24 ) Yah, Kelas Baru Lagi

448 24 15
                                    

VOTE DULU SEBELUM MEMBACANYA! HARGAI KARYA PENULIS!

3 bulan kemudian. . .

Kehidupan wattpad kayak gitu, sering kecepatan jadi maklum lah [Author's Note]

SEKARANG dan sebulan yang lalu mereka berbeda. Dengan umur yang bertambah tua ada yang berumur 17 tahun dan masih ada yang berumur 16 tahun, mereka sekarang berbeda-beda ruangan.

Seperti sekarang, Olivia tengah duduk manis di bangkunya sambil mengetukkan bolpoin di mejanya.

"Liv, bangsat juga ya kelas baru kita," ucap Vena sambil menatapi murid-murid yang berada di kelasnya.

"Shut, nggak boleh gitu," ucap Olivia memperingatkan akan perkataan Vena.

"Yah habisnya kan di kelas ini gue ketemu sama musuh gue, gimana nggak bangsat sih Liv?" ujar Vena sambil melototi seorang gadis yang tengah bersolek di depan cermin miliknya.

"Ya cuman 8 bulan aja kok kita di sini, betah-betahin aja," ucap Olivia.

"Gue nggak mau! Gue maunya sama mipa 3 aja, ngapain sih kelas itu diacak-acak muridnya?" gerutu Vena kesal.

"Mungkin supaya kita belajar untuk berkomunikasi dengan yang lain, dan mendapatkan teman baru," ucap Olivia.

"Yah tapi kalau kelasnya isinya musuh semua kayak apa?" ujar Vena tak santai.

"Syukurin aja, mungkin ada hikmah di balik semua ini," ujar Olivia.

SEBENARNYA INI SCENE UNTUK MENYINDIR SESEORANG HAHA [Author's Note]

Olivia kembali memperhatikan wali kelas barunya yang tengah menasihati mereka akan mempersiapkan diri untuk mengikuti Ujian Nasional.

Berbeda dengan Devan yang tengah duduk sambil memainkan catur bersama Cavan.

"Maju lo Dev," ujar Cavan sambil memainkan pion hitam milik Devan.

Devan mengatur strategis dengan benar. Ia memperhatikannya dengan sangat teliti.

Akhirnya mereka bermain dan Devan kalah dan pemenangnya adalah Cavan.

"Woy," ujar Jeje sambil menghambur-hamburkan pion-pion catur di atas papan catur.

"Woy punya gue!" ucap Cavan dan segera membereskannya sambil menatapi Jeje sinis.

"Yey santai aja kutil," balas Jeje.

"Dev, gue duduk di sebelah lo ya? Ya?" ujar Jeje sambil mengeluarkan pupil eyesnya.

"Ya ya, bacot lo digitu-gituin lagi mata lo," ucap Devan.

"Oke sip," ujar Jeje sambil meletakkan tasnya di bangku sebelah Devan.

Siapa yang menyangka jika dua bad-boy akan dipertemukan di kelas yang sama yaitu 12 Mipa 3.

Kelasnya bakal jadi kacau jika mereka berdua dipersatukan. Percayalah.

"Yaudah gue mau balik ke kelas gue, kelas gue jauh banget najis, paling ujung, paling sepi, paling serem lah pokoknya," ucap Cavan sambil meninggalkan mereka.

Bagaimana dengan Alvaro dan Christofel? Alvaro berada di kelas 12 Mipa 1 bersama Rina dan Christofel berada di kelas 12 Mipa 2 bersama Olivia dan Randy.

Devan menyenderkan tubuhnya di bangku miliknya sambil mengadah ke langit.

BRUAK...

"Suara apa itu?" ujar Jeje reflek sambil bangkit berdiri, Devan yang mendengarnya segera bangkit berdiri.

"Woy Iffy pingsan," ucap pria yang berusaha membanguni Iffy, dengan cepat Jeje berlari dan mengotong tubuh Iffy menuju UKS.

Devan menemani Jeje yang membawa Iffy ke UKS. Ia berpikir Iffy pingsan mungkin karena pekerjaannya.

Mungkin aja dia kecapekan karena dia kerja jadi asisten manajer.

**

A/n : VOTE!

What a Feeling【✓】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang