1 ) Masalah Pagi

2.1K 134 26
                                    

VOTE DULU SEBELUM MEMBACANYA! HARGAI KARYA PENULIS!

SUARA motor ninja itu melesat laju meninggalkan sebuah rumah dan mengendarainya menuju sekolahnya.

Pria tersebut memainkan gas motornya yang membuat orang di sekitarnya menjadi risih.

Dan beberapa Ibu menyumpahinya agar rem motornya blong di tengah jalan.

Sedangkan Pria tersebut tertawa melihat beberapa Ibu-Ibu memarahinya.

"Dek, jangan ngebut-ngebut. Ini bukan jalanan kakek moyangmu," teriak salah seorang Ibu yang sedang menaiki motor matic.

Pria tersebut tetap melajukan motor miliknya agar sampai ke sekolah dengan selamat.

Sesampainya di sekolah, ia turun dari motornya dan melepaskan helmnya sambil mengibaskan rambutnya yang panjang.

Pria tersebut yang memiliki wajah ke Arab-an tapi bukan orang Arab mulai berjalan masuk ke gedung sekolahnya bagian IPA.

Dia mulai menebarkan senyumnya yang manis dan membuat beberapa siswi menjadi salting akan senyumnya.

"We itu Devan senyumin gue kah? Yalord, senangnya gue,"

"Anjir itu Devan kah? Anjir tambah ganteng heh,"

"DEVAN, ACU CINTA KAMYU,"

"Devan, Devan bagi id line dong,"

Pria tersebut tetap menebarkan pesonanya, tak lama seorang menepuk pundaknya dari belakang.

"We boss, sudah datang? Nggak bareng doi kah?" tanya Jeje, salah seorang sahabatnya.

"Doi tadi sama kakaknya. Biasa, jatahnya ntar pulangan," balas Devan, pemilik nama pria itu.

Setelah itu, Devan meninggalkan Jeje karena mereka beda kelas dan Devan memasuki kelasnya dan berjalan menuju bangkunya.

"Whatsapp gengs?" ujar Devan sambil mendatangi teman-temannya yang berada di ujung kelasnya.

"Baik bro," ujar seorang pria.

"Gue nggak ada WA bro, maaf." balas seorang temannya yang sedang asyik dengan handphone miliknya.

"Gue nggak nanya WA-mu taik, gue nanya apa kabar kalian kok," balas Devan dan teman-temannya tertawa mendengarnya.

"We we gue aja berita hot nih," ucap seorang teman Devan yang bernama Alvaro.

"Apa?" tanya seorang dengan nada dingin, ini teman Devan yang sangat dingin dan dijuluki sebagai Cool Boy di sekolahnya. Christofel namanya.

"Ntar, kita bakal kedatangan cewa baru. Cantik bro, mulus, seksi lagi, tapi gue dengar dia orangnya agak bolot-bolot gitu," ucap Alvaro.

"Lo kira dia haji bolot?" ujar Steve, teman Devan yang tak lain adalah ketua OSIS di sekolahnya.

"Gak nyambung bodat," ucap Alvaro dan tak lama Jeje datang kepada mereka.

"Heh jing," ucap Jeje yang baru saja datang menghampiri mereka.

"Santai suh," balas Devan.

"Lo napa datangnya telat ke sini? Habis sama Rina?" tanya Alvaro yang tahu akan hal ini.

"Iya bos. Biasa, urusan sepele," ujar Jeje.

"Putusin aja sudah Rina, kan lo sudah dapat uangnya," ujar Alvaro.

"Iyasih benar juga, ntar ah nanti gue mutusinnya," ucap Jeje. Devan yang mendengarnya tak habis pikir dengan otak Jeje.

Bagaimana tidak? Hezekiel Grefo, atau sering dikenal dengan Jeje memanfaatkan Rina Scerava dalam permainannya sebagai taruhannya.

Huh jahat memang Jeje. Kalau bukan teman, bakal gue mutilasi dia, cewek kok dimainin.

Devan memang tak suka dengan sikap Jeje yang suka memainkan perasaan wanita.

Walaupun Devan terkenal bad boy kelas kakap, Devan tetap menghargai perasaan wanita.

Misalnya, kalau ada yang menembaknya. Dia akan menolaknya secara baik-baik dan setelah itu wanita yang menembaknya akan ditraktir Devan untuk pergi makan bersama.

"DEVAN CHRISTIANO!" panggil seorang guru di depan kelasnya. Devan yang mendengarnya menaikkan satu alisnya dan menoleh ke arah pintu kelas.

"Ada apa pak?" tanya Devan sambil berjalan menuju guru tersebut.

"KAMU TADI PAGI PARKIR DI MANA?" tanya guru tersebut dengan nada dinaikkan satu oktaf.

"Di parkiran lah pak, masa di danau?" ucap Devan.

"KAMU MARKIRNYA DI PARKIRAN TEMPAT MOBIL. CEPAT! PINDAHKAN MOTORMU ITU!" ujar guru tersebut dan meninggalkan Devan.

"Halah mak, kena lagi." ujar Devan sambil mengambil kunci motornya di saku celananya dan berjalan menuju parkiran.

Sedangkan teman-temannya yang melihat kejadian tersebut tertawa ngakak sambil menyumpahi Devan.

**

A/n : Jangan lupa di vote ya! Oke thank you.

What a Feeling【✓】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang