21 ) Maybe?

433 40 11
                                    

VOTE DULU SEBELUM MEMBACANYA! HARGAI KARYA PENULIS!

6 bulan kemudian. . .

DI cafe rose, mereka berlima tengah asyik dengan dunianya. Berbicara mengenai suatu hal terbaru yang merupakan topik pembicaraan mereka.

"Wah waktunya nggak terasa ya, . . . Sudah hampir setahun kita sekelas," ucap Selly sambil tersenyum kepada teman-temannya.

Mereka tengah menikmati minuman hangat sambil berbicara mengenai kelasnya yang sudah hampir setahun mereka jalani bersama.

"Iya, gue nggak mau deh pisah sama kalian. . . Secara nggak langsung kita kan pernah bikin sejarah bareng," ucap Putri sambil menatapi sahabatnya satu persatu.

"Benar kata Pak Beno, waktu itu nggak akan pernah terasa kalau kita ngelakuinnya dengan senang, seperti sekarang. Kita semua nggak ngerasa kalau sebentar lagi kita bakal pisah," ucap Christina sambil menegukkan hot chocolatenya.

"Yow, benar kata Tina. Tapi kita sebagai manusia yang hanya menerima takdir hanya bisa menjalaninya," tambah Rina.

"Lo semua masih ingat nggak kita dihukum sekelas karena nyanyi?" ujar Olivia sambil mengingat-ingat.

Semuanya merasa flashback, dimana waktu itu akan diadakan Ulangan Agama, Olivia yang waktu itu menyanyi pelan sambil mengerjakan soal ulangan tersebut.

Tiba-tiba, Julian, Michelle, Vena, Jeje, Alvaro, dan Christina langsung ikut menyosor menyanyi.

Alhasil kelas menjadi ramai dan sang guru marah besar akan kejadian tersebut, dan mereka semua mendapatkan hukuman yaitu berlutut di lapangan parkir ditemani terik matahari siang.

Teng...

Suara pesan masuk di salah satu handphone mereka. Merasa handphonenya berbunyi, Olivia mengambilnya dan mendapatkan sebuah notifikasi.

"Dari siapa Liv?" tanya Rina yang masih memegang hot cappucinonya.

"Dari Sean, Rin. Kayaknya dia sudah sampai di Australia deh," ucap Olivia sambil membalas pesan dari Sean.

sean💖
| sayang
| aku sudah di australia nih
| lagi nyari apartement buat
nanti tinggal di sini

oke |
hati-hati ya kamu |
jaga diri |
di negeri orang loh itu |

| iya sayang
| jaga diri ya di sana
| nanti aku bakal off selama kuliah

jadi? |
kayak apa kamu ngehubungi aku? |

| nanti kuusahakan lah

oke deh gpp |
see you three month again |

| iya sayang💖

Olivia menutup handphonenya dan kembali berbicara bersama teman-temannya.

"Semoga langgeng ya," ucap Putri sambil tersenyum.

"Iya Put," balas Olivia.

"Berapa sudah umur hubungan kalian?" tanya Rina.

"7 bulan Rin," balas Olivia.

"Lama ya, pengen deh punya pacar kayak Sean," ucap Selly.

Dan mereka semua tertawa.

**

Olivia kembali ke rumahnya dan memarkirkan mobilnya di perkarangan rumahnya. Ia melihat Devan yang tengah berada di balkon rumahnya tengah asyik berteleponan dengan seseorang.

"Devan," teriak Olivia dari bawah. Devan melihatnya dan tersenyum berserta melambaikan tangannya.

"Dari mana Liv? Kok malam-malam baru pulang?" tanya Devan dari atas.

"Dari cafe sama mipa 3," ucap Olivia.

"Yasudah sana masuk ke dalam, nanti masuk angin," ucap Devan dan Olivia masuk ke dalam rumahnya.

Selama liburan dua minggu, Olivia hanya menetap di rumah. Sesekali pergi ke rumah Devan, Cavan, Jeje, Alvaro, Christofel, Rina, Christina dan Selly.

Olivia meletakkan kunci mobil yang ia dapatkan dari usahanya di gantungan dekat lemarinya.

Olivia melihat ke arah jendela dan melihat ke arah kamar Devan, lampu kamarnya masih bernyala.

"Devan kok belum tidur ya? Lagi teleponan sama siapa? Palingan sama Iffy," ucap Olivia dan menutup gorden jendelanya dan segera pergi ke alam indahnya.

**

A/n : VOTE!

What a Feeling【✓】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang