25 ) Meninggal

524 25 0
                                    

VOTE DULU SEBELUM MEMBACANYA! HARGAI KARYA PENULIS!

SEKARANG suara pendeteksi alat jantung tengah berdentum di ruangan ini. Devan tak menyangka, Iffy mengalami penyakit sakit jantung yang bisa membuatnya kehilangan nyawa.

Iffy yang biasanya membantunya, Iffy yang biasanya menjadi keluh kesahnya sekaligus tempat curhatan hatinya.

Sekarang, ia tengah terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan tubuh yang dipenuhi beberapa alat medis.

Memang Iffy kecapekan banget kayaknya. Sudah badannya kurus, kerjaannya ribet, gimana nggak kena penyakit jantung?

Devan tengah duduk di sofa didalam kamar rawat Iffy. Tadi Devan ditemani oleh Olivia dan Jeje, sekarang Olivia sudah pulang diantar oleh Jeje dan Jeje akan kembali ke situ.

Sebuah garis lurus berasal dari pendeteksi alat jantung milik Iffy. Devan yang tak pernah melihatnya, kaget ketika mendengar suara yang keluar dari pendeteksi alat jantung.

Devan mulai merintikkan air matanya, ia menggoyang-goyangkan badan mungil Iffy.

"Fi, bangun Fi!" ucap Devan sambil menangis tak bisa membendungnya kembali.

Tak lama kemudian tim penangan masuk ke dalam ruangan dan segera mengurusi tubuh Iffy.

Devan keluar dari ruangan tersebut sambil mengacak-acak rambutnya, ia tak menyangka Iffy sang sahabatnya meninggalkan ia secepat ini.

Jeje datang sambil membawa beberapa buah tangan untuk Iffy nantinya.

"Kenapa lo, Van? Ada apa?" tanya Jeje yang melihat Devan terlihat pusing.

"Itu Iffy," ucap Devan sudah tak mampu berkata-kata lagi.

"Iffy kenapa Van? Iffy kenapa?" tanya Jeje sambil menguncang tubuh Devan.

"Iffy sudah nggak ada Je," ucap Devan sambil menangis dan Jeje yang mendengarnya segera masuk ke dalam ruangan.

Tak lama kemudian Jeje keluar dengan mata yang merah dan beberapa air mata keluar dari asalnya.

"Nggak mungkin, nggak mungkin," ucap Jeje sambil menahan diri untuk marah.

Devan berusaha menghubungi mami Iffy melalui ponsel dan menghubungi beberapa teman terdekatnya.

Tak lama, mami Iffy, Olivia, Rina, Alvaro, Christofel, Randy, dan Steve datang ke situ.

"Mana Iffy nak?" tanya Mami Iffy berusaha untuk tenang.

"Didalam tan, tadi medis sudah berada di dalam sejak sejam yang lalu, tapi sekarang belum keluar," ucap Devan.

Semenit kemudian, semua tim medis keluar dengan muka kecewa mereka. Seorang dokter mendatangi mereka.

"Bagaimana dengan anak saya, Dok?" tanya mami Iffy.

"Maaf bu, Tuhan lebih sayang kepadanya. Maaf sekali lagi bu, kami terlambat," ucap dokter sangat pasrah dan meninggalkan mereka.

Mami Iffy sudah menangis tanpa berhenti begitu pula dengan Jeje, Rina, dan Olivia.

"Fi, jaga diri lo baik-baik di sana ya. Jangan lupakan kami," ucap Olivia sambil tersendat-sendat karena ikut larut dalam kesedihan mereka.

**

Setelah selesai mereka mengurusi pemakaman Iffy, Olivia kembali ke rumahnya dengan muka yang masih sama.

Sesampai di kamarnya, ia mengganti baju dan memainkan handphonenya kembali.

sean💖
| OLIV SAYANG💖
| I'M COMEBACK
| BESOK AKU PULANG KE INDO

serius kamu? |
yang benar |

| IYA SAYANG
| BESOK JAM 6 KITA KETEMUAN
DI CAFE ROSE
| OKE?

oke deh sip |
kamu berangkatnya
jam berapa? |

| besok subuh aku sudah berangkat
| paling sampai di sana jam 2 sore lah

oke |
safe flight |

| iya sayang
| btw aku dengar
| iffy meninggal ya?

iya :(( |
aku aja sampai nggak nyangka |

| turut berduka cita
| dia meninggal kenapa?

dia ada riwayat penyakit jantung |
jadinya kalau kecapekan |
ya gitu |

| astaga
| makannya jaga pola makan
| penyakit jantung itu
diakibatkan oleh pola makan

iya tau |
kalau aku adanya sakit hati |
sakit hati jarang diberi
kabar sama kamu |

| yah marah :(
| jangan marah dong
| besok kan kita ketemu

iya iya :) |

| gitu dong senyum (:

Setelah itu, Olivia mulai menjelajahi alam indahnya. Atau bisa disebut dengan alam mimpi yang sangat indah.

**

A/n : VOTE!

What a Feeling【✓】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang