Sena pov.
Dengan perlahan mataku terbuka dan melihat dua orang pria yang kemarin menculikku sekarang tengah berada tepat dihadapanku. Keduanya menatapku secara intens dan itu membuatku merasa takut.
Keduanya menatapku dengan tatapan yang tidak biasa dan tidak bisa diartikan dan itu benar-benar membuatku resah.
"puas tidur?" tanya salah seorang pria diantara mereka yang mengenakan topi berwarna hitam.
Aku hanya diam tanpa bergeming sedikitpun. Sedangkan pria yang memakai topi hitam itu memutar matanya malas.
"Ya, lebih baik kita apakan dia?" tanya pria satunya lagi yang tidak menggunakan topi tapi menggunakan kacamata hitam.
Pria yang menggunakan topi hitam itu tertawa renyah. "bagaimana jika kita bunuh saja?"
Mataku sukses membulat begitu mendengar ucapan dari pria bertopi hitam itu. Bunuh? Apa yang mereka fikirkan sebenarnya? Setelah lima hari ini aku dikurung dan diikat didalam ruangan yang gelap ini, serta tidak mendapatkan makan dan minum, sekarang mereka ingin membunuhku?
"itu ide yang bagus," ucap pria yang mengenakan kacamata hitam itu seraya melipat kedua tangannya di depan dada.
Pria yang menggunakan kacamata hitam itu berjalan berjalan menuju ke pojok ruangan dan kembali dengan membawa sebuah pisau ditangannya.
Aku memekik kaget dengan perlakuan mereka sekarang. Ya Tuhan, apa yang mereka inginkan sebenarnya?
Keduanya berjalan mendekati aku yang terduduk lemas di bangku dengan seluruh tubuhku diikat menggunakan tali, serta mulutku yang ditutupi oleh lakban hitam. Aku menutup mataku rapat-rapat dan berdoa agar Tuhan bisa menolongku untuk saat ini.
———
Taehyung pov.
Disaat aku sedang bermain golf bersama Ayah, tiba-tiba saja ponselku bergetar dari dalam saku celanaku dan ternyata itu Jimin. Tanpa izin terlebih dahulu pada Ayah bahwa aku akan menerima telefon, aku langsung berjalan menjauh dari Ayah dan mengangkat telefon Jimin.
"halo?"
"Taehyung-ya," panggilnya dari dalam telefon.
"eoh, waeyo?" tanyaku begitu ia memanggil namaku.
"aku sudah mengetahui siapa yang menculik istrimu."
Aku terkejut bukan main begitu Jimin mengatakan bahwa dia sudah tau siapa yang menculik Sena.
"siapa?!"
"mantan kekasihmu, Lim Jiyeon"
Tubuhku mematung di tempat dan tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Jadi, selama ini dia yang menculik Sena?
"Taehyung-ah?" panggil Jimin begitu ia sadar bahwa aku diam sejak tadi.
"huh?"
"apa kau mendengarku?" tanyanya dari dalam sana.
"ya, aku mendengarmu. Lalu apa kau tau dimana Jiyeon sekarang?" tanyaku dengan nada yang sedikit meninggi.
"tenang saja, dia sudah bersamaku dan aku akan memaksanya untuk memberitahu dimana Sena berada"
"kau dimana sekarang?"
"aku sedang berada di cafe biasa kita bertemu. Jika kau ingin bertemu dengannya, datanglah kerumahku sekarang" ucap Jimin.
Tut.
Tanpa menjawab ucapan Jimin, aku langsung mematikan telepon itu dan menghampiri Ayah yang masih sibuk bermain golf.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGIVE ME FOR IGNORING YOU『BTS TAEHYUNG FF』
FanfictionSemuanya berawal ketika kami dijodohkan oleh kedua orang-tua kami yang padahal kami sama sekali tidak mengenal satu sama lain. Hal itu tentu membuat kami sangat berjarak bahkan mengobrol pun jarang. Taehyung, bersikap begitu dingin dan cuek terhadap...