Part 2

10.2K 528 10
                                    


Backsound : JRY feat. Rooty - Pray
Better lagu ini di play pas bagian tengah  part yaa.. 😁


"Miley, artikel untuk lusa apakah sudah siap?" tanya Gwen, atasannya.

"Done, Gwen."

"By the way, selamat untuk kelulusanmu. Aku bangga padamu, Miley." ujar wanita 35 tahun itu memeluk Miley.

"Thanks, Gwen. Aku juga tak menyangka satu persatu impianku mulai terwujud."

"Kau belum akan meninggalkan kantor ini kan?" Gwen mulai cemas.

Gadis itu tertawa melihat raut wajah atasannya yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri, "Oh, kau tenang saja. Untuk yang itu, sepertinya aku masih harus berjuang extra keras lagi." Ia mengangkat kedua alisnya, "Well, mungkin masih 5-7 tahun lagi. Kau tau kan, persaingan di sini begitu keras."

Miley saat ini bekerja di sebuah majalah fashion ternama di Amerika sebagai fashion stylist. Ia memiliki kolom khusus di majalah tersebut sebagai Fashion Police yang mengkritik ataupun memberi saran dan tips seputar fashion. Terkadang ia juga seringkali ditunjuk sebagai stylist di beberapa kegiatan pemotretan artis, model, bahkan tokoh kenamaan.

Setelah kelulusannya, ia berencana untuk membuka butik sendiri. Sesuai dengan impiannya, menjadi designer terkenal di seluruh dunia, memiliki butik yang memajang karya fashion dengan brand hasil ciptaannya sendiri adalah goals yang sedang ia capai sekarang. Namun, untuk mencapai semua itu, ia masih terkendala oleh dana. Gadis itu merantau dan hidup sendiri di Amerika, serta memenuhi segala kebutuhan hidupnya dengan biaya sendiri. Ia tak mau menerima pemberian dari orang tuanya lagi, ia bertekad akan menaklukkan Amerika dengan kedua tangannya sendiri tanpa ingin dibantu oleh siapapun.

"Miley, jangan lupa besok pemotretan jam 3 sore. Kita memiliki model yang sangat spesial." Lily menghampiri Miley mengingatkan gadis itu.

"Okay!"

"Gwen, aku akan melanjutkan pekerjaanku." ucap gadis itu lalu meninggalkan ruangan atasannya.

Dddrrttt..ddrrrttt..

Belum lama ia menempelkan bokongnya di kursinya, ponselnya bergetar.

"Hi, Baby!"

"Sayang, aku sudah pulang. Nanti kujemput ya?" kata seseorang dari balik telpon.

Ia adalah Scott, kekasih hati gadis itu yang sudah dipacarinya selama 7 bulan ini. Scott kemarin sedang dalam perjalanan bisnis selama seminggu, sehingga ia tak dapat menghadiri upacara kelulusan Miley.

"Benarkah? Oke! Kalau begitu kau harus menghabiskan hari ini denganku!" perintah gadis itu.

"Siap, Boss."

"Karna kemarin kau tak datang di acara kelulusanku, aku akan menghukummu nanti malam." ujar gadis itu penuh dengan nada menggoda.

"Ugghh, hukum aku sepuasmu, Baby. I miss you so much!"

"Miss you, too," jawabnya. "Baiklah, Sayang. aku harus melanjutkan kembali pekerjaanku. Kutunggu nanti jam 5 di sini. Okay?"

Setelah saling memberi ciuman, telponpun ditutup. Miley kembali fokus dengan pekerjaannya.

Orang tua Miley sudah pulang kemarin, mereka tak bisa berlama-lama di Amerika karna tak bisa meninggalkan usahanya terlalu lama. Lagipula, Mileypun sibuk dengan pekerjaannya dan ia tak memiliki banyak waktu untuk menemani kedua orang tuanya selama di Amerika. Sebenarnya ia sangat menyesali kesibukannya, tapi ia tak bisa meninggalkan pekerjaannya. Memang ia sadari, jika untuk menghabiskan waktu dengan keluarganya, paling tidak ia harus pulang sementara untuk berlibur dan bebas dari segala macam tanggung jawab pekerjaan, tapi hal itu belum bisa ia lakukan saat ini. Namun, ia berjanji jika sudah memiliki waktu luang, gadis itu akan berlibur ke kampung halamannya.

UNBLESSED LOVE (Seq. IWCBT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang