Chapter 25

4.6K 326 14
                                    

Minah berjalan masuk kedalam perpustakaan dan mengambil tempat duduk yang berada di dekat jendela. Ia mengeluarkan buku-bukunya dan mulai mengerjakan setiap soal-soal yang ada didalam bukunya itu. Karena suasananya yang terlalu sepi, akhirnya Minah memutuskan untuk memakai earphone dan mendengarkan musik-musik ballad untuk membuat hatinya menjadi lebih damai.

Sesekali Minah mengetuk-ngetukkan pulpen-nya ke meja mengikuti setiap irama lagu yang sedang ia dengarkan. Ia juga bersenandung kecil mengikuti nyanyian yang ia dengarkan. Ia memang sangat suka mengerjakan tugas seraya mendengarkan musik seperti ini karena menurutnya walaupun sedang belajar ia juga membutuhkan sebuah hiburan seperti lagu.

"Ba!" pekikkan itu membuat Minah tersentak kaget dan menoleh kesamping. Ia menemukan temannya yang bernama Hara yang sekarang tengah mengambil alih duduk disebalahnya.

"sudah kuduga kau berada disini" ucap Hara sambil mengeluarkan buku-bukunya dari dalam tas untuk ikut mengerjakan tugas seperti Minah.

Minah tersenyum kecil dan memperhatikan Hara yang tengah mengeluarkan bukunya satu-persatu. Hara memang cantik, ditambah lagi rambutnya yang panjang dan berwarna kecoklatan, itu membuatnya semakin terlihat cantik.

"jangan memperhatikanku seperti itu, aku tau aku cantik." ucap Hara singkat dan jelas.

Dengan segera Minah mengalihkan pandangannya, "cih, ge-er sekali ingin di perhatikan"

"memang benar kan? Kau memperhatikanku daritadi" sambar Hara tidak mau kalah lalu menjulurkan lidahnya.

Minah menatap Hara dengan gemas seakan ingin mencubit Hara sekarang juga. Namun ia mengurungkan niatnya begitu melihat penjaga perpustakaan tengah berjalan dibelakangnya.

Ia kembali mengerjakan soal-soalnya dan mendengarkan musik dari handpone-nya. Tapi, ia merasa seperti ada sesuatu yang janggal, ia menoleh kesamping dan ternyata Hara bukan mengerjakan soal-soal dibuku melainkan menonton drama di laptop-nya.

Pukulan kecil mendarat di tangan Hara membuat Hara memekik kecil dan menatap Minah kesal, "wae?!" pekik Hara kecil. (kenapa?!)

"kerjakan soal-soalnya! Jangan malah menonton drama!" pekik Minah dengan suara yang kecil dan hanya Hara yang dapat mendengarnya.

"tck, lagipula kan soal-soal ini tidak akan dikumpulkan, jadi untuk apa aku mengerjakannya sekarang? Aku sedang menonton drama, jadi jangan ganggu aku, oke?" balas Hara.

"astaga..," Minah hanya dapat menggelengkan kepalanya dan kembali fokus pada soal-soal dihadapannya.

——
Jungkook pov.

Ramen, ramen, dan ramen, selalu makanan ini yang aku makan setiap harinya saat aku tidak memiliki uang untuk membeli bahan-bahan dapur di supermarket. Bosan memang tapi mau bagaimana lagi? Aku tidak memiliki uang untuk membeli bahan-bahan dapur untuk sekarang ini jadi mau tidak mau aku harus memakan ramen ini. Tapi aku masih bersyukur walaupun hanya makan ramen saja karena paling tidak aku masih bisa makan sekarang.

Ting..! Tong..!

Bunyi bel itu membuatku terkejut dan dengan refleks aku menoleh kearah pintu. Dengan malas aku berjalan menuju pintu dan membukakan pintu untuk orang yang berada diluar. Begitu pintu terbuka aku dapat melihat dua orang yang sudah sedikit paruh baya tersenyum kearahku. Namun tidak denganku, ekspresi mukaku yang awalnya biasa saja dengan mendadak berubah menjadi sangat malas.

"Anyeong.....Nae adeul...," lirih wanita paruh baya itu pelan dengan air mata yang turun dari pelupuk matanya dengan perlahan. (halo.... Anakku...,)

Aku menatap mereka berdua tidak percaya. Antara ingin marah dan ingin memeluk mereka karena rindu. Tapi, aku membenci mereka dan sampai kapanpun akan membenci mereka karena mereka sudah membohongiku selama hidupku ini.

FORGIVE ME FOR IGNORING YOU『BTS TAEHYUNG FF』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang