30 ) See You, Devan

749 30 1
                                    

VOTE DULU SEBELUM MEMBACANYA! HARGAI KARYA PENULIS!

SELESAI! perjuangan mereka akhirnya benar-benar Selesai, Olivia keluar dari ruangan ujian dengan perasaan yang lega.

"Sialan loh Liv soal IPAnya, kimianya kayak bangsat semua," ucap Rina ketika Olivia melihat Rina.

"Lo-nya aja kali yang nggak ngerti, gue mah bisa semua," ucap Olivia.

"Yey sombong lo," ujar Rina.

"Ya paling dapat seratus," ucap Olivia.

"Yain, tau pintar," balas Rina.

"Seratus dibagi dua maksud gue hehe," ujar Olivia sambil tertawa. Sedangkan Rina menatapi Olivia sinis.

"Dasar kutil kutil," ucap Rina dan meninggalkan Olivia.

"Woy Rin, tunggui gue!" ujar Olivia sambil berlari mengejar Rina. Untung bukan mengejar doi.

Setelah sesampai di rumah, ia melihat ke arah rumah Devan yang sepertinya kelihatan sepi.

Sedari tadi pagi, ia diantar dengan Devan dan ia hanya bertemu sekali itu saja hari ini.

Pulang sekolah tadi ia diantar oleh Jeje, dikarenakan tadi Devan ada urusan dan pulang lebih cepat sedangkan Olivia dan Jeje masih berada di sekolah untuk berlebih lama terlebih dahulu.

Olivia mengganti seragam putih abu-abunya dengan pakaian santai. Ia duduk di ranjang dan sambil memainkan handphonenya.

Jeje mengirim pesan kepada anda

Sebuah notifikasi pertama membuat Olivia mengernyit, mengapa Jeje mengirim pesan padahal heronya sudah dikirim kepada Jeje.

Jeje
| oliv
| lo ke bandara dong
| cepatin

ngapai sih je? |
gue ajak devan ya? |

| gausa
| cepatin lo ke sini
| cepatin sebelum orgnya brgkt

sp yg brgkt je? |
kok gue gatau y |

| cepatin ke sini
| 30 menit gada di sini lo
bakal nyesal seumur hidup

Olivia mengernyit, mengapa Jeje menyuruhnya ke bandara dan tidak diperbolehkan mengajak Devan.

Olivia segera mengambil kunci mobil miliknya dan segera berlari kecil ke arah mobilnya yang terparkir di perkarangan rumahnya.

Olivia melajukan mobil miliknya membelah jalan raya, ingin segera sampai di bandara dengan cepat.

Tetapi sekarang bukan keberuntungannya, ia terjebak dalam kemacetan yang membuatnya ia masih berada di jalan raya.

Olivia memukul setirnya dengan kasar dan mengenai klakson mobil sehingga klakson mobilnya berbunyi.

"Kenapa sih perasaan gue jadi nggak enak?" ucap Olivia sambil menatapi jalanan yang macet.

Setelah terjebak macet kurang lebih 30 menit, Olivia segera pergi ke bandara.

Sesampai di bandara, Olivia memarkirkan mobilnya dan berlari pelan masuk ke bandara.

What a Feeling【✓】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang