SPECIAL CHAPTER.
Jungkook pov.Hari demi hari kulewati dengan rasa kesepian. Tidak ada siapapun yang menemaniku dirumah selain anjing peliharaanku, yaitu Harang. Semenjak aku pergi dari rumah aku mencari kerja kesana-kemari untuk bekerja part-time dan hasilnya akan kugunakan untuk membeli apartemen. Dan syukurlah, semunya berhasil hingga sekarang aku sudah memiliki apartemen sendiri.
Terkadang, dirumah atau dimanapun aku suka merenung sendirian untuk memikirkan bagaimana kehidupanku dimasa yang akan datang nanti. Akankah aku bersama dengan keluarga asliku atau tetap akan hidup sendirian di apartemen ini? Hoseok, dialah satu-satunya orang yang sangat peduli denganku. Setiap saat kita sedang bersama, ia pasti akan bertanya kapan aku akan mengatakan pada keluarga Kim yaitu keluarga Taehyung bahwa aku adalah kembaran asli Taehyung yang hilang.
Aku sendiri juga tidak tau kapan aku akan mengatakan semuanya pada keluarga Kim tapi yang jelas aku merasa jika aku mengatakannya sekarang, itu tidak tepat. Entah mengapa namun aku merasa tidak tepat jika mengatakannya diwaktu yang dekat ini. Tapi, aku pasti akan mengatakan semuanya diwaktu yang tepat nanti.
Kehidupan sehari-hariku berjalan seperti biasa dan tidak ada masalah apapun. Aku kuliah, mengerjakan tugas, bekerja, dan kembali pulang kerumah. Dan mengenai keluarga lamaku (keluarga Jeon) yang sempat mengasuhku dan merawatku dengan sangat baik dari bayi hingga besar seperti ini, aku tidak tau persis bagaimana kehidupan mereka sekarang hanya saja terakhir kali aku datang kerumah lama mereka, terdapat sebuah tulisan besar didepan pagar rumah yang bertuliskan "for sale" dan itu tandanya rumah itu dijual.
Disatu sisi aku sangat berterimakasih pada mereka karena telah merawatku dari kecil hingga besar seperti ini namun disisi lain aku juga marah dan kesal pada mereka karena tidak mau jujur kepadaku bahwa aku bukanlah anak kandung mereka hingga aku mengetahui semuanya sendiri. Sejujurnya, tidak masalah jika aku masih akan diasuh dan dirawat oleh mereka hanya saja aku tidak suka pada orang yang berbohong denganku. Akan sangat sulit bagiku memaafkan seseorang yang sudah berani membohongiku. Mau kebohongan yang kecil terlebih lagi kebohongan yang teramat besar, baik kebohongan yang disengaja ataupun yang tidak sengaja, aku tidak akan memaafkan orang seperti itu. Kenapa? Karena pada intinya, mereka telah membohongi aku dan merahasiakan sesuatu
dibelakangku.Apa aku bisa memasak untuk keseharianku dirumah? Jawabannya adalah iya walaupun tidak sepenuhnya bisa. Setiap akan memasak makanan yang dapat dikatakan cukup sulit, maka aku akan mencari resepnya di internet lalu mengikuti langkah-langkahnya dengan perlahan dan baik. Namun, tidak jarang juga aku gagal memasak karena memang pada dasarnya aku tidak memiliki keahlian atau kemampuan dalam memasak. Jika aku sedang malas untuk memasak, maka aku hanya akan menyeduh ramyun di panci dan selesai.
Ting..!
Bunyi notifikasi yang berasal dari ponselku membuat wajahku teralihkan dari buku cerita dihadapanku dan meraih ponsel yang terletak di meja.
Hoseok : kau dimana? Aku sudah di depan apartemen-mu.
Membaca pesan masuk dari Hoseok yang mengajak berangkat ke kampus bersama membuatku memekik kecil dan dengan tergesa-gesa mengganti pakaianku dan meraih tas-ku.
Drrt!
Calling from Hoseok
Aku mengangkat telefon dari Hoseok seraya memakai sepatu dan merapihkan pakaianku.
"5 menit dari sekarang. Jika tidak, aku akan berangkat duluan"
Mendengar titahan dari Hoseok semakin membuatku berdecak sebal dan mau tidak mau harus bergegas untuk turun kelantai paling bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGIVE ME FOR IGNORING YOU『BTS TAEHYUNG FF』
FanfictionSemuanya berawal ketika kami dijodohkan oleh kedua orang-tua kami yang padahal kami sama sekali tidak mengenal satu sama lain. Hal itu tentu membuat kami sangat berjarak bahkan mengobrol pun jarang. Taehyung, bersikap begitu dingin dan cuek terhadap...