Mensive 5th Month Wattpedia [CLOSE]

75 - Drabble

Judul: Hujan dan Hujan
Uname Wp: The_illusion
Tema: Percintaan
Cerpen/Drabble: Drabble

Cahaya matahari siang ini terhalang oleh awan-awan gelap diatas sana. Rintikan air mulai terasa di telapak tanganku. Dingin dan basah yang kurasakan saat ini terasa nyata, tak hanya ilusi yang kurasa.

Hujan adalah diriku, jadi hujan adalah cerminanku. Aku berkaca pada setiap tetesan hujan, aku belajar dari tiap embun hujan, aku tersadar akan adanya hujan, aku turut berbahagia saat hujan mulai berjatuhan.

"Mengapa kau sangat menyukai hujan?" Tiba-tiba suara yang terasa familiar mengagetkanku

"Kau? Entahlah aku hanya nyaman dengan suara hujan, nyaman dengan baunya, nyaman dengan dinginnya. Hanya itu saja. "

Lalu keadaan kembali sunyi. Hanya terdengar suara rintikan air hujan. Tak ada yang bersuara kembali. Tidak dia, tidak juga aku. Kita hanya duduk berdampingan tanpa suara. Ingin rasanya mencairkan suasana disini.

"Jadi? Sedang apa kau disini? " kali ini aku bersuara,sekedar mencairkan suasana.

"Entahlah, Melihat Hujan memandangi Hujan menurutku lucu, jadi kuputuskan menghampirimu"

"Ah, apa yang kau maksud? "

"Maksudku adalah Kau Hujan, melihatmu memandang rintikan hujan diluaran sana bagiku itu sesuatu yang menarik. Hujan dan Hujan, Bukankah itu menarik? "

"Apakah kau juga menyukai Hujan? ," kali ini aku kembali bersuara.

Dia menoleh padaku, sekedar menatapku.

"Aku menyukai hujan. Dan kau tau? karna aku menyukai hujan, jadi aku juga menyukaimu, Hujan"

Sedikit tersipu aku mendengarnya. Ingin rasanya aku menghilangkan rona merah dipipiku ini, terlalu banyak harapan dengan adanya rona merah ini.

"Tentu aku mencintaimu Hujan, seperti aku mencintai kedatangan hujan, seperti aku mencintai aroma hujan. Seperti itulah aku mencintaimu. " Lelaki di depanku ini menggenggam tanganku.

Dinginnya hujan yang membekukan hati, kali ini malah meluluhkan hati. Yang kali ini melumerkan perasaan rindu akan harapan.

Lelaki di depanku tersenyum, lalu semakin erat menggenggam tanganku. Senyumnya manis, seakan menarikku untuk ikut dalam senyumannya. Aku pun ikut tersenyum bersamanya.