Part 5

7.2K 433 8
                                    



Miley duduk di atas ranjangnya menatap sekumpulan pakaian-pakaian yang berserakan di atas kasur, serta empat buah sepatu pantofel warna netral. Demi Tuhan, gadis itu mengamati setiap detail pakaian yang nantinya akan ia gunakan mulai senin besok selama dua minggu ke depan. Tak ada satupun yang terlihat pantas untuk ia pakai ditubuhnya. Terdapat beberapa dress oldies yang ukurannya lebih besar dari tubuhnya, lalu kemeja kotak-kotak, blus, beberapa celana panjang bahan, dan juga tak lupa rok panjang, semuanya kedodoran dan berukuran jauh di atas ukuran tubuhnya.

"Ini benar-benar mimpi buruk!" ujar gadis itu menatap horror ke arah barang-barang di hadapannya.

Gadis itu mengingat ucapan Axel tadi sebelum mereka berpisah, "Kau tak punya pilihan lain, terima atau tolak. Jika kau tolak, maka kupastikan kau tak akan lolos dari jeruji besi penjara. Aku bisa melakukan apapun dengan kekuasaan yang kumiliki." ujar pria itu dingin.

"Aku memiliki mata-mata yang akan memantau setiap aktivitasmu. Sekali saja kau curang, maka kuanggap kau memilih penjara."

'Kalau dia sadar dia jelek, kenapa dia harus mengajakku untuk menjadi seperti dirinya?' batin Miley kesal.

Aaaakkkkkkk!!!

Miley berteriak mengacak-acak rambutnya frustasi dan menghamburkan pakaian di hadapannya. Ia memang telah berurusan dengan orang yang salah. Pria itu memang memiliki kekuasaan yang ada di genggamannya. Miley sempat mencari tau profil lengkap seorang Axel Abraham Smith. Pria itu ternyata luar biasa kaya, berkuasa, sukses, dan bertangan dingin.

Terlihat dari beberapa kali pertemuan mereka, pria itu sangat pelit bicara, bahkan terkesan arogan. Gadis itu menyesal telah meremehkannya saat pertemuan pertama mereka di acara kelulusan. Seharusnya ia tak memandang rendah penampilan Axel yang terlihat mengerikan waktu itu, sejak saat itu ia yakin Axel pasti akan terus mengingat ucapannya. Buktinya kemarin saja saat sesi pemotretan, Axel menolak di make over oleh Miley. Ditambah lagi insiden Greentea Frappucino yang membuatnya semakin murka terhadap gadis itu dan kini berujung ia yang tak punya pilihan atas kehidupannya.

Tampil 'culun' atau masuk penjara?

Bagaikan buah simalakama, tak ada satu opsipun yang baik menurutnya. Semuanya terlihat merugikan dirinya. Baru kali ini gadis itu terlihat tak berdaya atas dirinya sendiri dan tak bisa berbuat apa-apa. Biasanya, tak ada siapapun yang bisa memaksakan sesuatu pada gadis itu, baik itu orang tuanya sekalipun. Gadis itu biasa memegang kendali atas orang-orang yang berada di sekelilingnya. Kecantikan dan kemolekan tubuhnya merupakan senjata yang paling ampuh yang ia miliki untuk menjadi seorang pemegang kendali, meskipun ia tak memiliki kekuasaan serta bukan berasal dari keluarga yang kaya raya.

Kringgggg..kriingggg...

Ponsel Miley berdering. Scott menelpon.

"Hai, Sayang." sapa Scott mesra.

"Yes, Honey. Ada apa, Sayang?"

"Sayang, aku minta maaf, weekend ini kita tak bisa menghabiskan waktu bersama. Aku harus kembali ke Las Vegas." jelas Scott dari balik telpon.

"Hhmm... begitu ya? It's okay, tak apa." ada nada kesedihan dari suara gadis itu.

Itu artinya malam minggunya akan terasa hampa tanpa adanya kekasih di sisinya. Mungkin ia hanya akan menghabiskan waktu menonton film horror atau membaca novel romance kesukaannya. Mengunjungi teman, rasanya tak mungkin karna Rosie akhir-akhir ini terlihat sangat sibuk dengan pekerjaannya. Banyak dari teman-teman Miley sudah sibuk dengan kehidupannya masing-masing, apalagi jika mendadak seperti ini pasti akan sangat sulit untuk bertemu.

UNBLESSED LOVE (Seq. IWCBT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang