9 - Annyeong!

562 105 108
                                    

"Suka? Rasa itu datang secara tiba-tiba."

----------

   Bersamaan dengan datangnya Zackhir dan Kevin, pertandingan akan siap dimulai di lapangan sepak bola. Kevin memang menyuruh teman-temannya agar menunggu mereka dulu sebelum memulai permainan. Kali ini mereka melawan Kakak kelas XI. Puluhan penonton langsung masuk lapangan. Mereka yang mengetahui Zackhir, merasa heran cowok itu tidak biasanya ikut bepartisipasi dalam hal sejenis ini.

"Zackhirja fighting!"

Panggilan itu terdengar di antara riuh para penonton. Pria yang bertubuh agak kurus dengan tinggi sekitar 170 sentimeter itu menengok ke arah gadis yang terlihat bersemangat. Ia mengernyitkan alis tidak mengerti dengan sikap sok kenal dengan dirinya itu. Zackhir memalingkan wajahnya seolah berpura-pura tidak mengenalinya.

"Gila! Sejak kapan kau berkenalan dengan Kakak nan cantik itu?!"

Kevin mendorong bahu Zackhir agak keras, membuat Zackhir terhuyung ke depan. Zackhir mendesis tidak menghiraukan omongan Kevin. Ya, ia adalah Aiya. Ia bersama dengan dua kembar itu sedang bersorak riang. Bukannya mendukung teman-temannya yang akan melawan adik kelas, ia malah mendukung Zackhir.

"Apa sih kalian lihat-lihat?! Sekali lagi lihatin aku kayak gitu, aku congkel mata kalian!" ancam Aiya. Kedua temannya memperagakan orang sadis yang siap mencongkel mata mereka. Melihat itu, mereka bergidik ngeri dan menjauh. Aiya memegang kedua pipinya, ia jadi merasa malu meneriaki Zackhir tadi. Semua orang jadi tahu, ia ada sesuatu dengan Zackhir. Apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur. Lagi pula mereka semua akan tahu bahwa Zackhir sudah ia klaim jadi miliknya.

Mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu. Teman-teman Kevin saling mengobrol ringan, tak menghiraukan Zackhir yang terus membisu dari tadi. Ia tak akrab dengan mereka, hanya Kevin yang mau berbicara padanya. Pria itu menghembuskan nafas pelan, rasanya ia tak pantas disini. Ia memandang sekitar mencari seseorang yang paling dekat dengannya, nihil gadis dingin itu tidak ada. Setidaknya ia ingin memamerkan bahwa ia juga jago dalam hal beginian.

"Woy! Jangan diam-diam menghanyutkan! Sini kenalan dulu," kata Kevin yang langsung merangkul Zackhir menuju teman-temannya. Zackhir memasang wajah kikuk bingung berbuat apa. Teman-teman Kevin tersenyum grogi takut berkenalan dengannya. "Senyumnya mana?" tambah Kevin sambil cengengesan.

Zackhir mendelik kearah Kevin, ia cepat-cepat mendorong Kevin menjauh. "Najis!" begitu katanya. Kevin dan teman-temannya langsung tertawa.

Setelah pemanasan mereka siap bertanding, kick of babak pertama pun mulai. Pada saat itu Zackhir dan teman-temannya bekerja lumayan keras di lapangan supaya tidak kebobolan. Pertandingan berlangsung dengan seru sekali, banyak sekali trik-trik menakjubkan yang ditampilkan disana. Teriakan para penonton memenuhi area lapangan.

Akhirnya babak pertama pun selesai, kemudian berlanjut babak kedua, dan pada saat itu skor masih imbang 0-0. Zackhir berharap ia dapat mencetak babak kedua ini. Yang anehnya pada saat pertandingan kedengaran dari luar lapangan seorang gadis berteriak lantang, "Ayo Zackhirja cetak gol-nya!" Zackhir rasanya ingin tersenyum mendengar ucapan semangat itu untuk pertama kalinya. Tapi, sayangnya itu suara Aiya. Ia pikir itu suara Assyami atau tidak Aimi. Tak ingin membuang waktu, akhirnya Zackhir pun mencetak gol.

"Gooolll!!!" semua penonton pun berteriak gool. Zackhir merasa senang sekali. Setidaknya dengan ini orang-orang akan memperhatikannya. Kevin dan teman-temannya langsung merangkul Zackhir bangga. Skor pun berubah 1-0. Lawan mereka mulai menampakan wajah tak suka.

Permainan kembali dimulai. Pemainpun berjatuhan dibuatnya. Satu umpan bagus diberikan Zackhir pada Kevin, sang kapten, yang langsung menyundul bola dengan sisi kanan kepalanya. Namun, Keeper tak mau kalah, ia menepis bola kedalam lapangan pada waktu yang tepat.

ZaczacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang