyaga berada. Gadis itu coba membukanya dengan susah payah, matanya bergerak liar mencari sosok laki-laki besar yang kini tengah duduk di sudut ruangan gelap, dengan salah satu kaki yang ditekuk dan di pasung rantai besi panjang hingga membatasi pergerakannya.
"Danielle..." Tyaga mencoba berdiri, dan berjalan ke arah Mia. Wajahnya melembut. Mia menelan ludah dan mendekati Tyaga.
"Beritahu aku apa yang terjadi sebenarnya?" tanyanya panik. Tangannya sampai bergetar karena cemas dan takut. "Kau tidak berbohong soal siapa yang memberimu penawaran balas dendam kan?
Tyaga tidak menjawab. Yang ada dia justru mencoba melangkah lagi agar dapat memeluk Mia, namun rantai itu menahannya. Tyaga mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Mia, namun gadis itu menolak untuk mendekat.
"Kita akan keluar dari sini."
Mia menggeleng, "Aku tidak ingin keluar dari sini. Aku mau tahu apa yang sebenarnya terjadi! Siapa yang menyuruhmu? Apa kau berkata jujur waktu mengatakan kelompok dari Selatan yang menyerang Evidance?"
![](https://img.wattpad.com/cover/38156798-288-k223934.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Wall (Behind The Wall Trilogy #1)
Science FictionCover By @an-apocalypse Bayangkan, dengan keadaan survivor di luar dinding yang mulai kehilangan rasa kemanusiaannya. Dan sanggup membunuh hanya demi sebotol air, rasanya hampir mustahil untuk gadis 17 tahun yang tuli, lemah dan penakut sepertiku un...