Part 9

6.7K 453 19
                                        



Seminggu setelah kejadian itu, Miley sudah melupakan semuanya dan kembali lagi menjadi dirinya yang ceria. Hukuman dari Axelpun telah berakhir, ia telah kembali memakai pakaiannya yang modis dengan sedikit sapuan make up natural di wajah cantiknya seperti biasanya.

Hari ini ia datang ke kantor dengan wajah cerah dan sedikit bersenandung membuat siapapun yang melihat akan ikut tertular aura kebahagiaannya.

Ketika sebentar lagi akan tiba di mejanya, gadis itu tercengang, melihat sebuah buket mawar putih yang mungkin jumlahnya sekitar 50 buah, begitu cantik dan harum bertengger di atas mejanya. Mawar putih. Siapa yang mengirimnya? Dan bagaimana si pengirim dapat mengetahui bahwa gadis ini begitu menyukai warna putih?

"Wow, such a romantic person." ujar Lily yang muncul dari belakangnya.

"Kau tau siapa pengirimnya?" tanya gadis itu sembari mencium harum bunga tersebut.

"Nope. Mungkin kekasihmu? Atau seorang pengagum rahasia?"

Miley mengambil sebuah kertas kecil yang terselip di antara bunga-bunga itu, lalu membaca tulisan di dalamnya.

To : Miley Stephan
Life is wonderful, and so you are.
Beautiful gift for a beautiful woman.

'Siapa yang mengirimnya?' batin gadis itu.

'Mungkinkah ini dari Scott?' ia mulai menerka-nerka. "Jika benar ini darinya maka bunga cantik ini akan berakhir di tempat sampah."

"Apa? Tempat sampah? Apa aku tak salah dengar, sungguh sangat disayangkan jika mereka harus berakhir menyedihkan seperti itu."

"It's none your business."

"Lebih baik kau berikan padaku." tawar Lily.

"Ambillah jika kau mau."

Wajah Lily sontak bercahaya, senyum lebar menghias di wajahnya, "Seriously? Aaww, thank you, Sweetheart." Gadis itu lalu mengambil buket bunga tersebut dan memindahkannya ke meja kerjanya yang berada di seberang Miley.

Sebenarnya Miley sedikit menyayangkan merelakan mawar putih yang sangat cantik itu pergi dari sisinya, namun membayangkan jika memang bunga itu berasal dari Scott membuatnya enggan menyentuhnya kembali. Baginya, tak ada kata maaf untuk seorang pengkhianat. Gadis itu takkan mentolerir sebuah pengkhianatan yang menurutnya merupakan kejahatan paling keji dalam sebuah hubungan percintaan.

"By the way, kenapa kau ingin membuang bunga cantik ini, Miley?" tanya Lily dari balik mejanya.

"Entahlah."

***

Duduk seorang diri menikmati secangkir cokelat panas sambil menatap ke arah luar jendela memperhatikan rintik demi rintik tetesan hujan yang jatuh membasahi bumi. Miley termenung, ia merindukan keluarganya.

Hari ini gadis itu memutuskan untuk cuti sehari, ia membutuhkan waktu sedikit lagi untuk menyendiri dan kini terdampar di sebuah coffeeshop yang berada tak jauh dari apartmentnya. Ia membuka kembali laptopnya dan mengklik folder galery photo. Tempat dimana banyak sekali kenangan indah akan dirinya bersama Scott, maupun Rosie. Gadis itu kini sedang menghapus seluruh jejak kedua pengkhianat itu.

"Masih memikirkannya?" sebuah suara mengagetkannya dari arah belakang. Ia menoleh ke asal suara tersebut.

"Mr. Smith."

UNBLESSED LOVE (Seq. IWCBT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang