"Bersamamu membuatku terus berpikir, apakah ada yang salah dengan diriku?"
----------
Pagi harinya di sekolah, Zackhirja membuat keributan di pakiran depan sekolah. Ia terus menggas motor hingga menimbulkan deru suara mesin yang meraung-raung mengisi setiap sudut sekolah. Itu adalah salah satu hobinya kalau nggak ada kerjaan. Sebenarnya, itu motor bukan milik Zackhir melainkan milik cowok seumurannya yang baru beli motor, yang pasti minjamnya secara paksa. Zackhirja menganggap deru mesin seperti paduan suara yang nikmat untuk didengarkan. Bentakan satpam dan omelan guru tak membuatnya getir sedikitpun. Ia menganggap omelan itu adalah bagian tambahan paduan suara. Sang pemilik motor hanya diam dan nggak berani ngangkat suara."Hei! Kamu!" teriak pak Lee, satpam sekolah.
"..." Zackhir menengok ke kanan dan kekiri, lalu menunjuk dirinya seakan bertanya.
"Iya kamu!"
"?"
"Berhenti menggas motornya!" pekik pak Lee tak bisa menahan emosinya.
"Aduh Pak Lee, masih pagi jangan ngomel-ngomel. Kalau kata orang tua pamali pak," Zackhirja menjawab sambil cengengesan.
"Anak ini!" Pak lee mengayunkan pentungan ke arahnya. Zackhirja langsung pergi meninggalkan Pak Lee yang masih mengelus dada karena tingkah laku dia.
"Pak, jangan galak-galak. Nanti cepet tua!" teriak Zackhirja sambil berlari. Pak Lee hanya geleng-geleng kepala.
Zackhir berjalan santai di koridor sekolah meski bel masuk sudah berbunyi dari 15 menit yang lalu. Wajahnya terlihat santai tanpa rasa takut sedikitpun. Ketika pria itu masuk kelas, Bu Yera yang terkenal sangat galak sudah menunggu dengan mengacak pinggang. Mata Bu Yera terus menatap Zackhirja tajam seakan bersiap untuk melahap pria itu.
"Kenapa kamu telat?!!" Bu Yera mengalihkan pertanyaan.
"Masa telat sih, Bu?" tanya Zackhirja sambil pura-pura melihat jam.
"..."
"Biasanya sih saya telat satu jam lo. Sekarang saya baru telat 25 menit. Bukannya ini suatu kemajuan Bu?" Zackhirja geleng-geleng kepala.
"Jangan banyak tingkah! Mau masuk apa enggak?!" Bu Yera melotot.
Reaksi murid di kelas itu beragam melihat kelakuan Zackhirja. Ada yang menahan ketawa, ada yang marah, ada yang sebal, ada yang tidak peduli. Sedangkan Assyami ia terus belajar tanpa memperhatikan keadaan sekitar sedikitpun. Bagi mereka, pemandangan seperti itu sudah biasa.
***
KRINGGG!!!
Suara bel istirahat terdengar di seluruh penjuru sekolah, seisi kelas terasa bahagia, malah saking bahagianya ngerasa kaya mau ke surga karena pak pelajaran bu Yera sudah habis. Sebelum itu rata-rata murid di kelas sudah berdoa dan berdzikir agar bel berbunyi, beberapa murid selalu saja melirik ke arah jam berharap jam berputar lebih cepat. Sekarang wajah mereka terlihat lega dan bersyukur.
Zackhir bersiap bangkit dari kursi, ia ingin segera menyerbu ke kantin. Tapi, Bu Yera menghentikannya karena ingin memberitahu sedikit pengumuman.
"Setiap siswa yang gagal dalam tes tengah semester perlu mengikuti tes perbaikan!" ucap Bu Yera dengan tegas.
Bu Yera menghampiri kursi Zackhir dengan arrogant, ia meletakan lembaran kertas ulangan. Zackhirja terlihat bingung awalnya, lalu ia melihat ke arah lembaran itu dengan seksama. Assyami tidak tertarik untuk melihat orang di sampingnya, ia memilih memandang ke arah jendela luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zaczac
أدب المراهقينZaczac nama panggilan pria itu. Memang cukup aneh didengar. Cowok penuh misteri, ia juga suka berantem, membuat ulah di sekolah dan di cap oleh warga sekolah sebagai cowok yang patut dihindari. Cerita ini berawal dari Assyami Marlena yang bertemu de...