What a Feeling【✓】

20 ) Kita Sahabat?

VOTE DULU SEBELUM MEMBACANYA! HARGAI KARYA PENULIS!

MOTOR ninja tersebut tepat melesat di perkarangan rumahnya, ia turun dari motornya sambil memainkan kunci motornya.

Ia melihat di depan rumahnya terdapat banyak sandal dan sepatu, ia terdiam sementara dan memikirkan sandal dan sepatu siapa itu.

Mama sama Papa sudah balik? Aduh bahaya!

Devan segera masuk ke dalam rumahnya dan benar dugaannya.

Orang-tua yang beberapa bulan ini berada di luar negeri sudah kembali ke Indonesia dan sudah pulang.

Ia mendekati kedua orang-tuanya dan menyalami kedua orang-tuanya.

"Papa sama Mama kapan balik?" tanya Devan.

"Tadi jam 1, kok kamu baru pulang?" tanya Aluna, Mamanya sambil memandanginya dari atas sampai bawah.

"Devan tadi latihan basket buat pertandingan o2sn nanti," ucap Devan. Aluna mengganguk mengerti.

"Katanya Devin kemarin kamu pulang jam 11, ngapain kamu pulang jam segitu?" tanya Papanya ketika Devan ingin pergi dari hadapannya.

"Oya itu, Devan lupa kasih tau Devin kalau Devan lagi ngegame di rumah Jeje, jadinya pulangnya agak lama," ucap Devan yang penuh dusta seperti cintanya.

"Lain kali kalau ngegame ingat waktu, dulu aja Papa kalau ngegame selalu ingat waktu. Kalau dengar adzan maghrib langsung pulang, nanti kamu diculik setan lagi," ucap Papanya.

"Iya Pa, maaf. Devan mau ganti seragam dulu ya," ucap Devan dan meninggalkan kedua orang-tuanya dan segera menuju ke kamarnya.

Sesampai di kamar ia mengganti seragam rumahnya dengan baju rumahnya. Devan menghempaskan tubuhnya di ranjang sambil memikirkan kejadian kemarin.

Devan pertama tidak menyangka adanya Iffy di tempat haram tersebut. Setelah dari toilet, Devan memutuskan untuk mengajak Jeje pulang dan akhirnya mereka pulang bersama.

Dan selama di sekolah ia menatapi Iffy dan tak habis pikir, padahal kelihatannya Iffy anak polos dan baik-baik.

Jangan nilai dari covernya.

Mungkin lirik dari lagu Awkarin ini benar, jangan menilai orang dari penampilannya saja.

Devan mengambil handphone dan membuka aplikasi Ice Age dan mulai bermain.

Merasa bosan, Devan memutuskan untuk membuka aplikasi linenya.

Beberapa pesan masuk ke dalam handphonenya dan Devan membalasnya satu persatu.

Pesan dari Olivia yang meminjam catatan Kimia, Jeje yang meminjam akun Mobile Legendsnya, Alvaro yang meminta diamond dalam permainan, dan Cavan yang ingin segera Devan mengembalikan sempaknya.

IffyBellana add you as a friend

IffyBellana
| devan?
| devan?
| aku mau cerita sama kamu

iya knp fi? |
ada apa? |

| aku mohon
| kamu jgn cerita sama org2
| kalau aku kemarin ada di
situ

iya fi oke |
tapi kenapa lo disitu? |

| jadi gini ceritanya
| tapi kamu percaya sama aku?

seratus persen gue akan
percaya sama lo |

| jadi, yang punya tempat itu pamanku
| mamiku nggak bisa ngelunasin utang pamanku
| dan aku dipaksa bekerja di situ sama pamanku
| mamiku nggak bolehkan
| tapi demi melunasin utang mamiku yang sangat besar
| akhirnya aku bekerja di situ
| dan aku bekerja di situ bukan sebagai seorang psk
| aku hanya nemanin mereka minum dan taruhan
| aku tidak melayani mereka di ranjang
| apakah kamu percaya sama aku devan?
| ini aku jujur ceritanya

Devan masih belum yakin dengan penjelasan Iffy, tapi menurutnya Iffy jujur dan mengungkapkannya.

iya fi |
gue percaya sama lo |
sebanyak berapa utang |
mami lo ke paman lo? |

| 1 miliar
| itu sangat banyak
| aku saja nggak percaya mamiku bisa meminjam uang sebanyak itu

nanti kalau aku ada dana
bakal ku bantu |

| kamu benaran?
| terimakasih devan
| kamu memang baik
| benar perkiraanmu
| biarpun tampangmu bad-boy
| hatimu selembut malaikat

iya fi |
sama-sama |
bisa aja lo |
lo sekarang nggak usah takut lagi |
ada gue kok |
gue bakal ngelindungi lo dari siapapun |

| makasih devan
| kita jadi sahabat mau?

iya sama-sama |
mau dong, siapa sih yang
nggak mau punya sahabat? |

| sekarang kita sahabat!
| yey

wkwk |

Devan merasa lega dengan semuanya, dan ia berharap tidak menaruh perasaan kepada sahabat barunya kali ini.

Semoga selamanya sebagai sahabat. Amin.

**

A/n : VOTE!