Chapter 24

4.6K 352 12
                                    

"Jiyeon-ya!"

Panggilan itu sukses membuat sang pemilik nama menoleh ke belakang dan menemukan Yeri yang tengah berlari kecil menghampirinya dengan raut wajah yang cukup panik.

"kenapa?"

"apa kau sudah mendengar berita bahwa Sena masuk ke rumah sakit?" tanya Yeri cepat membuat Jiyeon terdiam sesaat.

Namun setelah beberapa saat terdiam, Jiyeon kembali sibuk mengurusi rambutnya dan bersikap tidak peduli, "lalu jika ia masuk kerumah sakit apa urusanku? Bukankah itu bagus jika dia masuk rumah sakit? Itu berarti rencana kita berhasil. Bahkan lebih baik jika dia langsung mati saja"

Seohyun yang sedang menikmati acara meminum teh-nya pun langsung terbatuk mendengar ucapan yang keluar dari mulut Jiyeon itu. "hya.. Tidak kusangka kau akan sejahat itu, Jiyeon-ah. Tapi idemu itu sangat bagus bahkan sekarang Sena masuk rumah sakit haha"

"tch" Jiyeon hanya mendesis kecil dengan senyuman liciknya yang terpampang diwajahnya.

"tapi.. Kudengar dia mengalami pendarahan yang cukup parah di kepalanya. Aku menjadi kasihan dengannya, bagaimana jika kita menjenguknya? Aku takut terjadi apa-apa dengannya" kata Yeri dengan cemas seraya menginggit jari-jemarinya.

Jiyeon memutar matanya malas lalu menatap Yeri malas, "dasar bodoh. Untuk apa kau menjenguk orang yang sudah jelas kita celakai?"

Yeri diam. Ia tidak tau harus menjawab Jiyeon bagaimana. Disisi lain ia senang karena dapat membantu Jiyeon. Namun, disisi lainnya ia juga takut akan terjadi apa-apa dengan Sena dan ia bertanya pada dirinya sendiri, apakah ia terlalu jahat?

#flashback

Jiyeon, Yeri, dan Seohyun berjalan secara perlahan-lahan memasuki halaman rumah Taehyung yang terlihat cukup sepi itu. Mereka mengendap-ngendap melewati samping rumah untuk menuju ke belakang rumah, dan tepat saat mereka berada di tengah, mereka mendengar suara televisi yang menyala di ruang tengah dan mereka yakin bahwa Sena tengah menonton televisi sekarang.

Jiyeon memberi aba-aba pada Yeri dan Seohyun untuk tetap diam dan tenang agar kehadiran mereka tidak akan ketahuan oleh Sena. Begitu mereka berhasil berada di halaman belakang rumah Taehyung, mereka mulai mempersiapkan barang-barang yang sudah mereka bawa untuk melakukan sesuatu hal.

Dikarenakan tubuh Seohyun yang terbilang cukup tinggi itu, Jiyeon menyuruh Seohyun untuk mengenakan sebuah jubah hitam yang menutupi seluruh tubuhnya dan masuk kedalam sebuah kamar yang Jiyeon yakini adalah kamar Sena dengan melewati jendela kaca yang kebetulan dibuka lebar dan tidak ada penjaganya apapun.

Setelah Seohyun masuk kedalam kamar Sena, Seohyun langsung mengambil tempat persembunyian dan membiarkan Jiyeon dan Yeri melakukan aksi mereka. Mereka berdua akan membuat suasana di ruang tengah rumah Taehyung menjadi tidak enak karena berharap Sena akan masuk kedalam kamarnya. Dengan akal liciknya, Jiyeon mulai menggesek-gesekkan daun dan juga ranting pohon didekat kaca ruang tengah agar Sena akan merinding dan masuk ke kamarnya.

Dan benar, misi itu berjalan dengan sangat mulus. Sena mematikan televisi dan langsung berjalan menuju kamarnya. Jiyeon dan Yeri pun melakukan tos tangan dengan pelan dan Jiyeon terlihat sangat senang. Sekarang adalah Seohyun, Seohyun mengumpat di bawah tempat tidur sambil terus memperhatikan bunyi derap kaki yang semakin lama semakin terdengar jelas. Hingga akhirnya Sena benar-benar masuk kamar dan mengunci pintu kamarnya.

Seohyun tertawa kecil lalu mulai memainkan channel di televisi Sena dengan mengganti saluran-salurannya menggunakan sebuah aplikasi di handphonenya. Dan, melihat itu Sena langsung menelfon Taehyung, Seohyun yang tau bahwa Sena menelfon Taehyung hanya tersenyum licik dan mempersiapkan dirinya. Tepat saat Sena benar-benar ketakutan, Seohyun dengan perlahan keluar dari bawah tempat tidur setelah kembali menutup wajahnya menggunakan jubah yang sangat besar itu membuatnya terlihat sangat menyeramkan.

FORGIVE ME FOR IGNORING YOU『BTS TAEHYUNG FF』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang