"Cinta hadir karena pengenalan."
----------
Ssssshhhh...
Pintu depan bus terbuka diiringi suara mendesis, para penumpang yang kebanyakan merupakan murid-murid Sekolah Menengah Atas berdesakan dengan anarkis untuk cepat-cepat turun. Setelah melirik sebentar jam tangannya yang menunjukan pukul tujuh lewat, seorang gadis menerobos antrean, membuat beberapa orang menggerutu akibat kelakuannya.
Gadis itu berlari dengan tenaga penuh. Hari pertama masuk sekolah baru saja dimulai namun seragamnya sudah basah oleh keringat. Namun pikirnya tak apa-apa, selama ia bisa masuk dan tidak menyia-nyiakan waktu belajarnya di sekolah elit ini, ia akan berusaha sekeras mungkin.
Murid lain sudah tertinggal jauh di belakang, kecuali seorang pria tinggi yang berjalan beberapa meter di depannya. Sepertinya ia juga seangkatan dengan gadis itu. Terbukti dengan lambang kelas sepuluh di lengan pria itu. Anehnya, ia berjalan dengan santai. Sedikitpun tak terburu-buru mengejar waktu. Padahal, sudah ada pepatah yang mengatakan Time is money.
Gadis itu berniat untuk mendahului pria di depannya, tapi niatnya terhenti ketika melihat dua pria yang berstatus Kakak kelas datang menghampiri pria di depannya. Mata gadis itu tercekat melihat dua Kakak kelas menyeret pria di depannya dengan kasar.
"Mungkinkah, akan berlanjut menjadi perkelahian?" gumam gadis itu, wajahnya tak memperlihatkan ekspresi khawatir melainkan ekspresi datar.
"Aku tidak peduli," Ucap gadis itu lalu memasuki gerbang sekolah dengan berlari kecil.
***
KRINGGG!!
Bel berbunyi mulai terdengar di telinga masing-masing murid, seperti biasa mereka masuk ke kelasnya. Di dalam kelas X IPA 1 ada murid-murid yang berbincang-bincang, bercanda, berpacaran dan lain-lain. Dari semua murid ada hal yang ganjil di antara mereka yaitu seorang gadis yang faktanya tidak memiliki teman. Ia hanya fokus pada pada buku pelajarannya. Wajahnya yang cantik, dingin dan terlihat pintar membuat daya tarik sendiri baginya. Penampilannya sangat rapi dari murid-murid kebanyakan.
Namanya adalah Assyami Marlena. Bisa dipanggil Asya atau Assyami. Siswi kelas satu di SMA ini. Dari dulu ia di gelari Dry Ice sejak kecil sampai sekarang. Entah mengapa mereka menggelarinya seperti itu, tapi ia tidak peduli.
Asya duduk di sebelah seorang pria yang bernama Zackhirja atau bisa dipanggil Zaczac, yang belum pernah datang ke kelas sekalipun setelah pertumpahan darah di hari pertama masuk sekolah. Dengar-dengar dia berkelahi. Katanya dia dapat menghancurkan beton dengan pukulan karate saat perkelahian berlangsung.
Dia berkelahi dengan dua Kakak kelas dan mengirim dua pria itu ke rumah sakit. Benar-benar pria yang bermasalah dan patut dihindari.
Ya, Zaczac adalah pria yang dilihatnya saat pertama masuk sekolah. Waktu itu Asya hampir terlambat dan tak sengaja melihat dirinya di seret kasar oleh dua pria.
Sudah hampir sebulan, Asya tidak pernah melihatnya dan tak pernah tahu wajahnya seperti apa. Bagaimanapun, itu tidak ada hubungannya dengan Asya. Selama ini Asya selalu terfokus pada pelajaran. Dia tidak memiliki waktu untuk memperhatikan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaczac
Novela JuvenilZaczac nama panggilan pria itu. Memang cukup aneh didengar. Cowok penuh misteri, ia juga suka berantem, membuat ulah di sekolah dan di cap oleh warga sekolah sebagai cowok yang patut dihindari. Cerita ini berawal dari Assyami Marlena yang bertemu de...