Part 6

6.5K 463 27
                                        



Scott : Tunggu aku di apartmentmu. We need to talk!

Miley membaca pesan yang baru saja masuk ke ponselnya. Scott pasti menginginkan penjelasan tentang hal yang baru saja ia lihat tadi. Miley menyalakan mesin mobilnya lalu menjalankannya menuju apartmentnya. Ia harus memikirkan alasan bagaimana menjawab kemungkinan-kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan oleh Scott.

Dua jam kemudian, Scott sudah berada di apartment Miley. Kedua insan itu duduk saling berhadapan, Scott tak henti-hentinya menatap Miley berusaha menunggu gadis itu membuka suara, namun tak kunjung jua ada kata terucap dari bibir gadis itu.

"Sekarang jelaskan padaku. Apa yang tidak aku ketahui? Kau bilang kau di luar kota." tanya Scott tajam.

"Maafkan aku, Sayang. Aku sedang dalam sebuah project dengan blogger terkenal. Tadi aku baru saja meeting dengannya."  jawab gadis itu berbohong.

Scott mengangkat sebelah alisnya, "Kenapa kau tak bilang padaku? Aku tak suka melihatmu seperti ini."

"Maafkan aku. Aku tau aku salah." Miley menggenggam kedua tangan Scott.

"Kau membuatku malu di depan teman-temanku."

Miley tersentak. Scott malu dengan dirinya yang sekarang ini. Jujur ia sangat kecewa dengan ucapan pria itu. Miley jadi ragu, apabila suatu saat nanti gadis itu sudah tidak cantik lagi, apakah pria itu akan meninggalkannya?

Ia merasa hidupnya sekarang sedang dibolak balik, ini semua gara-gara pria itu, Axel Smith. Sejak bertemu dengan pria itu, Miley merasa hidupnya penuh dengan kesialan. Gadis itu sangat membenci pria jelek yang arogan itu.

"Maafkan aku." hanya kata-kata itu yang keluar dari bibir Miley.

Miley lalu mendekatkan bibirnya ke bibir kekasihnya. Awalnya Scott tak membalas, namun akhirnya ego pria itu runtuh juga. Ini merupakan hal yang biasa terjadi di dalam hubungan Miley dan Scott, ketika mereka bertengkar, setelah itu berbaikan, maka setelahnya adalah saling menyalurkan rasa cinta. Mereka yakin hal ini justru akan semakin memperkuat rasa cinta diantara keduanya.

***

"Mr. Smith, ada laporan penyelewengan dana dari kantor kita yang ada di Philadelphia." Phil memberikan berkas-berkas pendukung mengenai laporan tersebut kepada Axel.

Axel membolak-balikkan dokumen tersebut, rahangnya terlihat mengeras, ia membanting dokumen tersebut, "Siapkan penerbanganku malam ini juga. Aku akan membereskan sendiri benang kusut yang ada di sana."

"Baik." Phil keluar dari ruangan Axel.

"Siapapun yang mencoba bermain-main denganku, maka akan menanggung akibatnya!" ucapnya dingin.

Malam harinya, Axel langsung berangkat ke Philadelphia. Lalu keesokan paginya pria itu segera menuju ke kantor, anak perusahaan S&M Holding Co., sebuah perusahaan yang 3 tahun lalu diakuisisi oleh S&M. Dari awal, memang sudah banyak sekali masalah di perusahaan tersebut, tapi Axel dengan keberaniannya ia mengakuisisi perusahaan tersebut hingga akhirnya kondisi perusahaan itu kembali membaik. Namun, kali ini pria itu merasa ia harus langsung turun tangan mengambil alih kepemimpinan untuk menyelidiki pengaduan atas penyelewengan dana yang terjadi di sana.

Untuk sementara, Axel akan berada di Philadelphia sampai urusannya selesai. Kota ini mengingatkannya akan gadis angkuh itu, Miley Stephan. Ini sudah satu minggu lebih semenjak ancamannya terhadap gadis itu. Senin kemarin ia sempat mengirimkan pesan singkat pada gadis itu tapi tak dibalas sama sekali, ia yakin pasti gadis itu sangat membencinya akibat perintahnya ini. Jujur Axel hanya ingin memberi pelajaran pada gadis sombong itu, ia hanya ingin membuat gadis itu merasakan bahwa tak semua yang ia lihat seperti yang ia bayangkan. Jangan memandang seseorang hanya dari penampilan luarnya saja. Hanya karna penampilannya yang terlihat ketinggalan jaman tak sepantasnya gadis itu merendahkan dirinya.

UNBLESSED LOVE (Seq. IWCBT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang