Miley pulang ke apartmentnya dengan setumpuk pikiran di kepalanya, otaknya masih terus memproses kembali segala ucapan yang keluar dari pria itu. Pria jelek itu, mengajaknya dinner di restoran mewah?Dia pikir dia siapa?
Apa hanya karna dia super kaya, dia pikir dia bisa mengajak wanita cantik seperti Miley dinner romantis semudah itu?
"Oh Tuhan, cobaan apa lagi ini?" kata gadis itu sambil menyetir mobilnya.
"Tapi kalau aku tak datang, dia akan melanjutkan tuntutannya."
Sejujurnya Miley malas sekali bertemu dengan pria bodoh itu, apalagi harus dinner-dinner tak penting bersamanya. Ia mulai berpikiran macam-macam.
Jangan-jangan pria itu akan menyatakan cinta padanya.
Atau, jangan-jangan pria itu punya niat buruk terhadapnya.
"Sudah pulang, Sayang?" sapa Scott saat melihat Miley membuka pintu. Pria itu sudah rapi dengan gaya casualnya, kaos polo shirt, celana cargo selutut, dan sneakers.
"Yup, Baby. Kau sudah siap? Aku mandi dulu ya." Miley langsung menuju kamar mandi dan bersiap-siap untuk pergi nonton.
Mereka menonton film Wonder Woman yang sudah ditunggu-tunggu gadis itu. Miley merasa Wonder Woman sangat cocok dengan kepribadiannya, bukan karna ia merasa sebagai wanita super yang bisa menumpas kejahatan, tapi lebih kepada karna ia merasa dirinya adalah Wonder Woman di kehidupannya sendiri. Semenjak gadis itu merantau ke dataran Amerika, ia benar-benar berjuang keras dengan keringatnya sendiri, bahkan kuliah S2nya pun ia biayai dengan menyisihkan sebagian penghasilannya tiap bulan. Meskipun di awal tahun-tahun kepindahannya, kedua orang tuanya terus mengirim uang, tapi tak pernah digunakannya sepeserpun, bahkan uang itu dikembalikan Miley ke orang tuanya lagi ketika ia pulang ke kampung halaman setelah kelulusan sarjananya.
Selesai menonton film, Miley dan Scott kini sedang berada di restaurant cepat saji. Miley masih asik mengunyah burgernya, hingga ia mendadak tersedak karna perkataan Scott, kekasihnya.
"Sayang, apakah kau mau menikah denganku?" tanya Scott tiba-tiba.
"Uhukk..uhuukk..uhukk!!" Miley mengambil coca cola lalu meminumnya. "Kau serius?" tanya gadis itu. Scott mengangguk pasti.
Miley terdiam berpikir sejenak, ia dan Scott baru 7 bulan berhubungan. Menurutnya, ini masih terlalu cepat. Lagipula, masih banyak pencapaian yang belum diraihnya.
"Usia kita sudah cukup untuk membina rumah tangga, Sayang. Aku yakin kau akan menjadi istri dan ibu yang baik." jelas Scott. Scott sudah berumur 31 tahun sekarang.
Miley masih belum memberi respon apa-apa. Dilamar di restaurant cepat saji, mendadak, tanpa dinner romantis. Semua ini terlalu terburu-buru, ia bingung harus menjawab seperti apa.
Miley menyelesaikan makannya, lalu berkata, "Scott, terima kasih atas lamaranmu, aku bahagia sekali. Tapi..." ia menggantungkan ucapannya.
"Tapi apa, Sayang? Apa karna aku melamarmu dengan cara yang tidak romantis? Apa kau tak ingin menikah denganku?"
Gadis itu menggeleng.
"Bukan itu maksudku, aku rasa hubungan kita terlalu cepat. Umm.. maksudku, masih banyak impian yang perlu kuraih."
Scott terdiam, Miley tau pria itu pasti kecewa dengan jawabannya. Gadis itu menggenggam tangan kekasihnya mencoba memberitahu bahwa bukan karna ia tak ingin menikah dengan pria itu, tapi ia hanya masih belum siap untuk hubungan yang lebih serius.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNBLESSED LOVE (Seq. IWCBT)
RomanceAxel Abraham Smith, pengusaha bertangan dingin namun berpenampilan ketinggalan jaman dengan segala gaya berpakaiannya, berbeda dengan para pengusaha muda lainnya yang tampan, modis dan menjadi incaran banyak wanita, ia justru sama sekali bukan pilih...