Seorang wanita berjalan dengan beberapa map berisi dokumen ditangannya. Satu tangannya menggenggam sebuah ponsel canggih. Selang beberapa menit, wanita itu terdiam sejenak untuk mengangkat penelepon yang membuat ponselnya berdering.
"Hallo, Dokter Jung?"
"Oh, iya. Baiklah saya akan segera kesana."
"Aku baru saja memeriksa pasien dari ruang VIP."
"Baiklah, terima kasih banyak."
Plip!
Dengan tergesa wanita itu memasuki ruang yang ia anggap sebagai rumah keduanya. Disimpannya berkas-berkas itu diatas meja. Ia sedikit merapikan pakai dinasnya lalu melangkah menuju lift yang tersedia dirumah sakit tersebut.
"Selamat siang, Dokter Kang."
Seulgi membungkukkan badannya saat seseorang menyapanya dengan hangat.
"Selamat siang, Dokter Ahn."
Wanita itu tersenyum tipis lalu pamit saat lift yang ia tumpangi telah sampai ditempat tujuannya. Ia berjalan menuju ruangan, senyum wanita itu mengembang saat dilihatnya beberapa dokter sudah berkumpul disana.
"Selamat siang, Dokter Kang."
Beberapa dokter yang seprofesi dengannya menyapa lembut wanita berusia dua puluh delapan tahun itu.
"Selamat siang semuanya." Balasnya.
Wanita itu menjawab setiap sapaan yang terlontar dari para junior maupun seniornya dirumah sakit. Ia lalu duduk ditempat yang sudah disediakan, berhadapan langsung dengan layar monitor.
"Baiklah, berhubung Dokter Kang sudah datang, mari kita mulai diskusi siang hari ini."
Pria dengan tinggi diatas rata-rata itu kemudian memulai kegiatan saat semua peserta rapat sudah hadir. Rapat yang diadakan satu minggu dua kali itu dihadiri oleh beberapa dokter pilihan yang berfokus di bidang anak-anak dan kandungan.
***
Wanita dengan tinggi seratus enam puluh lima itu kembali menghembuskan napas lega, setelah diskusi yang ia pimpin berjalan dengan lancar seperti biasanya. Sebotol minuman dingin ia pegang untuk merileksasi pikirannya. Wanita itu terduduk di kursi rumah sakit seraya mengamati beberapa pasien dan tenaga medis yang berlalu lalang di rumah sakit Internasional ini.
"Hai, Dokter Kang Seulgi." Seulgi sedikit tersentak mendengar suara bass dari belakang punggungnya. Dengan cepat, wanita bernama Kang Seulgi itu menoleh kearah suara.
"Hai, Kim Taehyung! Astaga, Haeun kenapa kau ada disini, Sayang?"
Wanita yang diketahui bernama Kang Seulgi itu tersenyum melihat kedatangan putrinya bersama seorang pria yang beberapa tahun terakhir pergi kenegara Jepang untuk mengembangkan bisnis.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SCHISM• | Seulmin [COMPLETE]
Romance"Ketika cinta datang untuk waktu yang lama, saat itu pula kepercayaan yang selalu menggelayut mulai luntur seiring dengan arah jarum jam yang berdenting terus menerus." Published on Mei, 12th 2017 Revisi on Juni, 2th 2020 Revisi meliputi perbaikan t...