"Pertemanan itu tercipta agar kita saling merangkul, melengkapi dan memperbaiki."
----------
Satu bulan telah berlalu.
Zackhir adalah orang yang hidup sendiri tanpa tinggal di rumah orang tua. Entah apa yang terjadi, banyak hal misterius yang berputar di sekeliling Zackhir. Zackhir yang dulunya tidak suka bersekolah, sekarang selalu berangkat sekolah tiap hari. Semua ini gara-gara Assyami. Jika tidak ada Assyami, mungkin Zackhir tidak bisa menikmati kehidupan ini. Dia yang awalnya tidak memiliki teman, sekarang memiliki banyak teman. Zackhir sekarang terkenal. Banyak orang-orang yang mengaguminya.
Assyami hidup bersama Ayahnya, namun Ayahnya selalu sibuk bekerja. Ia yang dulu hanya fokus pada pelajaran mulai menikmati kehidupannya dengan bersenang-senang. Sekarang ia bisa membagi waktu belajarnya dan bermain bersama teman-temannya. Ia yang dulunya dingin dan tertutup mulai membuka diri. Akhir-akhir ini ia cukup banyak tersenyum. Semua ini gara-gara Zackhir.
Aimi si cewek yang hanya memiliki teman di dunia maya. Hidup menjadi orang kaya belum tentu bahagia. Kedua orang tuanya sibuk, jadi ia tidak terlalu diperhatikan. Orang tuanya memberi banyak uang, tapi ia masih belum bahagia. Dalam pelajaran ia sedikit bodoh. Datang ke sekolah terlihat bahagia, setelah pulang merasa kesepian. Setelah bertemu dengan Assyami dan Zackhir membuat hari-harinya berwarna. Kini ia mulai menikmati kehidupannya.
Kevin adalah cowok yang sering tersenyum dan menginginkan orang-orang menyukainya. Ia akan melakukan apapun agar orang senang padanya. Dulu ia merasa hampa, ia merasa teman-temannya memanfaatkan kekayaannya. Setelah bertemu dengan Zackhir, Assyami dan Ami entah kenapa membuatnya mengetahui arti teman sesungguhnya. Entahlah, ia masih ragu. Selain itu ia masih memiliki masalah yang belum terselesaikan.
"Woi! Pengumuman ranking udah di pasang!"
Mendengar teriakan itu, murid-murid berlarian menuju tempat pengumuman. Benar, sekarang adalah hari terakhir mereka sekolah. Liburan panjang akan segera datang. Tidak terasa mereka akan naik kelas tentunya.
Terlihat semua siswa-siswi bergerombol untuk melihat hasil peringkat di papan pengumuman. Berbagai macam ekspresi yang tercetak jelas di wajah mereka. Ada yang sedih, senang, marah dan biasa saja saat mengetahui hasil akhir tersebut. Ada sesuatu yang ganjal disana, seorang gadis hanya berdiri santai melihat orang lain berdesak-desakan.
"OMG!" pekik seorang gadis keluar dari gerombolan. Senyumannya yang manis terukir di bibirnya. Ia meloncat-loncat kegirangan menghampiri gadis yang berdiri santai tadi. "Asya aku bahagia!" katanya berteriak.
Assyami tersenyum melihat Ami bahagia. Ia yakin pasti peringkat Ami naik dengan derastis. "Ranking berapa?" tanyanya ramah.
"Ranking 12! Demi apa, aku yang awalnya ranking 30 bisa naik setinggi ini. Semua ini berkatmu Sya," kata Ami berbinar dan langsung memeluk gadis itu. Assyami menutup wajahnya malu karena sekarang mereka berdua jadi pusat perhatian.
"Selamat ya." Assyami melepas pelukan Ami dengan perlahan. Ami mengangguk antusias.
"Gitu aja bangga." ledek Zackhir. Ami langsung memperlihatkan wajah kesal.
"Bodo! Emangnya kau ranking berapa huh?!" tantang Ami. Saat melihat pengumuman tadi, ia memang tidak melihat dari urutan awal. Ia langsung mencari namanya dari urutan bawah. Namun gadis itu yakin bahwa peringkat Zackhir tidak tinggi-tinggi amat, karena selama ujian Zackhir sakit dan begonya minum obat yang memiliki efek samping mengantuk.
"Nggak tahu, lagian gak penting juga," jawabnya santai. Ami semakin kesal dengan sikap Zackhir. Ia benar-benar tidak bisa berkata apa-apa. "Asya, ranking berapa?" tanya Zackhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaczac
Fiksi RemajaZaczac nama panggilan pria itu. Memang cukup aneh didengar. Cowok penuh misteri, ia juga suka berantem, membuat ulah di sekolah dan di cap oleh warga sekolah sebagai cowok yang patut dihindari. Cerita ini berawal dari Assyami Marlena yang bertemu de...